Ingin Jadi Gitaris dan Wartawan
Ingin Jadi Gitaris dan Wartawan
A
A
A
SEMARANG - NAMANYA Intan Dwi Artikawati. Sehari-hari, dia biasa disapa Intan. Dara kelahiran Wonogiri, 14 April 1996 ini punya impian menjadi gitaris sekaligus wartawan.
Sejak kecil, Intan hobi menyanyi dan memainkan alat musik gitar. Belakangan, gadis manis ini pun makin rajin belajar main gitar. "Belakangan ini saya gemar berlatih gitar, saya sudah lama memimpikan menjadi gitaris cewek," ujar Intan.
Mahasiswa Program Studi Public Relations Fisip Universitas Diponegoro ini memutuskan untuk belajar secara autodidak. "Menurutku dengan bisa bermain gitar, semua rasa bisa tercurah di sini. Biasalah, kadang suka galau sendiri," ucapnya.
Selain ingin berkiprah di dunia musik, Intan memiliki impian menjadi wartawan. Bekalnya, ilmu dari Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Undip yang ia pelajari sampai saat ini.
"Meskipun saya tidak berasal dari Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik, bukan menutup kemungkinan saya dapat bekerja di dunia pertelevisian," jelasnya.
![Ingin Jadi Gitaris dan Wartawan]()
Bekal yang didapat dari LPM dirasa belum cukup. Karena itu, di berbagai kesempatan, Intan kerap menulis rilis kemudian ia kirimkan ke beberapa media cetak di Kota Semarang.
"Saya kerap menulis kemudian saya kirim ke media, meskipun tidak semuanya naik cetak," ungkap Intan yang suka menulis feature.
Sejak kecil, Intan hobi menyanyi dan memainkan alat musik gitar. Belakangan, gadis manis ini pun makin rajin belajar main gitar. "Belakangan ini saya gemar berlatih gitar, saya sudah lama memimpikan menjadi gitaris cewek," ujar Intan.
Mahasiswa Program Studi Public Relations Fisip Universitas Diponegoro ini memutuskan untuk belajar secara autodidak. "Menurutku dengan bisa bermain gitar, semua rasa bisa tercurah di sini. Biasalah, kadang suka galau sendiri," ucapnya.
Selain ingin berkiprah di dunia musik, Intan memiliki impian menjadi wartawan. Bekalnya, ilmu dari Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Undip yang ia pelajari sampai saat ini.
"Meskipun saya tidak berasal dari Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik, bukan menutup kemungkinan saya dapat bekerja di dunia pertelevisian," jelasnya.
Bekal yang didapat dari LPM dirasa belum cukup. Karena itu, di berbagai kesempatan, Intan kerap menulis rilis kemudian ia kirimkan ke beberapa media cetak di Kota Semarang.
"Saya kerap menulis kemudian saya kirim ke media, meskipun tidak semuanya naik cetak," ungkap Intan yang suka menulis feature.
(zik)
Explore More