Polda Jateng Siagakan Brimob

Kamis, 14 Januari 2016 - 20:56 WIB
Polda Jateng Siagakan Brimob
Polda Jateng Siagakan Brimob
A A A
SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengimbau masyarakat luas untuk tetap beraktivitas seperti biasa, tidak perlu takut dengan kejadian teror bom dan penembakan di Jakarta, Kamis (14/1/2016).

Dari pantauan, pintu masuk Mapolda Jawa Tengah, mulai Kamis siang dijaga ketat personel polisi, termasuk anggota Brigade Mobil (Brimob) bersenjata lengkap. Petugas dari Pelayanan Markas (Yanma) juga ada di sana.

Di pintu masuk, sisi selatan markas di Jalan Pahlawan, sebuah mobil Baracuda Brimob Polda Jawa Tengah lengkap dengan personel juga ada di dekat pintu masuk.

Polisi dengan berbagai peralatan, di antaranya; kaca untuk memeriksa bagian bawah kendaraan dan metal detector, berulangkali mengecek bawaan kendaraan yang masuk mapolda.

“Masyarakat tidak perlu takut untuk aktivitas, Jawa Tengah tetap aman,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Liliek Darmanto, di Mapolda Jawa Tengah, Kamis (14/1/2016).

Pihaknya, meningkatkan kewaspadaan, dengan menerjunkan lebih banyak personel di titik – titik objek vital wilayah.

“Patroli dan pengamanan ditingkatkan. Ini juga berlaku bagi Polres maupun Polsek jajaran. Kejadian seperti ini, tanpa diperintahpun, otomatis peningkatan kewaspadaan akan ada,” lanjutnya.

Tak kalah penting, kata Liliek, pihaknya mengimbau kepada masyarakat luas agar cepat melapor polisi jika menemui hal – hal yang mencurigakan. Terutama, aktivitas warga maupun warga tak dikenal.

“Hal – hal yang mencurigakan itu, misalnya; tidak bersosialisasi, tertutup, tidak guyub,” kata dia.

Kepala Yanma Polda Jawa Tengah, AKBP Suhirman, mengatakan dengan insiden teror di Jakarta itu membuat penjagaan di Mapolda Jawa Tengah diperketat.

“Peningkatan kewaspadaan ini juga berlaku baik di Polres, Polsek sampai Pospol. Untuk masuk markas, kami cek semuanya. Kendaraan, bawaan, sampai identitasnya. Piket masing – masing satuan kerja juga meningkatkan kewaspadaan,” kata Suhirman.

Sementara, soal insiden ledakan bom dan baku tembak di Thamrin, Jakarta, Kamis pagi, Machmudi Hariono alias Yusuf, mantan teroris, menganalisa para pelakunya adalah kelompok lama.

“Target polisi itu motif lama. Pelaku bisa jadi pemilik pemikiran sama yang lalu-lalu. Analisa saya, itu bukan ISIS,” katanya via BlackBerry Messenger (BBM) yang diterima Koran SINDO.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4797 seconds (0.1#10.140)