Siswa SMA Dirampok di Eks Istana Kesultanan Kotapinang
A
A
A
KOTAPINANG - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) asal Desa Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir Riau, menjadi korban perampokan di lokasi bekas Istana Kesultanan Kotapinang, Jalan Istana Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kamis (4/2/2016). Akibatnya, ponsel milik Thamrin (17) siswa warga Kotapinang Lewong dibawa dua pelaku perampokan.
Sedangkan kamera DSRL milik rekannya yang digunakan mereka mengabadikan foto kenangan, terjatuh dari tangan perampok sehingga akhirnya kembali diperoleh korban.
Informasi yang dihimpun wartawan, di Mapolsekta Kotapinang, peristiwa itu berawal dari sekelompok siswa SMA Bagan Batu yang diduga bolos sekolah datang ke Kotapinang untuk menemui rekannya Tamrin (17) yang merupakan siswa kelas III SMAN1 Kotapinang.
Martin Lubis (16) siswa kelas dua SMA Bagan Batu yang turut bermain di lokasi mengatakan, dia dan rekannya sepakat untuk mengabadikan pertemuan itu di bangunan bekas istana kerajaan kesultanan Kotapinang.
Saat sedang asik berpose, dua orang pria tak dikenal yang mengendarai Honda Beat hitam itu langsung menghampiri dan menodongkan sebilah pisau kearah salah seorang siswa.
Pelaku meminta agar barang berharga berupa ponsel dan kamera milik mereka diserahkan.
Merasa terancam, dia dan sekelompok siswa itupun menyerahkan kamera DSRL yang mereka pakai, dan sebuah ponsel merk Samsung milik rekan mereka kepada pelaku.
Usai memperoleh barang-barang milik korban, pelaku kabur. Para siswa itupun langsung meneriaki sambil mengejar di belakang pelaku.
"Kamera sudah sempat dibawanya kabur. Namun kameranya terjatuh, dan kami ambil kembali. Yang berhasil dilarikanya hanya ponsel dibawa kedua pelaku," timpalnya.
Usai melakukan pengejaran, kejadian itupun langsung dilaporkan sekelompol siswa tersebut ke Mapolsekta Kotapinang. Mereka mengakui, satu dari dua orang pelaku berhasil dikenali.
Kapolsekta Kotapinang Kompol Alfin Saragih mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah korban dan saksi-saksi.
"Benar, kita masih memintai keterangan sekelompok siswa yang menjadi korban itu. Informasinya begitu. Salah satu dari siswa itu ada yang mengenali pelaku lewat sosial media," tandasnya.
Sedangkan kamera DSRL milik rekannya yang digunakan mereka mengabadikan foto kenangan, terjatuh dari tangan perampok sehingga akhirnya kembali diperoleh korban.
Informasi yang dihimpun wartawan, di Mapolsekta Kotapinang, peristiwa itu berawal dari sekelompok siswa SMA Bagan Batu yang diduga bolos sekolah datang ke Kotapinang untuk menemui rekannya Tamrin (17) yang merupakan siswa kelas III SMAN1 Kotapinang.
Martin Lubis (16) siswa kelas dua SMA Bagan Batu yang turut bermain di lokasi mengatakan, dia dan rekannya sepakat untuk mengabadikan pertemuan itu di bangunan bekas istana kerajaan kesultanan Kotapinang.
Saat sedang asik berpose, dua orang pria tak dikenal yang mengendarai Honda Beat hitam itu langsung menghampiri dan menodongkan sebilah pisau kearah salah seorang siswa.
Pelaku meminta agar barang berharga berupa ponsel dan kamera milik mereka diserahkan.
Merasa terancam, dia dan sekelompok siswa itupun menyerahkan kamera DSRL yang mereka pakai, dan sebuah ponsel merk Samsung milik rekan mereka kepada pelaku.
Usai memperoleh barang-barang milik korban, pelaku kabur. Para siswa itupun langsung meneriaki sambil mengejar di belakang pelaku.
"Kamera sudah sempat dibawanya kabur. Namun kameranya terjatuh, dan kami ambil kembali. Yang berhasil dilarikanya hanya ponsel dibawa kedua pelaku," timpalnya.
Usai melakukan pengejaran, kejadian itupun langsung dilaporkan sekelompol siswa tersebut ke Mapolsekta Kotapinang. Mereka mengakui, satu dari dua orang pelaku berhasil dikenali.
Kapolsekta Kotapinang Kompol Alfin Saragih mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah korban dan saksi-saksi.
"Benar, kita masih memintai keterangan sekelompok siswa yang menjadi korban itu. Informasinya begitu. Salah satu dari siswa itu ada yang mengenali pelaku lewat sosial media," tandasnya.
(sms)