Ini Keanehan Dede 'Manusia Akar' Sebelum Meninggal
A
A
A
BANDUNG - Dede Koswara meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Sabtu (30/1/2016). Sebelum meninggal, pria yang dikenal dengan sebutan 'manusia akar' itu memperlihatkan keanehan. Dr Rudi Wisaksana, dari tim infeksi khusus RSHS, mengatakan keluarga Dede memberi informasi bahwa tiga hari sebelum dibawa ke rumah sakit, Dede lebih banyak tidur. Gejala itu tak biasa diperlihatkan Dede.
"Menurut pengakuan keluarga Dede, sejak tiga hari sebelumnya dia kelihatannya tidur terus, sulit dibangunkan," kata Rudi dalam konferensi pers di RSHS.
Semula, waktu tidur Dede bertambah lebih lama. Bahkan lama-lama Dede sulit untuk dibangunkan. Sadar ada sesuatu yang tidak beres, pihak keluarga membawa Dede ke RSUD Cililin pada 28 Januari.
Komunikasi intensif pun dijalin antara pihak RSUD Cililin dengan RSHS. Karena setelah ditangani di RSUD Cililin kondisinya tidak kunjung membaik, Dede dirujuk ke RSHS.
Di RSHS, Dede dirawat di ruang isolasi khusus karena ada gangguan pada paru-parunya. Tak hanya itu, ada gangguan organ yaitu jantung, hati, dan ginjal. Dia juga mengalami gangguan kesadaran saat datang.
Berbagai penyakit pada organ tubuh Dede pun seolah jadi pelengkap atas tumbuhnya kutil pada beberapa bagian tubuhnya.
Kondisi itu terjadi sudah lama. Bahkan saat pertama kali masuk ke RSHS pada 2007, Dede sudah mengidap berbagai penyakit tersebut.
"Dede ini memiliki gangguan daya tahan tubuh dan kita belum tahu penyebabnya kenapa dia mudah terinfeksi berbagai macam virus," ungkap Rudi.
Setelah melalui berbagai penanganan intensif tim dokter, nyawa Dede tidak bisa diselamatkan.
Dede menghembuskan napas terakhirnya tadi subuh. Jenazahnya pun sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di sekitar kediamannya yaitu di kawasan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
"Menurut pengakuan keluarga Dede, sejak tiga hari sebelumnya dia kelihatannya tidur terus, sulit dibangunkan," kata Rudi dalam konferensi pers di RSHS.
Semula, waktu tidur Dede bertambah lebih lama. Bahkan lama-lama Dede sulit untuk dibangunkan. Sadar ada sesuatu yang tidak beres, pihak keluarga membawa Dede ke RSUD Cililin pada 28 Januari.
Komunikasi intensif pun dijalin antara pihak RSUD Cililin dengan RSHS. Karena setelah ditangani di RSUD Cililin kondisinya tidak kunjung membaik, Dede dirujuk ke RSHS.
Di RSHS, Dede dirawat di ruang isolasi khusus karena ada gangguan pada paru-parunya. Tak hanya itu, ada gangguan organ yaitu jantung, hati, dan ginjal. Dia juga mengalami gangguan kesadaran saat datang.
Berbagai penyakit pada organ tubuh Dede pun seolah jadi pelengkap atas tumbuhnya kutil pada beberapa bagian tubuhnya.
Kondisi itu terjadi sudah lama. Bahkan saat pertama kali masuk ke RSHS pada 2007, Dede sudah mengidap berbagai penyakit tersebut.
"Dede ini memiliki gangguan daya tahan tubuh dan kita belum tahu penyebabnya kenapa dia mudah terinfeksi berbagai macam virus," ungkap Rudi.
Setelah melalui berbagai penanganan intensif tim dokter, nyawa Dede tidak bisa diselamatkan.
Dede menghembuskan napas terakhirnya tadi subuh. Jenazahnya pun sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di sekitar kediamannya yaitu di kawasan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
(sms)