Ribuan Eks Gafatar Tiba di Tanjung Emas, Semarang
A
A
A
SEMARANG - Ribuan orang eks anggota ormas gerakan fajar nusantara (Gafatar) tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, Rabu (27/1/2016) petang.
Mereka diangkut menggunakan Kapal Dharma Ferry 2, sandar pukul 19.00 WIB. Mereka berjumlah 1.281 orang.
Komandan Lanal Semarang, Kolonel Laut (P) Elka Setiawan, menyebut mereka berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya Jawa Tengah, ada pula dari DIY, Medan hingga Sulawesi.
"Pengamanan kali ini tidak jauh beda dengan kedatangan sebelumnya. Tapi lebih singkat, tidak diperiksa secara mendetil," ungkapnya di lokasi.
Pantauan di lokasi, kapal sandar saat Kota Semarang masih diguyur hujan. Petugas gabungan ada di sana, baik Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, TNI, Polri, Basarnas, PMI hingga otoritas pelabuhan.
Begitu turun dari kapal, petugas membuat lorong barisan menuntun mereka ke terminal penumpang. Di sana, petugas menyambutnya, memberikan logistik yang sudah disiapkan.
Informasi yang ada, sekira 35 bus sudah disiapkan untuk mengangkut mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Terpisah, Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah, AKBP Agus Yulianto, mengatakan ada 7 personil khusus psikolog kepolisian.
"Pemulihan psikis beragam waktunya, tergantung masing-masing kepribadian. Tapi, yang paling membantu adalah lingkungan. Terimalah mereka apa adanya, seolah-olah tidak ada apa-apa," kata Agus.
Saat ditanya soal anak-anak, Agus mengiyakan akan lebih sulit. Ini juga tergantung nanti bagaimana penanganan dan orang tuanya.
"Anak-anak kami beri permainan, permen. Anak-anak akan lebih sulit (sembuh psikis) jika melihat langsung kamp dibakar. Apalagi misalnya ada barang kesayangannya (ikut terbakar)," tutupnya.
Dengan kedatangan ini, total yang sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah 1.640 jiwa. Sebelumnya, pada Senin (25/1/2016) telah tiba 359 jiwa, diangkut menggunakan KRI Teluk Gili Manuk.
Mereka diangkut menggunakan Kapal Dharma Ferry 2, sandar pukul 19.00 WIB. Mereka berjumlah 1.281 orang.
Komandan Lanal Semarang, Kolonel Laut (P) Elka Setiawan, menyebut mereka berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya Jawa Tengah, ada pula dari DIY, Medan hingga Sulawesi.
"Pengamanan kali ini tidak jauh beda dengan kedatangan sebelumnya. Tapi lebih singkat, tidak diperiksa secara mendetil," ungkapnya di lokasi.
Pantauan di lokasi, kapal sandar saat Kota Semarang masih diguyur hujan. Petugas gabungan ada di sana, baik Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, TNI, Polri, Basarnas, PMI hingga otoritas pelabuhan.
Begitu turun dari kapal, petugas membuat lorong barisan menuntun mereka ke terminal penumpang. Di sana, petugas menyambutnya, memberikan logistik yang sudah disiapkan.
Informasi yang ada, sekira 35 bus sudah disiapkan untuk mengangkut mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Terpisah, Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jawa Tengah, AKBP Agus Yulianto, mengatakan ada 7 personil khusus psikolog kepolisian.
"Pemulihan psikis beragam waktunya, tergantung masing-masing kepribadian. Tapi, yang paling membantu adalah lingkungan. Terimalah mereka apa adanya, seolah-olah tidak ada apa-apa," kata Agus.
Saat ditanya soal anak-anak, Agus mengiyakan akan lebih sulit. Ini juga tergantung nanti bagaimana penanganan dan orang tuanya.
"Anak-anak kami beri permainan, permen. Anak-anak akan lebih sulit (sembuh psikis) jika melihat langsung kamp dibakar. Apalagi misalnya ada barang kesayangannya (ikut terbakar)," tutupnya.
Dengan kedatangan ini, total yang sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah 1.640 jiwa. Sebelumnya, pada Senin (25/1/2016) telah tiba 359 jiwa, diangkut menggunakan KRI Teluk Gili Manuk.
(nag)