Tabrak Kereta Api, Zulkifli Sitorus Kritis
A
A
A
TEBING TINGGI - Zulkifli Sitorus (63), warga Jalan Asrama, Dusun X, Desa Paya Pinang, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara, kritis setelah sepeda motor yang dikendarai menabrak kereta api, Jumat (29/1/2016).
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian serta penuturan Imran (45), warga sekitar, peristiwa kecelakaaan ini pertama sekali diketahui beberapa orang pelajar ketika pulang sekolah dari SMKN 4 Tebing Tinggi yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi kecelakaan di perlintasan KA tanpa palang di Jalan Abdul Hamid Lingkungan III, Kecamatan Tebingtinggi.
Saat itu, dirinya sedang duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba beberapa orang pelajar yang lewat di depan rumahnya berteriak mengatakan bahwa ada seorang pria yang wajah dan seluruh tubuhnya dipenuhi darah sedang tergeletak di pinggir rel.
"Begitu mendengar penuturan anak sekolah itu, aku langsung berlari ke lokasi dan menemukan korban sudah tidak sadarkan diri tergeletak di samping sepeda motornya," ujar Imran yang selanjutnya menghubungi pihak Polsek Padang Hilir.
Dengan mengunakan becak bermotor, Imran bersama warga sekitar yang telah berdatangan setelah mendengar peristiwa tersebut selanjutnya melarikan korban ke RS Bhayangkara di Jalan Pahlawan Kota Tebing Tinggi.
"Selain tak berpalang, lokasi perlintasan ini memang sepi karena jauh dari permukiman warga, mungkin tadi bapak itu nggak sadar kereta api lewat sehingga ditabraknya. Karena kalau dia ditabrak kereta api, pasti kondisi bapak itu lebih gawat lagi," jelas Imran.
Informasi diperoleh, korban Zulkifli Sitorus yang merupakan ayah empat orang anak dan kakek delapan orang cucu ini menjadi pedagang jeruk keliling dengan mengendarai sepeda motor TVS.
Pada saat kejadian, korban diketahui datang dari arah Jalan Abdul Hamid hendak menuju ke Jalan Seh Beringin Sei Sigiling. Diduga, sesampainya di lokasi yang jalannya sedikit menurun dan menikung, korban tidak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga akhirnya menabrak KA Penumpang Sri Bilah yang kebetulan sedang melintas.
Karumkit Bhayangkara Kompol dr Rommy Sebastian mengungkapkan, kondisi Zulkifli Sitorus dalam keadaan koma. "Korban mengalami banyak kehilangan darah akibat mengalami luka robek yang lumayan besar di bagian kepala dan luka robek di bagian pergelangan kaki sebelah kanan. Kini korban telah dirawat di ruangan ICU."
Badron Aisah (56), istri korban yang ditemui di RS Bhayangkara mengungkapkan, suaminya tersebut kini berdagang buah jeruk keliling sejak pensiun sekitar tiga tahun lalu.
"Padahal dia (korban) baru aja berangkat dari rumah, kok bisalah jadi begini," ucap Aisah sambil menangis.
Kasubbag Humas Polres Tebing Tinggi Iptu MT Sagala yang langsung turun ke lokasi didampingi Kanit Laka Iptu Parlindungan mengatakan, pihak Polres Tebing Tinggi masih melakukan penyelidikan dan olah TKP atas adanya kejadian tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian serta penuturan Imran (45), warga sekitar, peristiwa kecelakaaan ini pertama sekali diketahui beberapa orang pelajar ketika pulang sekolah dari SMKN 4 Tebing Tinggi yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi kecelakaan di perlintasan KA tanpa palang di Jalan Abdul Hamid Lingkungan III, Kecamatan Tebingtinggi.
Saat itu, dirinya sedang duduk di teras rumahnya. Tiba-tiba beberapa orang pelajar yang lewat di depan rumahnya berteriak mengatakan bahwa ada seorang pria yang wajah dan seluruh tubuhnya dipenuhi darah sedang tergeletak di pinggir rel.
"Begitu mendengar penuturan anak sekolah itu, aku langsung berlari ke lokasi dan menemukan korban sudah tidak sadarkan diri tergeletak di samping sepeda motornya," ujar Imran yang selanjutnya menghubungi pihak Polsek Padang Hilir.
Dengan mengunakan becak bermotor, Imran bersama warga sekitar yang telah berdatangan setelah mendengar peristiwa tersebut selanjutnya melarikan korban ke RS Bhayangkara di Jalan Pahlawan Kota Tebing Tinggi.
"Selain tak berpalang, lokasi perlintasan ini memang sepi karena jauh dari permukiman warga, mungkin tadi bapak itu nggak sadar kereta api lewat sehingga ditabraknya. Karena kalau dia ditabrak kereta api, pasti kondisi bapak itu lebih gawat lagi," jelas Imran.
Informasi diperoleh, korban Zulkifli Sitorus yang merupakan ayah empat orang anak dan kakek delapan orang cucu ini menjadi pedagang jeruk keliling dengan mengendarai sepeda motor TVS.
Pada saat kejadian, korban diketahui datang dari arah Jalan Abdul Hamid hendak menuju ke Jalan Seh Beringin Sei Sigiling. Diduga, sesampainya di lokasi yang jalannya sedikit menurun dan menikung, korban tidak dapat mengendalikan sepeda motornya hingga akhirnya menabrak KA Penumpang Sri Bilah yang kebetulan sedang melintas.
Karumkit Bhayangkara Kompol dr Rommy Sebastian mengungkapkan, kondisi Zulkifli Sitorus dalam keadaan koma. "Korban mengalami banyak kehilangan darah akibat mengalami luka robek yang lumayan besar di bagian kepala dan luka robek di bagian pergelangan kaki sebelah kanan. Kini korban telah dirawat di ruangan ICU."
Badron Aisah (56), istri korban yang ditemui di RS Bhayangkara mengungkapkan, suaminya tersebut kini berdagang buah jeruk keliling sejak pensiun sekitar tiga tahun lalu.
"Padahal dia (korban) baru aja berangkat dari rumah, kok bisalah jadi begini," ucap Aisah sambil menangis.
Kasubbag Humas Polres Tebing Tinggi Iptu MT Sagala yang langsung turun ke lokasi didampingi Kanit Laka Iptu Parlindungan mengatakan, pihak Polres Tebing Tinggi masih melakukan penyelidikan dan olah TKP atas adanya kejadian tersebut.
(zik)