Modus Gandakan Uang, Seniman Lukis Tipu Warga Puluhan Juta
A
A
A
BANTUL - Dengan modus mengaku dukun sakti, Irwanto (40), warga RT 06, Dusun Karangsemut, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis berhasil menipu beberapa orang.
Lewat aksinya tersebut laki-laki yang mengaku bekerja sebagai seniman lukis ini berhasil mengeruk uang puluhan juta rupiah. Namun aksinya berhasil dibongkar aparat dan kini harus mendekam di balik jeruji besi Polsek Jetis.
Pejabat Sementara (PS) Kepala unit Reskrim Polsek Jetis, Aiptu Margono mengungkapkan, penangkapan Irwanto bermula dari laporan korban bernama Suradi (49), warga Sopor Alam Jung Lor RT 06, Wonodadi, Kecamatan Plentungan Kendal Jawa Tengah.
Suradi mengaku tertipu uang Rp 50 juta karena tergiur janji dari Irwanto yang bisa menggandakan uang hingga Rp300 juta.
"Kepada korban, Irwanto mengaku bisa membantu kesulitan keuangannya dengan melipatgandakan sejumlah uang sekitar bulan Juli 2015 lalu," terang Margono, Selasa (15/12/20154).
Berdasarkan penuturan korban, lanjut Margono, perkenalan korban dengan tersangka berawal ketika korban sedang terbelit hutang jumlahnya ratusan juta rupiah.
Oleh tetangganya bernama Aji, korban diberitahu jika di daerah Kecamatan Jetis ada orang pintar. Korban terus mendatangi tempat prakter tersangka di Dusun Bulu Desa Trimulyo.
Oleh tersangka, korban diminta menyediakan uang Rp 50 juta dan melalui ritual khusus nanti selang sekitar 40 hari uang tersebut akan berubah menjadi Rp 300 juta.
Tak berselang lama, korban lantas kembali ke tempat asalnya dan meminjam ke bank uang sebanyak Rp 50 juta.
Melalui nomor telepon genggamnya, korban diminta mentransfer uang sebesar Rp10 juta untuk membeli minyak Poni Basalwa. "Dengan perantara minyak itu konon uang bisa bertambah banyak," ujarnya.
Setelah minyak didapat, korban disuruh ke tempat praktek tersangka di Dusun Bulu untuk melakukan ritual melalui perantara minyak Poni Basalwa tersebut.
Tersangka berjanji nanti setelah empat puluh hari uang tersebut akan berlipat. Dan setelah hari ke 41, korban kembali ke tempat tersangka ternyata sudah tidak ada.
Karena lama tidak bisa ditemukan, akhirnya awal bulan Desember lalu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis.
Setelah melakukan penyelidikan, tersangka akhirnya ditemukan tengah berada di Pos Ronda, Kecamatan Piyungan. Margono memperkirakan, korban tidak hanya satu orang saja karena di rumah tersangka ada beberapa korban lain yang telah menunggunya.
"Kalau uangnya klaim tersangka telah habis. Tetapi dari pemeriksaan sementara, uang tersebut digunakan untuk uang muka beli mobil, dan mobil tersebut digadaikan," ungkapnya.
Dihadapan petugas, Irwanto membantah telah melakukan penipuan terhadap korban. Karena sebenarnya ia justru menolong korban yang terlilit hutang.
Ia masih mengklaim bisa menggandakan uang tersebut. Hanya saja, karena ia tidak bisa konsentrasi ketika melakukan ritual karena diganggu korban. "Lah karena diganggu terus uang tersebut justru hilang," tuturnya.
Irwanto mengklaim, dengan bantuan minyak Poni Basalwa, uang yang telah dimasukkan ke dalam kardus mie instan dan ditutupi dengan kain kafan putih nanti akan bertambah jumlahnya.
Namun laki-laki ini tidak bersedia mengungkapkan darimana kemampuan bisa menggandakan uang yang ia miliki tersebut berasal.
Lewat aksinya tersebut laki-laki yang mengaku bekerja sebagai seniman lukis ini berhasil mengeruk uang puluhan juta rupiah. Namun aksinya berhasil dibongkar aparat dan kini harus mendekam di balik jeruji besi Polsek Jetis.
Pejabat Sementara (PS) Kepala unit Reskrim Polsek Jetis, Aiptu Margono mengungkapkan, penangkapan Irwanto bermula dari laporan korban bernama Suradi (49), warga Sopor Alam Jung Lor RT 06, Wonodadi, Kecamatan Plentungan Kendal Jawa Tengah.
Suradi mengaku tertipu uang Rp 50 juta karena tergiur janji dari Irwanto yang bisa menggandakan uang hingga Rp300 juta.
"Kepada korban, Irwanto mengaku bisa membantu kesulitan keuangannya dengan melipatgandakan sejumlah uang sekitar bulan Juli 2015 lalu," terang Margono, Selasa (15/12/20154).
Berdasarkan penuturan korban, lanjut Margono, perkenalan korban dengan tersangka berawal ketika korban sedang terbelit hutang jumlahnya ratusan juta rupiah.
Oleh tetangganya bernama Aji, korban diberitahu jika di daerah Kecamatan Jetis ada orang pintar. Korban terus mendatangi tempat prakter tersangka di Dusun Bulu Desa Trimulyo.
Oleh tersangka, korban diminta menyediakan uang Rp 50 juta dan melalui ritual khusus nanti selang sekitar 40 hari uang tersebut akan berubah menjadi Rp 300 juta.
Tak berselang lama, korban lantas kembali ke tempat asalnya dan meminjam ke bank uang sebanyak Rp 50 juta.
Melalui nomor telepon genggamnya, korban diminta mentransfer uang sebesar Rp10 juta untuk membeli minyak Poni Basalwa. "Dengan perantara minyak itu konon uang bisa bertambah banyak," ujarnya.
Setelah minyak didapat, korban disuruh ke tempat praktek tersangka di Dusun Bulu untuk melakukan ritual melalui perantara minyak Poni Basalwa tersebut.
Tersangka berjanji nanti setelah empat puluh hari uang tersebut akan berlipat. Dan setelah hari ke 41, korban kembali ke tempat tersangka ternyata sudah tidak ada.
Karena lama tidak bisa ditemukan, akhirnya awal bulan Desember lalu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis.
Setelah melakukan penyelidikan, tersangka akhirnya ditemukan tengah berada di Pos Ronda, Kecamatan Piyungan. Margono memperkirakan, korban tidak hanya satu orang saja karena di rumah tersangka ada beberapa korban lain yang telah menunggunya.
"Kalau uangnya klaim tersangka telah habis. Tetapi dari pemeriksaan sementara, uang tersebut digunakan untuk uang muka beli mobil, dan mobil tersebut digadaikan," ungkapnya.
Dihadapan petugas, Irwanto membantah telah melakukan penipuan terhadap korban. Karena sebenarnya ia justru menolong korban yang terlilit hutang.
Ia masih mengklaim bisa menggandakan uang tersebut. Hanya saja, karena ia tidak bisa konsentrasi ketika melakukan ritual karena diganggu korban. "Lah karena diganggu terus uang tersebut justru hilang," tuturnya.
Irwanto mengklaim, dengan bantuan minyak Poni Basalwa, uang yang telah dimasukkan ke dalam kardus mie instan dan ditutupi dengan kain kafan putih nanti akan bertambah jumlahnya.
Namun laki-laki ini tidak bersedia mengungkapkan darimana kemampuan bisa menggandakan uang yang ia miliki tersebut berasal.
(nag)