Antar ke Pemakaman, Warga Karawang Sedih Sugito Dibilang Teroris
A
A
A
KARAWANG - Kedatangan jenazah korban bom Sarinah Sugito disambut ratusan warga Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari. Jenazah Korban langsung disemayamkan di rumah duka, kawasan Griya Panorama Indah, Blok E2, No.66, RT03/12.
Tak lama kemudian, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum TPU Kalijurang, Desa Purwasari. Prosesi pemakaman berlangsung mengharukan karena kebanyakan pelayat tidak kuasa menahan tangis.
Apalagi saat pihak keluarga mengatakan jika almarhum Sugito bukan teroris seperti yang diramaikan selama ini, tetapi adalah korban. Usai pemakaman, warga masih berkerumun di rumah duka dan mendengarkan keterangan keluarga Sugito.
“Keluarga sudah merelakan dan ikhlas dengan musibah ini. Mungkin ini kehendak Allah SWT memberikan cobaan kepada kami sekeluarga, dan kami sudah merelakannya,” kata Sutarmin, Adik Sepupu Sugito, Minggu (17/1/2016).
Menurut Sutarmin, Sugito merupakan korban dari keganasan teroris pada saat peristiwa pemboman terjadi. Saat itu, Sugito sedang menjalankan tugasnya sebagai karyawan sebuah perusahaan ekspedisi.
Dia bersama dua orang kawannya sedang bekerja, namun saat itu Sugito turun di Sarinah sedangkan kedua temannya melanjutkan perjalanan ke Salemba. “Saat peristiwa itu terjadi almarhum baru saja turun pas di depan Sarinah," terangnya.
Ditambahkan dia, dua orang temannya yang mengantar langsung pergi dan kemudian terjadi peristiwa bom terjadi. Menurut Sutarmin, dia mendapatkan infromasi penyebab tewasnya Sugito karena benda tumpul dari pintu pos polisi yang terkena bom.
"Saat bom meledak pintu pospol itu terlempar dan mengenai Sugito. Itu informasi yang saya dapat bahwa almarhum terkena benda tajam dari pintu pos polisi,” terangnya.
Sutarmin mengungkapkan, pada awalnya keluarga mengaku mendapat pemberitaan yang menyakitkan terkait Sugito yang diduga sebagai pelaku teroris. Apalagi berita yang berkembang sudah sangat menyakitkan pihak keluarga.
Namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan peristiwa tersebut karena sudah terbukti Sugito bukan pelaku. “Kepada semua masyarakat atas nama keluarga saya meminta maaf dan keluarga sudah mendapat kepastian kalau Sugito itu korban,” katanya.
Sugito sebelumnya diduga sebagai pelaku bom di Sarinah. Namun pihak kepolisian merivisi keterangannya dan memastikan jika Sugito merupakan korban dalam peristiwa tersebut. Hal inilah yang menimbulkan simpati masyarakat.
Kepastian dari pihak kepolisian itu mengundang simpati warga terhadap keluarga Sugito, hingga ratusan orang berkumpul dan mengantar jenazah hingga pemakaman. Menurut sejumlah warga, Sugito dikenal baik dengan para tetangga sekitar.
Bahkan dia juga bergaul akrab dengan tetangga dan aktif mengikuti setiap kegiatan di sekitar desanya. “Dia orang baik dan sopan dengan warga sekitar. Warga juga tidak percaya jika dia dituduh seperti itu," pungkas Ketua RT 03 Suhebi.
Tak lama kemudian, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum TPU Kalijurang, Desa Purwasari. Prosesi pemakaman berlangsung mengharukan karena kebanyakan pelayat tidak kuasa menahan tangis.
Apalagi saat pihak keluarga mengatakan jika almarhum Sugito bukan teroris seperti yang diramaikan selama ini, tetapi adalah korban. Usai pemakaman, warga masih berkerumun di rumah duka dan mendengarkan keterangan keluarga Sugito.
“Keluarga sudah merelakan dan ikhlas dengan musibah ini. Mungkin ini kehendak Allah SWT memberikan cobaan kepada kami sekeluarga, dan kami sudah merelakannya,” kata Sutarmin, Adik Sepupu Sugito, Minggu (17/1/2016).
Menurut Sutarmin, Sugito merupakan korban dari keganasan teroris pada saat peristiwa pemboman terjadi. Saat itu, Sugito sedang menjalankan tugasnya sebagai karyawan sebuah perusahaan ekspedisi.
Dia bersama dua orang kawannya sedang bekerja, namun saat itu Sugito turun di Sarinah sedangkan kedua temannya melanjutkan perjalanan ke Salemba. “Saat peristiwa itu terjadi almarhum baru saja turun pas di depan Sarinah," terangnya.
Ditambahkan dia, dua orang temannya yang mengantar langsung pergi dan kemudian terjadi peristiwa bom terjadi. Menurut Sutarmin, dia mendapatkan infromasi penyebab tewasnya Sugito karena benda tumpul dari pintu pos polisi yang terkena bom.
"Saat bom meledak pintu pospol itu terlempar dan mengenai Sugito. Itu informasi yang saya dapat bahwa almarhum terkena benda tajam dari pintu pos polisi,” terangnya.
Sutarmin mengungkapkan, pada awalnya keluarga mengaku mendapat pemberitaan yang menyakitkan terkait Sugito yang diduga sebagai pelaku teroris. Apalagi berita yang berkembang sudah sangat menyakitkan pihak keluarga.
Namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan peristiwa tersebut karena sudah terbukti Sugito bukan pelaku. “Kepada semua masyarakat atas nama keluarga saya meminta maaf dan keluarga sudah mendapat kepastian kalau Sugito itu korban,” katanya.
Sugito sebelumnya diduga sebagai pelaku bom di Sarinah. Namun pihak kepolisian merivisi keterangannya dan memastikan jika Sugito merupakan korban dalam peristiwa tersebut. Hal inilah yang menimbulkan simpati masyarakat.
Kepastian dari pihak kepolisian itu mengundang simpati warga terhadap keluarga Sugito, hingga ratusan orang berkumpul dan mengantar jenazah hingga pemakaman. Menurut sejumlah warga, Sugito dikenal baik dengan para tetangga sekitar.
Bahkan dia juga bergaul akrab dengan tetangga dan aktif mengikuti setiap kegiatan di sekitar desanya. “Dia orang baik dan sopan dengan warga sekitar. Warga juga tidak percaya jika dia dituduh seperti itu," pungkas Ketua RT 03 Suhebi.
(san)