Partai Perindo Yakin Raih Simpati di Jawa Barat
A
A
A
CIANJUR - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) melantik sedikitnya 200 kader, di Gedung Serba Guna Asakinah, Jalan Abdullah bin Nuh, Cianjur, Kamis (14/1/2016). Ratusan kader ini merupakan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh kecamatan di Cianjur dan Bogor.
Di hadapan para kader, HT menjelaskan target partai dalam lima tahun ke depan, khususnya menjelang Pemilihan Umum 2019.
Dia optimistis, Partai Perindo dapat meraih simpati masyarakat serta turut dalam misi perubahan Indonesia ke arah lebih baik.
Namun, untuk mencapai target tersebut tidak bisa dilakukan seorang diri. Melainkan dari seluruh kader di tiap daerah.
“Banyak kader yang mengkhawatirkan jika mencapai kesuksesan, kesuksesan itu hanya ada di tatanan partai. Tapi itu tidak demikian, sukses partai berarti sukses kita semua,” katanya.
Ratusan kader yang dilantik berasal dari 32 DPC di Cianjur serta 46 DPC di Kabupaten dan Kota Bogor. Setiap DPC terdiri dari tiga pengurus inti yakni ketua, sekretaris dan bendahara.
Pada kesempatan ini, HT memberi perhatian khusus bagi Cianjur. Daerah yang menjadi lumbung beras nasional ini harus dipertahankan.
Demi ketahanan pangan, kata dia, seharusnya perubahan daerah ke arah industri tidak lagi direstui. Menurut dia, setiap daerah telah memiliki keunggulan masing-masing. Dan Cianjur harus berbasis pada pertanian, jangan ada alih fungsi.
“Jangan terus dialihfungsikan dengan sektor lain yang lain. Di daerah lain kan banyak, di Banten banyak, di Jawa Barat yang lain kan banyak kalau ingin menjadi industri. Kabupaten kota mana yang mau dikembangkan, harus untuk sektor tertentu. Jadi misalnya untuk pertanian di Cianjur ya jangan kemudian diubah dengan hal lain. Apalagi dengan kondisi tidak swasembada lagi dengan beras. Dengan alih fungsi maka akan mempengaruhi ketersediaan pangan,” ujarnya.
Selain alih fungsi, HT pun menyoroti kehidupan petani yang kunjung mendapat perhatian. “Kondisi petani saat ini memprihatinkan karena sebagian besar dari mereka itu penggarap. Seperti kita ketahui kehidupan penggarap itu pas-pasan. Perlu dicari jalan keluarnya, bagaimana petani itu jadi pemilik lahan, bagaimana petani itu memperoleh dana. Perindo akan memaksimallkan fungsinya untuk masyarakat. Kalau daerah fokus pada pertanian, kami akan bantu,” ungkapnya.
Di hadapan para kader, HT menjelaskan target partai dalam lima tahun ke depan, khususnya menjelang Pemilihan Umum 2019.
Dia optimistis, Partai Perindo dapat meraih simpati masyarakat serta turut dalam misi perubahan Indonesia ke arah lebih baik.
Namun, untuk mencapai target tersebut tidak bisa dilakukan seorang diri. Melainkan dari seluruh kader di tiap daerah.
“Banyak kader yang mengkhawatirkan jika mencapai kesuksesan, kesuksesan itu hanya ada di tatanan partai. Tapi itu tidak demikian, sukses partai berarti sukses kita semua,” katanya.
Ratusan kader yang dilantik berasal dari 32 DPC di Cianjur serta 46 DPC di Kabupaten dan Kota Bogor. Setiap DPC terdiri dari tiga pengurus inti yakni ketua, sekretaris dan bendahara.
Pada kesempatan ini, HT memberi perhatian khusus bagi Cianjur. Daerah yang menjadi lumbung beras nasional ini harus dipertahankan.
Demi ketahanan pangan, kata dia, seharusnya perubahan daerah ke arah industri tidak lagi direstui. Menurut dia, setiap daerah telah memiliki keunggulan masing-masing. Dan Cianjur harus berbasis pada pertanian, jangan ada alih fungsi.
“Jangan terus dialihfungsikan dengan sektor lain yang lain. Di daerah lain kan banyak, di Banten banyak, di Jawa Barat yang lain kan banyak kalau ingin menjadi industri. Kabupaten kota mana yang mau dikembangkan, harus untuk sektor tertentu. Jadi misalnya untuk pertanian di Cianjur ya jangan kemudian diubah dengan hal lain. Apalagi dengan kondisi tidak swasembada lagi dengan beras. Dengan alih fungsi maka akan mempengaruhi ketersediaan pangan,” ujarnya.
Selain alih fungsi, HT pun menyoroti kehidupan petani yang kunjung mendapat perhatian. “Kondisi petani saat ini memprihatinkan karena sebagian besar dari mereka itu penggarap. Seperti kita ketahui kehidupan penggarap itu pas-pasan. Perlu dicari jalan keluarnya, bagaimana petani itu jadi pemilik lahan, bagaimana petani itu memperoleh dana. Perindo akan memaksimallkan fungsinya untuk masyarakat. Kalau daerah fokus pada pertanian, kami akan bantu,” ungkapnya.
(sms)