Kasus DBD Meningkat 128 Orang, Pemkot Palopo Tetapkan KLB
A
A
A
PALOPO - Pemerintah Kota Palopo menetapkan kasus demam berdarah (DBD) di Polopo sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat meningkatnya pasien yang mencapai 128 orang sejak Januari 2016. Hingga saat ini puluhan pasien DBD masih menjalani perawatan di empat rumah sakit di Kota Palopo, Sulawesi Selatan yakni di RSU Sawerigading Palopo,Rrumah Sakit Atmedia, Rumah Sakit Sity Madiang dan Rumah Sakit Bintang Laut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo M Ishak Iskandar, para penderita DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit didominasi orang dewasa dan anak-anak.
Para pasien mengalami panas tinggi, demam dan mengeluarkan bintik merah di sekujur tubuh mereka. Bahkan ada pasien yang mengeluarkan darah dari mulut dan telinga mereka.
“Para pasien penderita DBD ini tersebar di 27 kelurahan di Kota Palopo. Namun saat ini jumlah penderita terbanyak terjadi di Kelurahan Pattenne, Kecamatan Wara Barat. Kasus DBD di Kelurahan Pattenne mengalami peningkatan pada Januari 2016 hingga enam kali lipat dibanding Januari 2015 lalu,” paparnya, Selasa (2/2/2016).
Saat ini Pemkot Palopo telah melakukan fogging dan membersihkan tempat-tempat yang diduga rawan menjadi sarang nyamuk demam berdarah. Meski begitu penderita DBD masih mengalami peningkatan.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah akan mengisolasi satu kelurahan terparah terjadi demam berdarah yakni Kelurahan Pattenne,” tandasnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo M Ishak Iskandar, para penderita DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit didominasi orang dewasa dan anak-anak.
Para pasien mengalami panas tinggi, demam dan mengeluarkan bintik merah di sekujur tubuh mereka. Bahkan ada pasien yang mengeluarkan darah dari mulut dan telinga mereka.
“Para pasien penderita DBD ini tersebar di 27 kelurahan di Kota Palopo. Namun saat ini jumlah penderita terbanyak terjadi di Kelurahan Pattenne, Kecamatan Wara Barat. Kasus DBD di Kelurahan Pattenne mengalami peningkatan pada Januari 2016 hingga enam kali lipat dibanding Januari 2015 lalu,” paparnya, Selasa (2/2/2016).
Saat ini Pemkot Palopo telah melakukan fogging dan membersihkan tempat-tempat yang diduga rawan menjadi sarang nyamuk demam berdarah. Meski begitu penderita DBD masih mengalami peningkatan.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah akan mengisolasi satu kelurahan terparah terjadi demam berdarah yakni Kelurahan Pattenne,” tandasnya.
(sms)