Hujan Lebat, 17 Titik Jalur KRL Rawan Longsor dan Banjir

Kamis, 18 Februari 2016 - 00:06 WIB
Hujan Lebat, 17 Titik...
Hujan Lebat, 17 Titik Jalur KRL Rawan Longsor dan Banjir
A A A
JAKARTA - Tingginya curah hujan yang terjadi di kawasan Jakarta dan sekitarnya membuat sejumlah jalur kereta terancam longsor. Ada sekitar 17 titik rawan longsor dan banjir yang diidentifikasi PT KAI Daop 1.

Manager Senior Coorporate Daop 1 PT KAI, Bambang S. Prayitno, belasan titik itu meliputi, enam titik di jalur Manggarai-Bogor, enam titik di jalur Tanah Abang-Rangkasbitung, tiga titik di jalur Jatinegara-Cikampek, dan dua lainnya berada di jalur Rangkas-Merak dan Tangerang-Duri.

"Tak hanya longsor, belasan titik itu juga rawan banjir. Kalau sudah banjir dan menggenangi jalur (kereta), kemungkinan kereta tidak melintas," jelas Bambang saat dihubungi SINDO, Rabu (17/2/2016).

Untuk lintas Manggarai-Bogor meliputi, antara stasiun Duren Kalibata-Pasar Minggu Baru yang berpotensi banjir, Stasiun Pasar Minggu-Tanjung Barat (banjir), Stasiun Pondok Cina-Depok Baru berpotensi longsor, Stasiun Depok-Citayam (banjir), Stasiun Citayam-Bojonggede (longsor), dan stasiun Bojonggede-Cilebut-Bogor (longsor).

Sementara untuk lintas Tanah Abang-Rangkas Bitung yang terdata enam titik meliputi Kebayoran-Pondok Jati dan Serpong Cisauk berpotensi banjir, lalu antara stasiun Daru-Tenjo berpotensi longsor, kemudian lintas Tenjo-Tigaraksa dan Maja-Citeras rawan banjir, serta yang terakhir kawasan Citeras-Rangkas Bitung rawan longsor.

Sedangkan untuk lintas Jatinegara-Cikampek, Bambang menjelaskan potensi longsor tercatat di kawasan Stasiun Cakung-Kranji, Tambun-Cikarang dan stasiun Klari-Kosambi.

Begitupun dua titik lainnya berada di lintas Catang-Cikeusal berpotensi longsor pada perlintasan Rangkas-Merak, dan potensi banjir pada perlintasan Duri-Tangerang yang berada di jalur Rawa Buaya-Kalideres.

"Kalau sudah musim hujan begini, ke tujuh belas titik itu sangat mengancam dan berbahaya," cetusnya.

Karena itulah, sejak tingginya intensitas hujan pada bulan Desember 2015 kemarin, Daop 1 Jakarta gencar melakukan pengawasan dan monitoring terhadap belasan titik itu selama 24 jam melalui Regu Flying Gang atau yang dikenal Regu Siaga.

Sementara itu, senior Manager Coorporate dan Communicatio PT KAI Pusat, Agus Kommarudin mengatakan tingginya potensi longsor dan banjir yang berada di kawasan daop 1 telah diantisipasi dengan melakukan penguatan pada tebing di sekitar jalur kereta.

"Terasiring pada tebing dan penguatan track jalur KA seperti memperkuat bantalan maupun besinya," terang Agus.

Agus menyakini, rawan jalur kereta yang ada, tak lepas kondisi track yang berdekatan dengan perkampungan maupun hunian masyarakat. Karena itulah, dirinya menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk tidak mengalirkan maupun menyalurkan air melalui drainase secara sembarangan ke jalur kereta.

Karena kondisi ini, dapat berpotensi terjadinya genangan air dan banjir, sehingga dapat merusak struktur jalur Kereta Api. "Masyarakat bisa berkordinasi dan menyampaikan kepada petugas kami dilapangan atau stasiun terdekatan," jelasnya.

Lebih lanjut Agus menyampaikan, untuk meningkatkan keandalan prasarana (jalur KA), pemerintah dalam hal ini Kemenhub, Melalui Satker Ditjen Perkeretaapian sedang melakukan revitalisasi jalur KA, diantara perbaikan penggantian Rel dari jenis R 33, R 42 menjadi R 54. Dengan mengganti bantalan kayu menjadi bantalan beton di beberapa wilayah, seperti lintas Bogor-sukabumi, dan Parungpanjang-Rangkasbitung.

PILIHAN:

Polisi Cari Keanehan Pada Kejiwaan Jessica Wongso

Ahok Sebut Lantai 7 Alexis Merupakan Surga Dunia
(ysw)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6536 seconds (0.1#10.24)