Cegah Sajam, Lapas Kerobokan Pasang Metal Detector
A
A
A
DENPASAR - Mencegah penyelundupan senjata tajam, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Denpasar (Lapas Kerobokan) memasang alat metal detector di depan pintu masuk.
Pemasangan alat metal detector tersebut diresmikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali Nyoman Putra Surya Atmaja di Lapas Kerobokan, Kamis (28/1/2016).
"Selama ini kita tidak memiliki alat metal detector, pemeriksaan pengunjung hanya manual atau menggunakan tangan biasa. Adanya mesin ini kami berharap bisa membantu kinerja kita," jelasnya.
Dia mengatakan, meski sudah ada alat metal detector, bawaan para pengunjung juga akan tetap diperiksa oleh petugas Lapas Kerobokan.
Sebelum ada metal detector, barang bawaan pengunjung yang kecil-kecil tidak terdeteksi. "Alat ini hanya bisa mendeteksi benda-benda yang mengandung metal, sayangnya tidak bisa mendeteksi narkoba," ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini masih mengajukan alat X-Ray ke Kementerian Hukum dan HAM. "Alat X-Ray sudah kita ajukan, mudah-mudahan nantinya juga disetujui. Alat metal detector ini dari Jakarta," pungkasnya.
Seperi diketahui, pertengahan Desember 2015, terjadi bentrokan berdarah di dalam Lapas Kerobokan. Saat melakukan penggeledahan pascabentrokan, aparat Polda Bali dan Polres Badung menemukan ratusan senjata tajam dan senjata api. Bahkan, mereka juga menemukan narkoba.
Pemasangan alat metal detector tersebut diresmikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali Nyoman Putra Surya Atmaja di Lapas Kerobokan, Kamis (28/1/2016).
"Selama ini kita tidak memiliki alat metal detector, pemeriksaan pengunjung hanya manual atau menggunakan tangan biasa. Adanya mesin ini kami berharap bisa membantu kinerja kita," jelasnya.
Dia mengatakan, meski sudah ada alat metal detector, bawaan para pengunjung juga akan tetap diperiksa oleh petugas Lapas Kerobokan.
Sebelum ada metal detector, barang bawaan pengunjung yang kecil-kecil tidak terdeteksi. "Alat ini hanya bisa mendeteksi benda-benda yang mengandung metal, sayangnya tidak bisa mendeteksi narkoba," ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini masih mengajukan alat X-Ray ke Kementerian Hukum dan HAM. "Alat X-Ray sudah kita ajukan, mudah-mudahan nantinya juga disetujui. Alat metal detector ini dari Jakarta," pungkasnya.
Seperi diketahui, pertengahan Desember 2015, terjadi bentrokan berdarah di dalam Lapas Kerobokan. Saat melakukan penggeledahan pascabentrokan, aparat Polda Bali dan Polres Badung menemukan ratusan senjata tajam dan senjata api. Bahkan, mereka juga menemukan narkoba.
(zik)