Setelah Ikut Gafatar, Winarti Jadi Sering Melamun

Rabu, 13 Januari 2016 - 16:39 WIB
Setelah Ikut Gafatar,...
Setelah Ikut Gafatar, Winarti Jadi Sering Melamun
A A A
GARUT - Heryadi Atmajaya (53) suami Winarti (42) dan ayah dari dua anak yang hilang diduga terkait organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berusaha tegar.

Dia bahkan meminta agar Winarti beserta kedua anaknya Sri Putri Rahma (17) dan Andi Permana (10) segera kembali ke rumah mereka, di Kampung Talun, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

Pekerja proyek di Jakarta ini tak lelah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mencari keberadaan tiga orang yang dicintainya itu.

“Kemarin saya ke polda, hari ini saya berkoordinasi dengan aparat Polres Garut dan TNI untuk mencari keberadaan isteri dan anak-anak. Saya ingin mereka ditemukan dan pulang ke rumah,” tutur Heryadi, di rumahnya, Rabu (13/1/2016).

Dia tak menyangka bila 28 Desember 2015 lalu menjadi akhir dari kebersamaan keluarganya sebelum akhirnya isteri dan dua anaknya itu menghilang. Ketika itu, isterinya pamit untuk membawa anak pertamanya, Putri untuk berobat ke dokter.

“Kejadiannya kurang lebih pukul 13.30 WIB. Saya ada di rumah, sementara isteri saya itu pamit untuk ke dokter karena Putri anak kami memang sedang sakit. Saya tidak curiga. Kebetulan anak ke dua Andi ada di warnet," terangnya.

Karena lama tidak ada kabar, sekitar pukul 16.00 WIB saya hubungi ponselnya. Nomornya tidak aktif. Anak saya Andi yang di warnet pun tidak pulang. "Saya yakin isteri saya ini menjemput Andi di warnet untuk pergi bersamanya,” ungkapnya.

Keanehan yang dirasakan Heryadi terhadap isterinya setidaknya telah berlangsung sejak tiga bulan sebelum mereka menghilang. Ketika itu dia masih bekerja di Jakarta.

“Adik di Garut sini nelepon, bilang agar saya pulang untuk jagain isteri saya. Katanya isteri saya suka melamun. Dan memang ketika saya pulang sejak saat itu hingga sekarang, isteri suka melamun. Tatapannya kosong," katanya.

Meski kerap melamun, rutinitas mereka sebagai sebuah keluarga tetap berjalan normal. Winarti tetap mengurusi rumah tangganya baik sebagai seorang ibu dan isteri.

“Semua berjalan normal. Dia biasa keluar antar anak, jahit pakaian, dan lainnya. Memang, beberapa kesempatan dia selalu bertemu dengan teman-temannya. Katanya pengajian. Saya pikir aktivitas dia di luar rumah itu terkait Gafatar," jelasnya.

Bahkan, sejak tiga bulan lalu itu isterinya tersebut sempat meminta uang kepadanya sebesar Rp25 juta. Uang itu, kata Heryadi, akan dipergunakan untuk kegiatan organisasi yang diikuti Winarti.

"Katanya uang itu untuk kegiatan organisasi, kegiatan organisasinya seperti apa? Saya tidak dapat penjelasan detail dari isteri,” katanya.

Semua kegiatan Winarti terkait Gafatar dicurahkan dalam dua buah buku. Buku tersebut ditemukan Heryadi di rumahnya. Menurut Heryadi, istrinya sangat tertutup perihal kegiatan Gafatar yang dilakukan.

Namun saat menghilang, dia menemukan dua buku yang berisi mengenai Gafatar. "Semua kegiatan harian di Gafatar ditulis di buku. Saya kurang tahu jabatan istri saya, tapi dia biasa dipanggil Bunda Win oleh rekan organisasinya," ujarnya.

Sementara itu, adik Heryadi, Linda Ibrahim (46) menceritakan jika Winarti pernah mengikuti sejumlah kegiatan Gafatar di Garut. Bahkan diakui Linda, salah seorang pengurus Gafatar atas nama Wahyu Hidayat sering berkunjung ke rumah.

"Suaminya pernah memergoki Winarti bertemu dengan Wahyu di rumah. Mereka terkejut dan bertingkah aneh saat suaminya datang. Ternyata kata keluarga yang lain, Wahyu memang sering datang," pungkas Linda.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0867 seconds (0.1#10.140)