Operasi Pencarian Korban KM Marina Baru Diakhiri
A
A
A
SENGKANG - Operasi pencarian korban KM Marina Baru 2B yang tenggelam di Teluk Bone, Sabtu (19/12/2015) diakhiri oleh Badan SAR Nasional (Basarnas). Pencarian yang dilakukan selama 10 hari tersebut, dengan perpanjangan tiga hari, resmi berakhir Selasa (29/12/2015).
Kendati demikian, selama tiga hari ke depan, Basarnas tetap membuka pos siaga apabila ada informasi penumpang yang ditemukan.
Basarnas Kendari juga masih menyediakan satu unit Rigid Inflatabel Boat (RIB) untuk evakuasi apabila ada penemuan korban dalam tiga hari ke depan.
"Operasi ditutup, tetapi tetap disiagakan empat orang personel dan satu buah RIB di Pelabuhan Tobaku. Ini untuk melakukan evakuasi apabila diketemukan ada tanda-tanda dari korban selama tiga hari ke depan," kata Humas Basarnas Kendari Wahyuddin kepada KORAN SINDO.
Terkait dengan pencarian di hari ke-10, Wahyuddin mengaku hasilnya nihil. Tidak seorang pun dari 12 sisa penumpang KM Marina Baru yang tenggelam ditemukan.
Total korban yang ditemukan masih di angka 106 dari 118 korban. Sebanyal 66 korban yang ditemukan di antaranya meninggal dan 40 lainnya selamat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah mengatakan, dari 66 korban tewas, sisa empat orang yang belum teridentifikasi hingga sore ini.
"Jadi sisa empat korban yang belum teridentifikasi, 17 orang di antaranya berhasil diidentifikasi di RSUD Siwa," katanya.
Sementara itu, Bupati Wajo HA Burhanuddin Unru didampingi oleh Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bosowasi Amaluddin S serta pejabat Pemkab Wajo menyerahkan santunan Jasa Raharja kepada keluarga korban yang menjadi korban tenggelamnya KM Marina Baru 2B di Kantor Bupati Wajo.
Bupati Wajo A Burhanuddin Unru meminta keikhlasan keluarga korban untuk merelakan keluarganya yang menjadi korban tenggelamnya KM Marina Baru.
"Sejauh ini kami sudah menyerahkan santunan ke delapan ahli waris, enam untuk Wajo dan dua untuk Kabupaten Soppeng. Meski ada penumpang yang tidak terdaftar di manifes namun bisa dibuktikan dia ikut menjadi korban akan tetap dibayar kepada ahli warisnya," kata Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bosowasi Amaluddin S.
Dia menambahkan, meski masih ada korban yang belum diidentifikasi, pihaknya masih menunggu hasil dari DVI Polda Sulsel dan Kendari.
Sementara, untuk yang tidak ditemukan, akan tetap dibayarkan. Namun, ada proses yang harus dilalui yakni ada pengakuan dari pemerintah, bisa melalui pengadilan dan SK Gubernur.
Kendati demikian, selama tiga hari ke depan, Basarnas tetap membuka pos siaga apabila ada informasi penumpang yang ditemukan.
Basarnas Kendari juga masih menyediakan satu unit Rigid Inflatabel Boat (RIB) untuk evakuasi apabila ada penemuan korban dalam tiga hari ke depan.
"Operasi ditutup, tetapi tetap disiagakan empat orang personel dan satu buah RIB di Pelabuhan Tobaku. Ini untuk melakukan evakuasi apabila diketemukan ada tanda-tanda dari korban selama tiga hari ke depan," kata Humas Basarnas Kendari Wahyuddin kepada KORAN SINDO.
Terkait dengan pencarian di hari ke-10, Wahyuddin mengaku hasilnya nihil. Tidak seorang pun dari 12 sisa penumpang KM Marina Baru yang tenggelam ditemukan.
Total korban yang ditemukan masih di angka 106 dari 118 korban. Sebanyal 66 korban yang ditemukan di antaranya meninggal dan 40 lainnya selamat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo Alamsyah mengatakan, dari 66 korban tewas, sisa empat orang yang belum teridentifikasi hingga sore ini.
"Jadi sisa empat korban yang belum teridentifikasi, 17 orang di antaranya berhasil diidentifikasi di RSUD Siwa," katanya.
Sementara itu, Bupati Wajo HA Burhanuddin Unru didampingi oleh Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bosowasi Amaluddin S serta pejabat Pemkab Wajo menyerahkan santunan Jasa Raharja kepada keluarga korban yang menjadi korban tenggelamnya KM Marina Baru 2B di Kantor Bupati Wajo.
Bupati Wajo A Burhanuddin Unru meminta keikhlasan keluarga korban untuk merelakan keluarganya yang menjadi korban tenggelamnya KM Marina Baru.
"Sejauh ini kami sudah menyerahkan santunan ke delapan ahli waris, enam untuk Wajo dan dua untuk Kabupaten Soppeng. Meski ada penumpang yang tidak terdaftar di manifes namun bisa dibuktikan dia ikut menjadi korban akan tetap dibayar kepada ahli warisnya," kata Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bosowasi Amaluddin S.
Dia menambahkan, meski masih ada korban yang belum diidentifikasi, pihaknya masih menunggu hasil dari DVI Polda Sulsel dan Kendari.
Sementara, untuk yang tidak ditemukan, akan tetap dibayarkan. Namun, ada proses yang harus dilalui yakni ada pengakuan dari pemerintah, bisa melalui pengadilan dan SK Gubernur.
(zik)