Penjelasan BMKG soal Gempa 6,6 SR di Sumba Barat

Jum'at, 12 Februari 2016 - 22:36 WIB
Penjelasan BMKG soal...
Penjelasan BMKG soal Gempa 6,6 SR di Sumba Barat
A A A
JAKARTA - Gempa bumi 6,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (12/2/2016) sore disebabkan aktivitas subduksi di sekitar pantai selatan Sumba.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mochammad Riyadi dalam rilis yang dimuat di situs BMKG, hasil analisis mekanisme sumber memperlihatkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik.

Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas maksimum di wilayah Waikabubak mencapai skala VII MMI, kemudian disusul di Waingapu diperkirakan mencapai skala VI MMI, dan di sekitar Bima III-IV MMI.

Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG bahwa gempa bumi dirasakan cukup keras di Bima.

Sementara, belum ada laporan informasi kerusakan dikarenakan kesulitan komunikasi dengan wilayah Waikabubak dan Waingapu yang diduga terkena dampak paling parah. Namun demikian BMKG akan terus memonitor perkembangan dan laporan dari lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

BMKG pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD, serta informasi dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami

Dia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil

Berdasarkan hasil monitoring BMKG selama satu jam, telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak dua kali dengan kekuatan 3,9 SR dan 3,3 SR.

"BMKG terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media," jelas Mochammad Riyadi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6915 seconds (0.1#10.140)