Kisah Pilu Keluarga Mencari Anaknya yang Hilang Ikut Gafatar

Selasa, 26 Januari 2016 - 15:46 WIB
Kisah Pilu Keluarga Mencari Anaknya yang Hilang Ikut Gafatar
Kisah Pilu Keluarga Mencari Anaknya yang Hilang Ikut Gafatar
A A A
SEMARANG - Kasaus orang hilang diduga ikut bergabung dengan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Jateng bertambah menyusul pengakuan seorang warga Lamper Dalam, Cempedak Utara, Semarang.

Adalah Harsono (51) yang mengaku sudah empat tahun lebih kehilangan anak dan menantunya. Dia menduga anak dan menantunya itu bergabung dengan Gafatar.

Raut muka sedih diperlihatkan Harsono saat menyampaikan pengaduan dalam diskusi bertajuk “Gafatar Politik atau Agama Baru?” yang digelar Forum Wartawan Provinsi Jawa Tengah (FWPJT) di Aula Lantai 1, Kantor Gubernur Jateng, Semarang.

Harsono mengaku anaknya bernama Adib Nugroho dan menantunya Inka Pratiwi. Mereka sudah tidak terdengar kabarnya sejak 2012 lalu. Saat kali terakhir berjumpa, anak dan menantunya itu memang telah bergabung dengan Gafatar.

“Mereka berdua bergabung dengan Gafatar sejak kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Saat itu keduanya bergabung atas ajakan salah seorang dosennya,” papar Harsono, pensiunan masinis kereta api ini, Selasa (26/1/2016).

Diceritakannya, saat kali bertemu dengan anak dan menantunya itu keduanya mengaku akan pergi ke Kalimantan Barat, tepatnya di wilayah Antasan Timur Dalam, RT 1/II, Antasan Timur, Ketapang.

Selang beberapa hari meninggalkan rumah, Harsono menghubungi anaknya melalui telepon seluler. Namun tidak pernah mendapat jawaban. Diakui Harsono, semenjak bergabung dengan Gafatar tingkah laku anaknya banyak berubah.

Anaknya yang semula lugu dan taat, berubah menjadi pembangkang. “Pernah saya tanya, kenapa kamu salat kok tidak menghadap ke kiblat, tapi ke utara dan selatan? Eh, dia malah menjawab bahwa Tuhan itu ada di mana-mana," papar Harsono.

Harsono yang hadir ke acara diskusi forum kemarin didampingi sepupunya Partini yang merupakan ibu dari Inka Pratiwi. Keduanya selama ini memang belum melaporkan kasus hilang kedua anaknya itu kepada pihak kepolisian.

Mereka mengaku memilih menunggu kesadaran dari sang putra segera mengabarinya. Pencarian dilakukannya setelah kabar terkait Gafatar kian mencuat ke publik. Terlebih setelah kabar kepulangan warga eks Gafatar santer diberitakan.

“Kemarin saya sempat mendatangi Pelabuhan Tanjung Emas, tapi enggak ketemu anaknya. Saudara yang saya suruh ke Asrama Haji Donohudan juga tidak melihat keberadaannya. Saya cek ke daftar orang-orang Gafatar juga tidak ada,” jelasnya.

Sementara itu, Pratini (50) menambahkan, anaknya Inka Pratiwi saat menikah tanpa menghadirkan wali dari pihak keluarga. Keduanya dinikahkan dengan persetujuan langsung dari para pengurus Gafatar.

Dia mengetahui, jika sejak kuliah di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Undip itu putrinya memang sudah bergabung dengan Gafatar. Inka bergabung Gafatar lewat salah seorang dosennya beberapa tahun yang lalu.

Dosen itu juga lah yang akhirnya menjodohkan dan menikahkan Inka dengan Adib Nugroho, pada 2012 lalu.

“Saat mau menikah itu, kakaknya mau jadi wali Inka. Tapi katanya tidak perlu ada wali dan enggak usah lewat KUA. Biar yang nikahkan Gafatar saja dengan wali. Ya, walinya dosen itu,” ungkap Partini.

Kini, baik Harsono maupun Partini sangat berharap bisa kembali menemukan putra-putrinya di tengah gelombang kepulangan warga eks Gafatar.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3335 seconds (0.1#10.140)