Dinkes Muaraenim Lakukan Deteksi Dini Virus Zika

Sabtu, 06 Februari 2016 - 20:00 WIB
Dinkes Muaraenim Lakukan...
Dinkes Muaraenim Lakukan Deteksi Dini Virus Zika
A A A
MUARAENIM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Muaraenim tetap melakukan pengawasan dan deteksi dini terhadap bahaya virus Zika terutama bagi daerah endemi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Muaraenim.Kepala Dinas Kesehatan Muaraenim Yan Riayadi mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan dini meski sampai sekarang belum ada laporan adanya virus tersebut.

Pihaknya lebih bersikap sedia payung sebelum hujan. Salah satu tindakan yang diambil adalah melakukan pengawasan terhadap daerah endemis DBD terhadap virus Zika tersebut.

Soalnya virus Zika tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk dan gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan DBD.

Menurut Yan Riyadi penyebab ataupun yang menularkan virus Zika ini jenis nyamuk hampir sama dengan penyebab DBD yakni nyamuk Aedes Aegypti yang pada musim hujan banyak berkembang biak.

Sementara di Muaraenim menurutnya paling tidak ada tujuh kecamatan yang merupakan endemis DBD dan hampir setiap tahun ada angka kasusnya.

“Seluruh Puskesmas yang daerahnya memiliki endemis DBD sudah dimintakan melakukan pengawasan utamanya kepada masyarakat yang terkena DBD untuk diteliti lagi penyakitnya. Karena antara DBD dengan Virus Zika itu bukti klinis tidak terlalu jauh perbedaannnya,” ujarnya.

Untuk DBD menurut Yan, ciri-cirinya demam dengan panas tinggi, mual ataupun pusing dan di bagian tertentu seperti tangan akan terlihat ada bintik-bintik merah yang cukup banyak jika dilihat dengan alat. Itu sudah bisa diindikasikan terkena demam berdarah. Sedangkan untuk Virus Zika ini masyarakat akan lebih mudah mendeteksinya.

Karena bukti klinisnya lebih kelihatan, selain dimulai demam dengan panas tinggi, juga diikuti mual,muntah pada pasein yang terkena virus Zika ini di sekujur tubuhnya akan muncul bentolan merah dengan ukuran cukup besar sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang.

“Makanya sedari dini kita lakukan pendeteksian dini, jangan sampai nanti ada masyarakat yang menjadi penderita tapi malah tidak ketahuan,” katanya.

Maraknya informasi akan adanya jenis penyakit baru yang disebabkan oleh gigitan nyamukyang sama dengan pemicu DBD membuat cemas dan khawatir masyarakat.

Pasalnya saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit dengan keluhan dan gejala DBD sedang banyak. Adanya informasi dan maraknya kabar mengenai jenis penyakit baru akibat gigitan nyamuk jelas memicu keresahan di masyarakat.

“Katanya gejalanya sama seperti DBD tapi lebih ganas,itu yang membuat kami cemas terutama sekarang anak anak sedang rentan demam karena musim hujan,” ujar Riska (38) salah seorang ibur rumah tangga di Kelurahan Darussalam.

Warga menurutnya sangat berharap ada informasi yang jelas mengenai penyakit tersebut, terutama soal penyebab dan gejalanya.Apalagi menurutnya jika gejalanya bahkan hampir mirip DBD, jelas itu sangat mencemaskan.

“Informasikan dengan rinci dan jelas, terutama penyebab dan gejalanya, karena itu sangat penting bagi kami ibu rumah tangga ini,” jelasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)