Siswa SMP di Ciamis Tidak Memiliki Rapor
A
A
A
CIAMIS - Seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Ciamis belum memiliki rapor. Sedikitnya ada 106 SMP yang tersebar di Kabupaten Ciamis.
Kondisi tersebut dipertanyakan oleh orangtua siswa. Salah satunya datang dari Evi Silviani (33). Dia mengatakan, saat ini anaknya sudah duduk di bangku Kelas IX, akan tetapi belum memiliki rapor asli.
"Kenapa sudah Kelas IX belum juga ada buku rapor? Paling kalau sudah ujian di akhir semester hanya dikasih rapor sementara dari kertas isinya hasil penilaian," ungkapnya, kepada wartawan, Kamis (7/1/2016).
Meski hasil nilai sudah ada pada rapor sementara, namun rapor berbentuk buku lebih baik agar seluruh hasil nilai dari Kelas VII-XI bisa tersimpan dengan baik dan bisa menjadi bahan evaluasi.
Evi bersama orang tua lainnya berharap segera ada rapor asli dari pemerintah, terlebih untuk siswa yang sudah mau keluar sekolah satu semester lagi.
"Rapor itu sebagai bukti hasil belajar. Bisa juga dijadikan syarat untuk melanjutkan ke SMA. Kalau rapornya sementara itu sepertinya tidak formal, bahkan bisa saja hilang," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis Chandra Utama membenarkan hingga saat ini seluruh siswa SMP di Ciamis belum memiliki rapor.
keterlambatan pembagian buku rapor tersebut karena sebelumnya ada pergantian kurikulum yang tadinya KTSP menjadi Kurikulum 2013. "Secara otomatis seluruh rapor harus disesuaikan dengan kurikulum 2013. Walaupun kami akui belum semua SMP di Ciamis menerapkan kurikulum 2013," katanya.
Pihaknya berjanji, di tahun 2016 semester awal buku rapor bagi siswa SMP bisa segera terealisasi. Menurutnya saat ini pengadaan buku rapor siswa sudah masuk anggaran murni dan tinggal dilaksanakan oleh pengada.
"Mudah-mudahan awal tahun sudah jadi, sehingga siswa SMP bisa memiliki rapor asli dari pemerintah," jelasnya.
Kondisi tersebut dipertanyakan oleh orangtua siswa. Salah satunya datang dari Evi Silviani (33). Dia mengatakan, saat ini anaknya sudah duduk di bangku Kelas IX, akan tetapi belum memiliki rapor asli.
"Kenapa sudah Kelas IX belum juga ada buku rapor? Paling kalau sudah ujian di akhir semester hanya dikasih rapor sementara dari kertas isinya hasil penilaian," ungkapnya, kepada wartawan, Kamis (7/1/2016).
Meski hasil nilai sudah ada pada rapor sementara, namun rapor berbentuk buku lebih baik agar seluruh hasil nilai dari Kelas VII-XI bisa tersimpan dengan baik dan bisa menjadi bahan evaluasi.
Evi bersama orang tua lainnya berharap segera ada rapor asli dari pemerintah, terlebih untuk siswa yang sudah mau keluar sekolah satu semester lagi.
"Rapor itu sebagai bukti hasil belajar. Bisa juga dijadikan syarat untuk melanjutkan ke SMA. Kalau rapornya sementara itu sepertinya tidak formal, bahkan bisa saja hilang," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis Chandra Utama membenarkan hingga saat ini seluruh siswa SMP di Ciamis belum memiliki rapor.
keterlambatan pembagian buku rapor tersebut karena sebelumnya ada pergantian kurikulum yang tadinya KTSP menjadi Kurikulum 2013. "Secara otomatis seluruh rapor harus disesuaikan dengan kurikulum 2013. Walaupun kami akui belum semua SMP di Ciamis menerapkan kurikulum 2013," katanya.
Pihaknya berjanji, di tahun 2016 semester awal buku rapor bagi siswa SMP bisa segera terealisasi. Menurutnya saat ini pengadaan buku rapor siswa sudah masuk anggaran murni dan tinggal dilaksanakan oleh pengada.
"Mudah-mudahan awal tahun sudah jadi, sehingga siswa SMP bisa memiliki rapor asli dari pemerintah," jelasnya.
(san)