Pendarahan Otak Penyebab Kematian Angeline
A
A
A
DENPASAR - Kematian bocah Kelas II SD 12 Sanur, Denpasar, Engeline Margriet Megawe (Angeline) masih menyisakan pertanyaan besar. Berdasarkan hasil keterangan dokter ahli forensik Rumah Sakit Sanglah, banyak luka di tubuh bocah berparas ayu itu.
Dr Dudut Rustyadi, ahli forensik RS Sanglah menyatakan, yang menyebabkan kematian Angeline adalah adanya pukulan keras di kepala yang diakibatkan dari benda tumpul. Dia mengatakan, saat kepala korban dibedah di otak Angeline terjadi pendarahan.
"Salah satu penyebab kematian berdasarkan yang kami teliti adalah akibat pendarahan yang ada di kepala. Luka ini diakibatkan kepala yang menghampiri tembok atau apa, bukan benda yang mengenai kepala," katanya, di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (15/12/2015).
Luka di tubuh Angeline di antaranya berada di dahi samping kanan, dahi samping kiri, pelipis kanan, pangkal hidung, bibir atas, pipi kiri, leher samping kanan, dan pangkal leher bagian kanan belakang.
Selain itu juga di dada samping kanan, perut kanan, bokong kanan, paha kanan samping, paha tungkai kanan bawah, tungkai bawah kanan bagian depan, paha kiri samping kanan, punggung kanan, punggung kaki kiri, punggung kaki kanan, dan masih ada luka lainnya.
Selain itu juga ada luka bakar di punggung yang melingkar jaraknya sekitar 1 cm. Di mana bekas luka itu merupakan bekas suntutan rokok.
Dokter tersebut menjelaskan, bila orang meninggal disulut api atau dipukul tidak akan meninggalkan bekas. Artinya luka bakar itu dilakukan sebelum korban meninggal.
"Luka memar tidak akan kelihatan kalau orang itu waktu melakukannya pada saat korban sudah meninggal. Adanya luka ini dibuat sebelum korban meninggal," paparnya.
Dia menjelaskan, tali yang ada di leher korban tidak menyebabkan kematian korban. "Untuk tali yang diikat di leher itu tidak menyebabkan kematian. Kami membukanya talinya juga agak kelihatan longgar," paparnya.
Sayangnya dokter RS Sanglah ini tidak tahu umur berapa hari luka-luka itu dibuat. "Kami tidak bisa menentukan berapa umur luka-luka yang ada di tubuh korban," tutupnya.
Dr Dudut Rustyadi, ahli forensik RS Sanglah menyatakan, yang menyebabkan kematian Angeline adalah adanya pukulan keras di kepala yang diakibatkan dari benda tumpul. Dia mengatakan, saat kepala korban dibedah di otak Angeline terjadi pendarahan.
"Salah satu penyebab kematian berdasarkan yang kami teliti adalah akibat pendarahan yang ada di kepala. Luka ini diakibatkan kepala yang menghampiri tembok atau apa, bukan benda yang mengenai kepala," katanya, di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (15/12/2015).
Luka di tubuh Angeline di antaranya berada di dahi samping kanan, dahi samping kiri, pelipis kanan, pangkal hidung, bibir atas, pipi kiri, leher samping kanan, dan pangkal leher bagian kanan belakang.
Selain itu juga di dada samping kanan, perut kanan, bokong kanan, paha kanan samping, paha tungkai kanan bawah, tungkai bawah kanan bagian depan, paha kiri samping kanan, punggung kanan, punggung kaki kiri, punggung kaki kanan, dan masih ada luka lainnya.
Selain itu juga ada luka bakar di punggung yang melingkar jaraknya sekitar 1 cm. Di mana bekas luka itu merupakan bekas suntutan rokok.
Dokter tersebut menjelaskan, bila orang meninggal disulut api atau dipukul tidak akan meninggalkan bekas. Artinya luka bakar itu dilakukan sebelum korban meninggal.
"Luka memar tidak akan kelihatan kalau orang itu waktu melakukannya pada saat korban sudah meninggal. Adanya luka ini dibuat sebelum korban meninggal," paparnya.
Dia menjelaskan, tali yang ada di leher korban tidak menyebabkan kematian korban. "Untuk tali yang diikat di leher itu tidak menyebabkan kematian. Kami membukanya talinya juga agak kelihatan longgar," paparnya.
Sayangnya dokter RS Sanglah ini tidak tahu umur berapa hari luka-luka itu dibuat. "Kami tidak bisa menentukan berapa umur luka-luka yang ada di tubuh korban," tutupnya.
(san)