Dua Kelompok Pemuda Bentrok, Satu Tewas dan Tiga Luka Parah
A
A
A
SUNGGUMINASA - Perkelahian dua kelompok pemuda terjadi di Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (20/12/2015) malam. Kejadian itu mengakibatkan seorang pemuda, Rahmatullah (20), tewas dan tiga lainnya luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Rahmatullah yang merupakan anak salah satu anggota Kodim 1409 Gowa itu tewas setelah mendapat luka tikaman badik di bagian leher. Korban mengembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Pattallassang.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pertikaian itu ditengarai ketersinggungan korban. Saat menjelang magrib, Rahmatullah beberapa kali melintas dengan mengeraskan suara motornya, kemudian ditegur dan sempat dipukul Rahman Daeng Kulle (35).
Tidak terima kejadian itu, Rahmatullah memanggil empat rekannya kemudian mendatangi Rahman di rumahnya. Namun rupanya kedatangan rombongan itu juga sudah dinanti Rahman yang juga mempersiapkan diri bersama lima rekannya dengan membawa senjata tajam.
Pertikaian pun terjadi dan mengakibatkan Rahmatullah tewas setelah dibawa ke rumah sakit akibat tikaman Rahman.
Selain itu, seorang rekan korban, Zulkifli, juga mengalami luka parah di pergelangan tangan kiri. Sedangkan tangan kiri Rahman putus akibat sabetan parang dan rekannya, Aidil juga luka tusuk. Keduanya dilarikan ke RS Bhayangkara dan Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Pascakejadian itu, rumah Rahman sudah kosong sebab ditinggalkan penghuninya. Bahkan, sejumlah polisi terlihat melakukan penjagaan di rumah bercat ungu itu.
Menurut Kasat Reserse dan kriminal Polres Gowa AKP Moch Yunus Saputra, satu peleton anggota Satuan Sabhara diturunkan melakukan pengamanan menghindari tindakan balasan.
Terkait penanganan kasus, menurut Yunus, polisi baru menetapkan serang pelaku yakni Rahman. Meski demikian, kasus ini akan terus dikembangkan.
"Sekarang yang kita baru proses laporan yang meninggal, itu pelaku Rahman. Setelah kondisi aman kita akan periksa semuanya, karena pelaku juga tangannya patah dan kita juga akan dalami pelakunya," ujar Yunus saat ditemui di TKP, Senin (21/12/2015).
Mapolsek Bontomarannu AKP Ahmad Hamdan menyebutkan, sekitar 18 personel polsek diturunkan melakukan pengamanan. Dia berharap tidak ada tindakan balas dendam antara kedua belah pihak.
"Jika itu terjadi maka bukannya menyelesaikan masalah tapi akan menambah masalah. Yang jelas pihak kepolisian akan melakukan pengembangan dari kasus ini tentang apa motif sebenarnya selain hanya karena teguran yang berbuah perkelahian tersebut,'' kata Hamdan.
Rahmatullah yang merupakan anak salah satu anggota Kodim 1409 Gowa itu tewas setelah mendapat luka tikaman badik di bagian leher. Korban mengembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan menuju Puskesmas Pattallassang.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pertikaian itu ditengarai ketersinggungan korban. Saat menjelang magrib, Rahmatullah beberapa kali melintas dengan mengeraskan suara motornya, kemudian ditegur dan sempat dipukul Rahman Daeng Kulle (35).
Tidak terima kejadian itu, Rahmatullah memanggil empat rekannya kemudian mendatangi Rahman di rumahnya. Namun rupanya kedatangan rombongan itu juga sudah dinanti Rahman yang juga mempersiapkan diri bersama lima rekannya dengan membawa senjata tajam.
Pertikaian pun terjadi dan mengakibatkan Rahmatullah tewas setelah dibawa ke rumah sakit akibat tikaman Rahman.
Selain itu, seorang rekan korban, Zulkifli, juga mengalami luka parah di pergelangan tangan kiri. Sedangkan tangan kiri Rahman putus akibat sabetan parang dan rekannya, Aidil juga luka tusuk. Keduanya dilarikan ke RS Bhayangkara dan Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Pascakejadian itu, rumah Rahman sudah kosong sebab ditinggalkan penghuninya. Bahkan, sejumlah polisi terlihat melakukan penjagaan di rumah bercat ungu itu.
Menurut Kasat Reserse dan kriminal Polres Gowa AKP Moch Yunus Saputra, satu peleton anggota Satuan Sabhara diturunkan melakukan pengamanan menghindari tindakan balasan.
Terkait penanganan kasus, menurut Yunus, polisi baru menetapkan serang pelaku yakni Rahman. Meski demikian, kasus ini akan terus dikembangkan.
"Sekarang yang kita baru proses laporan yang meninggal, itu pelaku Rahman. Setelah kondisi aman kita akan periksa semuanya, karena pelaku juga tangannya patah dan kita juga akan dalami pelakunya," ujar Yunus saat ditemui di TKP, Senin (21/12/2015).
Mapolsek Bontomarannu AKP Ahmad Hamdan menyebutkan, sekitar 18 personel polsek diturunkan melakukan pengamanan. Dia berharap tidak ada tindakan balas dendam antara kedua belah pihak.
"Jika itu terjadi maka bukannya menyelesaikan masalah tapi akan menambah masalah. Yang jelas pihak kepolisian akan melakukan pengembangan dari kasus ini tentang apa motif sebenarnya selain hanya karena teguran yang berbuah perkelahian tersebut,'' kata Hamdan.
(zik)