Yuni Temui Siswi SMP Korban Pelecehan Seksual
A
A
A
SRAGEN - RS, siswi SMP di Sragen yang ditelanjangi lalu diarak oleh pasutri Sukamto-Wiji Lestari karena dituduh mencuri, dikunjungi Bupati Sragen terpilih Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau akrab disapa Mbak Yuni, Senin (15/2/2016).
RS yang saat ini tinggal di rumah Sugiarsi yang menjadi tempat penampungan Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen tidak bicara pada Mbak Yuni.
Mbak Yuni pun mengambil inisiatif dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada RS. Salah satu pertanyaan yang dijawab oleh RS adalah pelajaran favoritnya yakni Bahasa Inggris.
RS masih malu-malu saat diajak ngobrol menggunakan bahasa Inggris oleh Mbak Yuni. Mbak Yuni pun menawarkan sebuah novel berbahasa Inggris pada RS. Namun, RS hanya tersipu malu. (Baca juga: Pasal Berlapis Menanti Pelaku Pengarak Siswi SMP Telanjang).
Setelah berbincang dengan RS, Mbak Yuni pun dipersilakan melihat kondisi rumah Sugiarsi yang dijadikan shelter tersebut. Di rumah itu ada empat kamar yang biasa digunakan untuk korban kekerasan yang menjadi pasien APPS. RS tidur di kamar Sugiarsi.
Jika pada kamar lain ada dua tempat tidur, di kamar RS hanya satu tempat tidur. Kamar tersebut juga dilengkapi kelambu, sebuah almari dan meja rias.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Yuni menuturkan agar jangan sampai masalah tersebut mempengaruhi masa depan RS. Pemerintah harus memberi bantuan semaksimal mungkin.
Jika pendidikan formal RS sudah dibantu pemerhati anak Kak Seto, pihaknya akan membantudengan cara lain. Salah satunya mengembangkan minat RS di Bahasa Inggris.
Ke depan, Mbak Yuni memastikan masalah perempuan dan anak harus menjadi prioritas. Demikian juga dengan APPS ini, sudah selayaknya pemerintah memberi bantuan yang nyata. "Masalah perempuan akan diperhatikan betul, apalagi bupatinya perempuan," tandasnya.
RS yang saat ini tinggal di rumah Sugiarsi yang menjadi tempat penampungan Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen tidak bicara pada Mbak Yuni.
Mbak Yuni pun mengambil inisiatif dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada RS. Salah satu pertanyaan yang dijawab oleh RS adalah pelajaran favoritnya yakni Bahasa Inggris.
RS masih malu-malu saat diajak ngobrol menggunakan bahasa Inggris oleh Mbak Yuni. Mbak Yuni pun menawarkan sebuah novel berbahasa Inggris pada RS. Namun, RS hanya tersipu malu. (Baca juga: Pasal Berlapis Menanti Pelaku Pengarak Siswi SMP Telanjang).
Setelah berbincang dengan RS, Mbak Yuni pun dipersilakan melihat kondisi rumah Sugiarsi yang dijadikan shelter tersebut. Di rumah itu ada empat kamar yang biasa digunakan untuk korban kekerasan yang menjadi pasien APPS. RS tidur di kamar Sugiarsi.
Jika pada kamar lain ada dua tempat tidur, di kamar RS hanya satu tempat tidur. Kamar tersebut juga dilengkapi kelambu, sebuah almari dan meja rias.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Yuni menuturkan agar jangan sampai masalah tersebut mempengaruhi masa depan RS. Pemerintah harus memberi bantuan semaksimal mungkin.
Jika pendidikan formal RS sudah dibantu pemerhati anak Kak Seto, pihaknya akan membantudengan cara lain. Salah satunya mengembangkan minat RS di Bahasa Inggris.
Ke depan, Mbak Yuni memastikan masalah perempuan dan anak harus menjadi prioritas. Demikian juga dengan APPS ini, sudah selayaknya pemerintah memberi bantuan yang nyata. "Masalah perempuan akan diperhatikan betul, apalagi bupatinya perempuan," tandasnya.
(zik)