927 Orang Diungsikan dari Kawasan Gunung Egon
A
A
A
JAKARTA - Hingga Rabu (20/1/2016) ini, sebanyak 927 jiwa (206 KK) penduduk yang tinggal di dalam radius 3 km dari Gunung Egon di di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Peningkatan status Gunung Egon menjadi Siaga (level III) membuat masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Egon.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akses menuju lokasi tempat pengungsi di Kecamatan Mapitara untuk sementara ditutup oleh Bupati Sikka, karena di sekitar arah menuju wilayah tersebut sudah tercemar gas beracun.
Penduduk yang bermukim di dalam radius 3 km berjumlah 1.437 jiwa (287 KK) yang tersebar di Dusun Lere, Welin Watut, dan Baokrenget, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.
"Hingga saat ini 927 jiwa penduduk yang tinggal di dalam radius 3 km telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sementara itu 501 jiwa (81 KK) masyarakat belum bersedia diungsikan," kata Sutopo dalam rilisnya.
927 jiwa pengungsi saat ini ditempatkan di dua tempat pengungsian. Di Pos pengungsian Kantor Kecamatan Mapitara ( 432 jiwa/90 KK) berasal dari Dusun Welin Watut (220 jiwa/47 KK) dan Dusun Baokrenget (212 jiwa/43 KK).
Sedangkan di pos pengungsian Pasar Natakoli berjumlah 496 jiwa/116 KK yang berasal dari Dusun Lere (104 KK/ 496 jiwa/104 KK), Dusun Welin Watut (5 jiwa/2 KK), dan Dusun Baokrenget (56 jiwa/12 KK).
Sementara itu kondisi Gunung Egon, terlihat asap kawah teramati putih tipis 25-50 meter. Terpantau kondisi kegempaannya tiga kali gempa tektonik jauh, sekali gempa vulkanik, amplitudo maksimum 3-5 mm. Status masih Siaga (level III).
"Bupati Sikka telah menetapkan status Siaga Darurat selama 14 hari yaitu 13-26 Januari 2016. BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan berupa beras, mi instan, air mineral, gula pasir, air mineral, kasur lipat, dan terpal," jelas Sutopo.
Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Sikka telah membagikan masker sebanyak 2.000 lembar kepada masyarakat. "Kebutuhan mendesak adalah permakanan, air bersih, tenda pengungsi, MCK, dan tenaga medis," pungkasnya.
PILIHAN:
Diangkut Kapal Perang, Seribuan Pengikut Gafatar Tiba di Semarang Rabu Pekan Depan
Peningkatan status Gunung Egon menjadi Siaga (level III) membuat masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Egon.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akses menuju lokasi tempat pengungsi di Kecamatan Mapitara untuk sementara ditutup oleh Bupati Sikka, karena di sekitar arah menuju wilayah tersebut sudah tercemar gas beracun.
Penduduk yang bermukim di dalam radius 3 km berjumlah 1.437 jiwa (287 KK) yang tersebar di Dusun Lere, Welin Watut, dan Baokrenget, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.
"Hingga saat ini 927 jiwa penduduk yang tinggal di dalam radius 3 km telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Sementara itu 501 jiwa (81 KK) masyarakat belum bersedia diungsikan," kata Sutopo dalam rilisnya.
927 jiwa pengungsi saat ini ditempatkan di dua tempat pengungsian. Di Pos pengungsian Kantor Kecamatan Mapitara ( 432 jiwa/90 KK) berasal dari Dusun Welin Watut (220 jiwa/47 KK) dan Dusun Baokrenget (212 jiwa/43 KK).
Sedangkan di pos pengungsian Pasar Natakoli berjumlah 496 jiwa/116 KK yang berasal dari Dusun Lere (104 KK/ 496 jiwa/104 KK), Dusun Welin Watut (5 jiwa/2 KK), dan Dusun Baokrenget (56 jiwa/12 KK).
Sementara itu kondisi Gunung Egon, terlihat asap kawah teramati putih tipis 25-50 meter. Terpantau kondisi kegempaannya tiga kali gempa tektonik jauh, sekali gempa vulkanik, amplitudo maksimum 3-5 mm. Status masih Siaga (level III).
"Bupati Sikka telah menetapkan status Siaga Darurat selama 14 hari yaitu 13-26 Januari 2016. BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan berupa beras, mi instan, air mineral, gula pasir, air mineral, kasur lipat, dan terpal," jelas Sutopo.
Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Sikka telah membagikan masker sebanyak 2.000 lembar kepada masyarakat. "Kebutuhan mendesak adalah permakanan, air bersih, tenda pengungsi, MCK, dan tenaga medis," pungkasnya.
PILIHAN:
Diangkut Kapal Perang, Seribuan Pengikut Gafatar Tiba di Semarang Rabu Pekan Depan
(zik)