Duel Maut, Leher Baba Nyaris Putus Ditebas Parang
A
A
A
SINJAI - Seorang warga di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tewas ditebas parang lawannya hingga lehernya nyaris putus. Peristiwa berdarah ini terjadi saat korban menantang duel lawannya.
Informasi yang terhimpun menyebutkan, kejadian tersebut berawal ketika pelaku Asis menegur korban Baba untuk tidak menyimpan makanan sapi di jalan karena menghalangi orang yang melintas.
Bahkan dia mengingatkan warga yang mengendarai motor bisa terjatuh jika menginjak makanan sapi tersebut. Namun korban tidak terima ditegur pelaku dan langsung menantang duel.
Pada awalnya pelaku menolak tantangan korban. Namun korban yang sudah tersulut emosi langsung mengacungkan parang yang terselip di pinggangnya. Merasa terancam, dengan cekatan pelaku menangkis dan mengambil parang korban.
Kemudian, secepat kilat langsung menebaskannya kepada korban sebanyak tiga kali. Akibatnya tebasan itu, korban mengalami luka pada bagian tangan dan leher hingga nyaris terputus.
Korban akhirnya tersungkur bersimbah darah dan tewas seketika. Sementara pelaku yang panik melihat korban sudah tidak bernyawa langsung mendatangi Polsek Lamatti dan menyerahkan diri.
Pihak kepolisian bersama warga langsung mengevakuasi korban. Namun proses evakuasi berjalan lamban, lantaran tempat kejadian perkara berada di atas gunung sehingga memakan waktu sekitar tiga jam.
Kepada polisi, pelaku Asis mengaku sangat menyesali perbuatannya. Dia bahkan menangis mengingat anaknya yang masih kecil. Tetapi dia tidak dapat berbuat banyak, karena yang dia lakukan terpaksa demi membela diri.
Kini, pelaku berada di sel tahanan Mapolres Sinjai untuk dimintai keterangan dan korban sudah berada di rumah duka, di Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.
Informasi yang terhimpun menyebutkan, kejadian tersebut berawal ketika pelaku Asis menegur korban Baba untuk tidak menyimpan makanan sapi di jalan karena menghalangi orang yang melintas.
Bahkan dia mengingatkan warga yang mengendarai motor bisa terjatuh jika menginjak makanan sapi tersebut. Namun korban tidak terima ditegur pelaku dan langsung menantang duel.
Pada awalnya pelaku menolak tantangan korban. Namun korban yang sudah tersulut emosi langsung mengacungkan parang yang terselip di pinggangnya. Merasa terancam, dengan cekatan pelaku menangkis dan mengambil parang korban.
Kemudian, secepat kilat langsung menebaskannya kepada korban sebanyak tiga kali. Akibatnya tebasan itu, korban mengalami luka pada bagian tangan dan leher hingga nyaris terputus.
Korban akhirnya tersungkur bersimbah darah dan tewas seketika. Sementara pelaku yang panik melihat korban sudah tidak bernyawa langsung mendatangi Polsek Lamatti dan menyerahkan diri.
Pihak kepolisian bersama warga langsung mengevakuasi korban. Namun proses evakuasi berjalan lamban, lantaran tempat kejadian perkara berada di atas gunung sehingga memakan waktu sekitar tiga jam.
Kepada polisi, pelaku Asis mengaku sangat menyesali perbuatannya. Dia bahkan menangis mengingat anaknya yang masih kecil. Tetapi dia tidak dapat berbuat banyak, karena yang dia lakukan terpaksa demi membela diri.
Kini, pelaku berada di sel tahanan Mapolres Sinjai untuk dimintai keterangan dan korban sudah berada di rumah duka, di Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.
(san)