Ribuan Tenaga Honorer Cianjur Siap Serbu Jakarta
A
A
A
CIANJUR - Ribuan tenaga honorer di Kabupaten Cianjur yang terhimpun dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) siap menyerbu di Jakarta.
Mereka akan bergabung dengan ratusan ribu honorer lainnya dari seluruh nusantara pada 10 hingga 12 Februari 2016.
Ketua Kaorda FHK2I Cianjur Magfur mengatakan, parlemen jalanan nanti itu sebagai aksi lanjutan dalam mensikapi keputusan pemerintah melalui Menpan, RB Yudi Chrisnadi yang memutuskan tidak akan lagi mengangkat honorer K2 menjadi CPNS di tahun ini.
"Kita sudah kordinasikan ke pengurus forum di tiap-tiap kecamatan. Mereka siap bergerak untuk berpartisifasi dalam jihad akbar di Jakarta nanti," kata Magfur, Kamis (4/2/2016).
Pihaknya sendiri sangat menyayangkan hasil rapat kerja antara Komisi 2 DPR RI dengan Menpan RB beberapa waktu lalu yang memutuskan dibatalkannya pengangkatan honerer K2 menjadi CPNS.
Menurut Magfur, keputusan tersebut wujud ketidakpedulian Pemerintahan Jokowi-JK terhadap nasib kaum honorer yang selama ini masih banyak yang hidup pra sejahtera.
"Pemerintah pernah menjanjikan akan mengangkat namun tidak jadi. Ini bentuk inkonsistensi pemerintah. Pemerintah mancla-mencle," pungkasnya.
Mereka akan bergabung dengan ratusan ribu honorer lainnya dari seluruh nusantara pada 10 hingga 12 Februari 2016.
Ketua Kaorda FHK2I Cianjur Magfur mengatakan, parlemen jalanan nanti itu sebagai aksi lanjutan dalam mensikapi keputusan pemerintah melalui Menpan, RB Yudi Chrisnadi yang memutuskan tidak akan lagi mengangkat honorer K2 menjadi CPNS di tahun ini.
"Kita sudah kordinasikan ke pengurus forum di tiap-tiap kecamatan. Mereka siap bergerak untuk berpartisifasi dalam jihad akbar di Jakarta nanti," kata Magfur, Kamis (4/2/2016).
Pihaknya sendiri sangat menyayangkan hasil rapat kerja antara Komisi 2 DPR RI dengan Menpan RB beberapa waktu lalu yang memutuskan dibatalkannya pengangkatan honerer K2 menjadi CPNS.
Menurut Magfur, keputusan tersebut wujud ketidakpedulian Pemerintahan Jokowi-JK terhadap nasib kaum honorer yang selama ini masih banyak yang hidup pra sejahtera.
"Pemerintah pernah menjanjikan akan mengangkat namun tidak jadi. Ini bentuk inkonsistensi pemerintah. Pemerintah mancla-mencle," pungkasnya.
(nag)