Salim Tewas dalam Sumur
A
A
A
CIREBON - Diduga menghirup gas beracun saat menguras sumur, Salim tewas. Sementara, seorang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Korban tewas yakni Salim Bin Kemi (28), yang berprofesi sebagai buruh, warga Blok Karangpanas RT 03/05, Desa Mertapada, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Korban lainnya yakni Hartono (41), seorang tukang kayu, tinggal di daerah yang samadengan Salim.
Berdasarkan informasi, kejadian bermula ketika Salim tengah menguras sumur miliknya yang kotor dan kering, sedalam sekitar 15 meter. Namun, di tengah pekerjaannya, kondisi Salim melemah diduga akibat keracunan gas di sekitar sumur.
Melihat kondisi Salim, Hartono pun berupaya menyelamatkannya dengan turun ke dalam sumur. Nahas, dia turut lemas. Hanya, Hartono sempat berteriak meminta tolong.
Warga yang mendengar teriakan permintaan bantuan itu langsung ke sumur dan berusaha membantu keduanya. Namun, upaya penyelamatan tak membuahkan hasil karena keterbatasan peralatan.
Warga hanya berhasil menarik Hartono sehingga nyawanya bisa selamat. Namun, kondisinya kritis dan langsung dilarikan ke RS Tiar Medika, Kabupaten Cirebon, untuk penanganan medis.
"Sumurnya dalam, kami hanya berhasil menyelamatkan Tono (Hartono) saja. Sedangkan Salim susah diselamatkan, tak ada peralatan yang cukup, takutnya warga lain juga menghirup gas beracun di dalam sumur," ungkap seorang warga, Yono, Kamis (17/12/2015).
Kejadian itu menggegerkan warga hingga menyebabkan ratusan orang berduyun-duyun memadati lokasi untuk melihat kejadian dari dekat. Polisi yang menerima laporan pun tak dapat berbuat banyak akibat terkendala peralatan dan dalamnya sumur. Mereka selanjutnya meminta bantuan tim Basarnas.
Jenazah Salim coba dievakuasi tim Basarnas. Sejumlah petugas SAR yang datang langsung memasang sejumlah peralatan di sekitar sumur. Mereka berusaha bergerak cepat dengan turun ke dalam sumur dan mengecek kondisi korban.
Korban ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup. Proses evakuasi dari dalam sumur memakan waktu sekitar empat jam dan berlangsung dramatis lantaran kedalaman dan sempitnya sumur. Petugas terpaksa menggunakan besi untuk mengangkat tubuh korban.
Setelah berupaya selama nyaris empat jam, korban berhasil dievakuasi. Sejumlah keluarga langsung histeris melihat jenazah korban yang langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Gas beracun yang dihirupnya (Salim) terlalu banyak, dia tak selamat," cetus seorang anggota Basarnas Yoga.
Korban tewas yakni Salim Bin Kemi (28), yang berprofesi sebagai buruh, warga Blok Karangpanas RT 03/05, Desa Mertapada, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Korban lainnya yakni Hartono (41), seorang tukang kayu, tinggal di daerah yang samadengan Salim.
Berdasarkan informasi, kejadian bermula ketika Salim tengah menguras sumur miliknya yang kotor dan kering, sedalam sekitar 15 meter. Namun, di tengah pekerjaannya, kondisi Salim melemah diduga akibat keracunan gas di sekitar sumur.
Melihat kondisi Salim, Hartono pun berupaya menyelamatkannya dengan turun ke dalam sumur. Nahas, dia turut lemas. Hanya, Hartono sempat berteriak meminta tolong.
Warga yang mendengar teriakan permintaan bantuan itu langsung ke sumur dan berusaha membantu keduanya. Namun, upaya penyelamatan tak membuahkan hasil karena keterbatasan peralatan.
Warga hanya berhasil menarik Hartono sehingga nyawanya bisa selamat. Namun, kondisinya kritis dan langsung dilarikan ke RS Tiar Medika, Kabupaten Cirebon, untuk penanganan medis.
"Sumurnya dalam, kami hanya berhasil menyelamatkan Tono (Hartono) saja. Sedangkan Salim susah diselamatkan, tak ada peralatan yang cukup, takutnya warga lain juga menghirup gas beracun di dalam sumur," ungkap seorang warga, Yono, Kamis (17/12/2015).
Kejadian itu menggegerkan warga hingga menyebabkan ratusan orang berduyun-duyun memadati lokasi untuk melihat kejadian dari dekat. Polisi yang menerima laporan pun tak dapat berbuat banyak akibat terkendala peralatan dan dalamnya sumur. Mereka selanjutnya meminta bantuan tim Basarnas.
Jenazah Salim coba dievakuasi tim Basarnas. Sejumlah petugas SAR yang datang langsung memasang sejumlah peralatan di sekitar sumur. Mereka berusaha bergerak cepat dengan turun ke dalam sumur dan mengecek kondisi korban.
Korban ditemukan tewas dengan posisi tertelungkup. Proses evakuasi dari dalam sumur memakan waktu sekitar empat jam dan berlangsung dramatis lantaran kedalaman dan sempitnya sumur. Petugas terpaksa menggunakan besi untuk mengangkat tubuh korban.
Setelah berupaya selama nyaris empat jam, korban berhasil dievakuasi. Sejumlah keluarga langsung histeris melihat jenazah korban yang langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Gas beracun yang dihirupnya (Salim) terlalu banyak, dia tak selamat," cetus seorang anggota Basarnas Yoga.
(zik)