Tiga Kecamatan di Ciamis Diterjang Longsor
A
A
A
CIAMIS - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ciamis, Jawa Barat hampir setiap sore hingga malam sejak Senin (14/12/2015), mengakibatkan terjadinya bencana longsor di tujuh dusun di tiga kecamatan.
Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cikoneng, Kecamatan Cihaurbeuti, dan Kecamatan Sadananya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut.
Berdasarkan data dari Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, longsor melanda Dusun Babakan. Tebing setinggi 7 meter dan lebar 15 meter longsor sehingga mengancam dua rumah warga milik Amir (40) dan Darso (42).
Di Dusun Cikuda terjadi longsor di dua titik. Tembok penahan tebing dengan tinggi 10 meter dan 3 meter longsor sehingga menutupi jalan desa setempat.
Di Dusun Carik, tebing setinggi 6 meter longsor dan mengancam rumah Carwa (51).
Lalu, di Dusun Batumalang, tebing 15 meter dan lebar 30 meter yang longsor mengancam rumah Tarso (41) dan Rosid (50).
Di Dusun Sigung II, longsor tebing setinggi 7 meter dan lebar 10 meter menutupi saluran irigasi dan mengancam satu rumah warga milik Toto (40).
Sementara, di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, tepatnya di Dusun Desa, tebing dengan tinggi 15 meter longsor menutupi saluran air dan mengancam lahan pertanian. Sedangkan di Desa Tanjungsari terjadi longsor yang mengakibatkan tembok penahan tebing dengan tinggi 5 meter dan lebar 20 meter ambrol.
"Berdasarkan laporan dari anggota di lapangan, longsor yang terjadi di tiga kecamatan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi saja sampai sekitar puluhan juta," ujar Ketua Forum Tagana Kabupaten Ciamis Ade Waluya, Rabu (16/12/2015).
Menurutnya, longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Ciamis karena curah hujan cukup tinggi. Tiga kecamatan itu termasuk daerah lawan longsor karena kontur tanah yang labil serta berbukit-bukit.
"Setiap sore hari hujan terus mengguyur Ciamis, jadi longsor akan terjadi, karena banyak rumah warga di tiga kecamatan ini berdiri di atas dan di bawah tebing."
Kata dia, saat ini warga di tiga kecamatan tersebut bergotong royong membersihkan longsoran yang hampir menimbun rumah warga maupun yang menimbun saluran irigasi dan lahan pertanian. Hal itu dilakukan supaya aliran air tetap mengalir dan meminimalisir terjadinya longsor susulan.
"Kita akan terus memonitor seluruh wilayah di Ciamis. Kita juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat, apabila potensi longsor cukup tinggi sebaiknya ketika hujan turun dianjurkan untuk mengungsi ke tempat aman," tandasnya.
Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cikoneng, Kecamatan Cihaurbeuti, dan Kecamatan Sadananya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut.
Berdasarkan data dari Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, longsor melanda Dusun Babakan. Tebing setinggi 7 meter dan lebar 15 meter longsor sehingga mengancam dua rumah warga milik Amir (40) dan Darso (42).
Di Dusun Cikuda terjadi longsor di dua titik. Tembok penahan tebing dengan tinggi 10 meter dan 3 meter longsor sehingga menutupi jalan desa setempat.
Di Dusun Carik, tebing setinggi 6 meter longsor dan mengancam rumah Carwa (51).
Lalu, di Dusun Batumalang, tebing 15 meter dan lebar 30 meter yang longsor mengancam rumah Tarso (41) dan Rosid (50).
Di Dusun Sigung II, longsor tebing setinggi 7 meter dan lebar 10 meter menutupi saluran irigasi dan mengancam satu rumah warga milik Toto (40).
Sementara, di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, tepatnya di Dusun Desa, tebing dengan tinggi 15 meter longsor menutupi saluran air dan mengancam lahan pertanian. Sedangkan di Desa Tanjungsari terjadi longsor yang mengakibatkan tembok penahan tebing dengan tinggi 5 meter dan lebar 20 meter ambrol.
"Berdasarkan laporan dari anggota di lapangan, longsor yang terjadi di tiga kecamatan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi saja sampai sekitar puluhan juta," ujar Ketua Forum Tagana Kabupaten Ciamis Ade Waluya, Rabu (16/12/2015).
Menurutnya, longsor yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Ciamis karena curah hujan cukup tinggi. Tiga kecamatan itu termasuk daerah lawan longsor karena kontur tanah yang labil serta berbukit-bukit.
"Setiap sore hari hujan terus mengguyur Ciamis, jadi longsor akan terjadi, karena banyak rumah warga di tiga kecamatan ini berdiri di atas dan di bawah tebing."
Kata dia, saat ini warga di tiga kecamatan tersebut bergotong royong membersihkan longsoran yang hampir menimbun rumah warga maupun yang menimbun saluran irigasi dan lahan pertanian. Hal itu dilakukan supaya aliran air tetap mengalir dan meminimalisir terjadinya longsor susulan.
"Kita akan terus memonitor seluruh wilayah di Ciamis. Kita juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat, apabila potensi longsor cukup tinggi sebaiknya ketika hujan turun dianjurkan untuk mengungsi ke tempat aman," tandasnya.
(zik)