Warga Blitar Selatan Diresahkan Suara Gemuruh dan Ledakan
A
A
A
BLITAR - Suara gemuruh disertai bunyi ledakan meresahkan sebagian besar warga Kecamatan Wonotirto dan Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Ada yang menduga suara keras itu berasal pesawat terbang yang mengalami kecelakaan.
Menurut penuturan Zuhri (32) warga Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto peristiwa terdengarnya suara keras itu berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB.
“Seperti suara pesawat terbang rendah keras sekali banyak warga yang mendengarnya, “tuturnya kepada wartawan Kamis (21/1/2016).
Suara gemuruh dalam waktu beberapa menit itu disusul dentuman yang menggema. Pantulan gema diduga karena lokasi berupa dataran berbukit dengan mayoritas kawasan hutan.
Spekulasi pun mengarah pada pesawat tempur militer yang gagal terbang atau mendarat. Pasalnya di wilayah Blitar Selatan, terutama Kecamatan Wonotirto dan Bakung memang sering menjadi medan latihan tempur militer (TNI).
“Namun kalau memang pesawat jatuh tentunya ada bangkainya. Ini menjadi buah bibir di desa, karena sampai saat ini belum ada kepastian apa yang sebenarnya terjadi,“ timpalnya.
Dikonfirmasi secara terpisah Kapolsek Wonotrito AKP Yudarso membenarkan pihaknya telah mendapat laporan adanya suara gemuruh dan ledakan yang diduga sebagai pesawat jatuh. Namun sejauh ini pihaknya tidak menemukan apa apa di lapangan.
“Kita mendapat laporan soal itu. Tapi sejauh ini di lokasi tidak terjadi apa apa,“ ujarnya. Yudarso bersama tujuh orang personil Polsek Wonotirto langsung melakukan penyisiran lokasi yang ditenggarai sebagai lokasi suara berasal.
Penyisiran mulai dari wilayah Desa Ngeni, Kaligrenjeng, Sumberboto sampai mendekati perbatasan Kecamatan Bakung. Sebab informasinya arah suara berada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Wonotirto dan Bakung.
“Hasilnya nihil. Saya juga sudah koordinasi dengan Kapolsek Bakung. Disana juga tidak ada apa apa,“ jelasnya.
Terkait pencarian sumber suara, Polsek Wonotirto juga telah berkoordinasi dengan Polres Blitar.
Bahkan Polres, kata Yudarso siap mengirimkan bantuan personel. Menurut dia sejauh ini TNI juga tidak sedang melakukan latihan militer.
Informasi yang dihimpun, pihak kepolisian Blitar tengah melakukan komunikasi dengan otoritas militer Iswahyudi Madiun dan Lanud Abdurrahman Saleh Malang guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi. “Kalau harapannya semoga tidak terjadi apa apa, “pungkasnya.
Menurut penuturan Zuhri (32) warga Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto peristiwa terdengarnya suara keras itu berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB.
“Seperti suara pesawat terbang rendah keras sekali banyak warga yang mendengarnya, “tuturnya kepada wartawan Kamis (21/1/2016).
Suara gemuruh dalam waktu beberapa menit itu disusul dentuman yang menggema. Pantulan gema diduga karena lokasi berupa dataran berbukit dengan mayoritas kawasan hutan.
Spekulasi pun mengarah pada pesawat tempur militer yang gagal terbang atau mendarat. Pasalnya di wilayah Blitar Selatan, terutama Kecamatan Wonotirto dan Bakung memang sering menjadi medan latihan tempur militer (TNI).
“Namun kalau memang pesawat jatuh tentunya ada bangkainya. Ini menjadi buah bibir di desa, karena sampai saat ini belum ada kepastian apa yang sebenarnya terjadi,“ timpalnya.
Dikonfirmasi secara terpisah Kapolsek Wonotrito AKP Yudarso membenarkan pihaknya telah mendapat laporan adanya suara gemuruh dan ledakan yang diduga sebagai pesawat jatuh. Namun sejauh ini pihaknya tidak menemukan apa apa di lapangan.
“Kita mendapat laporan soal itu. Tapi sejauh ini di lokasi tidak terjadi apa apa,“ ujarnya. Yudarso bersama tujuh orang personil Polsek Wonotirto langsung melakukan penyisiran lokasi yang ditenggarai sebagai lokasi suara berasal.
Penyisiran mulai dari wilayah Desa Ngeni, Kaligrenjeng, Sumberboto sampai mendekati perbatasan Kecamatan Bakung. Sebab informasinya arah suara berada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Wonotirto dan Bakung.
“Hasilnya nihil. Saya juga sudah koordinasi dengan Kapolsek Bakung. Disana juga tidak ada apa apa,“ jelasnya.
Terkait pencarian sumber suara, Polsek Wonotirto juga telah berkoordinasi dengan Polres Blitar.
Bahkan Polres, kata Yudarso siap mengirimkan bantuan personel. Menurut dia sejauh ini TNI juga tidak sedang melakukan latihan militer.
Informasi yang dihimpun, pihak kepolisian Blitar tengah melakukan komunikasi dengan otoritas militer Iswahyudi Madiun dan Lanud Abdurrahman Saleh Malang guna memastikan apa yang sebenarnya terjadi. “Kalau harapannya semoga tidak terjadi apa apa, “pungkasnya.
(sms)