Sulsel Launching Kawasan Pengelolaan Perikanan di Lonrae
A
A
A
WATAMPONE - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bersama Kasubdit Peningkatan Kapasitas Produksi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Achmad Suryatna melaunching Kawasan Pengembangan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bone, di Kompleks Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lonrae Kabupaten Bone.
Langkah ini diambil untuk mewujudkan swasembada pangan laut bagi Sulsel pada 2016 mendatang.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengharapkan dengan adanya Pusat Pengembangan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan di PPI Lonrae Kecamatan Tanete Riattang Timur ini produktivitas perikanan di Kabupaten Bone dapat lebih meningkat.
"Ini langkah awal sebuah industri pengolahan perikanan di Bone, langkah yang sudah berjalan tersebut harus mendapatkan perhatian seirus, apalagi di 2016 mendatang, swasembada dari pangan laut dengan pendapatan Rp9 triliun dari sektor perikanan laut harus diwujudkan," kata Syahrul, Rabu (30/12/2016).
Pada kesempatan itu Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi mengatakan, pembangunan hingga peresmian kawasan sentra pengolahan hasil perikanan tersebut berkat fasilitasi dan perhatian gubernur sehingga Bone mendapatkan perhatian khusus dari pusat dan diberikan sarana dan prasarana pengelolaan hasil kelautan.
"Potensi Bone dengan garis pantai 138 Km tentu sangat besar. Sehingga pembangunan kawasan sentra pengolahan hasil perikanan tersebut suatu awal pengembangan produksi hasil perikanan dan kelautan di Bone agar dapat lebih meningkat," ujarnya.
Hanya saja, Fahsar meragukan bahan baku yang ada di Bone untuk diolah dengan fasilitas tersebut.
Dia menyebutkan saat ini keterbatasan nelayan karena kapasitas dan pengelolaan hasil tangkapan ikan, peningkatan kapasitas diperlukan agar potensi kelautan dapat dimaksimalkan.
"Areal ini sarana secara terintegrasi, di tempat ini terdapat pendataran pelelangan ikan masih jauh dari kapasitas, Kita tahu potensi kelautan yang luar biasa bahkan nelayan kita banyak ke Sinjai, mereka butuh pembinaan dan permodalan, selain itu kita juga masih butuh gudang dan sarana lainnya, saya meminta perhatian dari bapak gubernur tentang hal itu," pungkasnya.
Langkah ini diambil untuk mewujudkan swasembada pangan laut bagi Sulsel pada 2016 mendatang.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengharapkan dengan adanya Pusat Pengembangan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan di PPI Lonrae Kecamatan Tanete Riattang Timur ini produktivitas perikanan di Kabupaten Bone dapat lebih meningkat.
"Ini langkah awal sebuah industri pengolahan perikanan di Bone, langkah yang sudah berjalan tersebut harus mendapatkan perhatian seirus, apalagi di 2016 mendatang, swasembada dari pangan laut dengan pendapatan Rp9 triliun dari sektor perikanan laut harus diwujudkan," kata Syahrul, Rabu (30/12/2016).
Pada kesempatan itu Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi mengatakan, pembangunan hingga peresmian kawasan sentra pengolahan hasil perikanan tersebut berkat fasilitasi dan perhatian gubernur sehingga Bone mendapatkan perhatian khusus dari pusat dan diberikan sarana dan prasarana pengelolaan hasil kelautan.
"Potensi Bone dengan garis pantai 138 Km tentu sangat besar. Sehingga pembangunan kawasan sentra pengolahan hasil perikanan tersebut suatu awal pengembangan produksi hasil perikanan dan kelautan di Bone agar dapat lebih meningkat," ujarnya.
Hanya saja, Fahsar meragukan bahan baku yang ada di Bone untuk diolah dengan fasilitas tersebut.
Dia menyebutkan saat ini keterbatasan nelayan karena kapasitas dan pengelolaan hasil tangkapan ikan, peningkatan kapasitas diperlukan agar potensi kelautan dapat dimaksimalkan.
"Areal ini sarana secara terintegrasi, di tempat ini terdapat pendataran pelelangan ikan masih jauh dari kapasitas, Kita tahu potensi kelautan yang luar biasa bahkan nelayan kita banyak ke Sinjai, mereka butuh pembinaan dan permodalan, selain itu kita juga masih butuh gudang dan sarana lainnya, saya meminta perhatian dari bapak gubernur tentang hal itu," pungkasnya.
(sms)