Nelayan Balambang Mengaku Temukan Puluhan Mayat Korban KM Marina
A
A
A
BELOPA - Andi Imran nelayan asal Balambang, Desa Raja, Kecamatan Bua, Luwu, mengaku menemukan 10 mayat yang diduga penumpang KM Marina Baru di Perairan Teluk Bone.
Kepada Koran SINDO, Andi Imran mengaku ketakutan saat melihat puluhan mayat tersebut sehingga mengurungkan niatnya mengangkutnya.
"Banyak sekali mayat Pak, sekitar 10 atau mungkin lebih dari 10 mayat, saya kaget dan ketakutan waktu melihatnya mengapung dalam keadaan telanjang, kondisi mayat juga membengkak, saya sendiri di perahu jadi saya takut," katanya sambil terbata-bata didampingi Kepala Dinas Perhubungan Luwu Rudi Dappi, BPBD, Kepala Desa Raja dan Kapolsek Bua, Senin (21/12/2015).
Andi Imran kemudian berinisiatif mengambil beberapa barang sebagai bukti. "Saya ambil beberapa barang yang sempat saya jangkau, seperti empat buah pelampung, dua tabung gas dan perahu karet yang saya kempeskan dan naikan ke atas perahu," ujarnya.
Menurut Andi Imran, jarak antara mayat satu dengan yang lainnya ada yang berdekatan ada pula yang berjauhan hingga 500 meter.
"Seluruhnya mengapung ada berdekatan dan ada juga yang terpisah hingga 500 meter," lanjutnya.
Menurut keterangan Andi Imran lama perjalanan dari kampung halamannya di Balambang Desa Raja Kecamatan Bua ke lokasi mayat sekira 3 jam dengan menggunakan perahu kecil.
"Kalau perahu saya lama tempuh sekira 3 jam dari Pantai Balambang, tapi kalau kapal besar mungkin hanya satu jam," timpalnya.
Dari pantauan Koran SINDO, beberapa perwakilan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu, BPBD Luwu, Kadis Kesehatan Luwu, Kepala Desa Raja, Syahbandar Palopo, dengan melakukan koordinasi ke Posko Induk di Siwa, sekitar pukul 20.30 Wita mereka memutuskan untuk melakukan pencarian ke laut, Teluk Bone.
"Keterangan dari Kadis Kesehatan dengan menyimpulkan keterangan dari Andi Imran bahwa kondisi mayat sudah membengkak dan mengapung, dikhawatirkan jika mayat tersebut tidak ditemukan dalam beberapa jam, mayat tersebut akan mengempes dan tenggelam, untuk itu, malam ini kami menyisir ditemani Andi Imran dan berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Ringgit, Kota Palopo," jelas Kadis Perhubungan Luwu, Rudi Dappi.
Beberapa barang bukti berupa empat pelampung dan dua tabung gas semalam langsung diamankan di Kantor Polsek Bua. Sementara perahu karet diamankan nelayan setempat di Sungai Balambang tempat tambatan perahu nelayan.
Kepada Koran SINDO, Andi Imran mengaku ketakutan saat melihat puluhan mayat tersebut sehingga mengurungkan niatnya mengangkutnya.
"Banyak sekali mayat Pak, sekitar 10 atau mungkin lebih dari 10 mayat, saya kaget dan ketakutan waktu melihatnya mengapung dalam keadaan telanjang, kondisi mayat juga membengkak, saya sendiri di perahu jadi saya takut," katanya sambil terbata-bata didampingi Kepala Dinas Perhubungan Luwu Rudi Dappi, BPBD, Kepala Desa Raja dan Kapolsek Bua, Senin (21/12/2015).
Andi Imran kemudian berinisiatif mengambil beberapa barang sebagai bukti. "Saya ambil beberapa barang yang sempat saya jangkau, seperti empat buah pelampung, dua tabung gas dan perahu karet yang saya kempeskan dan naikan ke atas perahu," ujarnya.
Menurut Andi Imran, jarak antara mayat satu dengan yang lainnya ada yang berdekatan ada pula yang berjauhan hingga 500 meter.
"Seluruhnya mengapung ada berdekatan dan ada juga yang terpisah hingga 500 meter," lanjutnya.
Menurut keterangan Andi Imran lama perjalanan dari kampung halamannya di Balambang Desa Raja Kecamatan Bua ke lokasi mayat sekira 3 jam dengan menggunakan perahu kecil.
"Kalau perahu saya lama tempuh sekira 3 jam dari Pantai Balambang, tapi kalau kapal besar mungkin hanya satu jam," timpalnya.
Dari pantauan Koran SINDO, beberapa perwakilan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu, BPBD Luwu, Kadis Kesehatan Luwu, Kepala Desa Raja, Syahbandar Palopo, dengan melakukan koordinasi ke Posko Induk di Siwa, sekitar pukul 20.30 Wita mereka memutuskan untuk melakukan pencarian ke laut, Teluk Bone.
"Keterangan dari Kadis Kesehatan dengan menyimpulkan keterangan dari Andi Imran bahwa kondisi mayat sudah membengkak dan mengapung, dikhawatirkan jika mayat tersebut tidak ditemukan dalam beberapa jam, mayat tersebut akan mengempes dan tenggelam, untuk itu, malam ini kami menyisir ditemani Andi Imran dan berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Ringgit, Kota Palopo," jelas Kadis Perhubungan Luwu, Rudi Dappi.
Beberapa barang bukti berupa empat pelampung dan dua tabung gas semalam langsung diamankan di Kantor Polsek Bua. Sementara perahu karet diamankan nelayan setempat di Sungai Balambang tempat tambatan perahu nelayan.
(sms)