Dokter Jadi Korban Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil
A
A
A
SEMARANG - Meski komplotan pencurian modus pecah kaca mobil telah ditangkap polisi, aksi serupa ternyata masih terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Kali ini korbannya seorang dokter bernama Junizal Firdaus (38).
Warga Taman Setiabudi, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini mengatakan, insiden yang menimpanya terjadi di Jalan Veteran Kota Semarang.
Saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, korban mengatakan insiden itu terjadi Kamis (10/12/2015) sore. Saat itu korban mengendarai mobil Toyota Crown.
Korban masuk Jalan Veteran dan memarkir mobil dekat rental komputer. Tak sampai 10 menit, saat kembali ke mobil, korban mendapati kaca depan kiri sudah pecah. "Tas saya sudah tidak ada," ujarnya, Senin (14/12/2015).
Tas itu, sebut dia, berisi sebuah laptop, hardisk eksternal lengkap dengan kabel, iPad, dompet berisi aneka kartu berharga termasuk uang sekira Rp6,5 juta. Di dalam tas cangklong warna krem itu, kata korban, juga ada obat bius dalam botol.
Ia menyebut, tak lama setelah kejadian, mendapat informasi tas cangklongnya ditemukan di pinggiran Jalan S Parman, dekat Mes Pertamina, Kota Semarang. Saat dicek, ternyata betul tasnya, namun isinya sudah raib.
Terpisah, Kepala Subbagian Humas Polrestabes Semarang Kompol Suwarna mengatakan, laporan yang masuk akan ditindaklanjuti petugas Reserse Kriminal.
"Kalau sudah ada bukti-bukti kuat, diselidiki, bisa naik ke tahapan tahapan selanjutnya," kata dia.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat hati-hati menyimpan barang berharganya. Sebab, kejahatan bisa terjadi menyasar siapa saja dengan waktu yang acak.
Soal komplotan pecah kaca ini, sebelumnya Polrestabes Semarang menangkap tiga orang yang masih satu keluarga. Pelaku utama adalah HI (45) dan MA (31). Keduanya warga asli Palembang yang kos di Cakung Barat, Jakarta Timur.
Seorang lainnya yang ditangkap bernama Ka, istri HI. Dia turut ditangkap karena diduga ikut menikmati hasil curian suaminya. Mereka ditangkap Selasa (8/12/2015). Modusnya, melempar pecahan busi yang diberi air liur ke kaca mobil.
Aksi terakhirnya, diketahui di Jalan Gajah Mada Kota Semarang, pada Jumat (6/11/2015) sekira pukul 14.45 WIB. Korban bernama Trisyanto Wicaksono (43), warga Jagalan Semarang. Saat itu, uang sebesar Rp743 juta miliknya yang disimpan dalam mobil raib digasak pelaku.
Pada penangkapan ini, ada beberapa orang yang belum tertangkap. Mereka juga eksekutornya.
Catatan KORAN SINDO, komplotan dengan modus serupa juga ditangkap tim Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah pada pekan ketiga November lalu. Tersangkanya ada enam.
Warga Taman Setiabudi, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini mengatakan, insiden yang menimpanya terjadi di Jalan Veteran Kota Semarang.
Saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, korban mengatakan insiden itu terjadi Kamis (10/12/2015) sore. Saat itu korban mengendarai mobil Toyota Crown.
Korban masuk Jalan Veteran dan memarkir mobil dekat rental komputer. Tak sampai 10 menit, saat kembali ke mobil, korban mendapati kaca depan kiri sudah pecah. "Tas saya sudah tidak ada," ujarnya, Senin (14/12/2015).
Tas itu, sebut dia, berisi sebuah laptop, hardisk eksternal lengkap dengan kabel, iPad, dompet berisi aneka kartu berharga termasuk uang sekira Rp6,5 juta. Di dalam tas cangklong warna krem itu, kata korban, juga ada obat bius dalam botol.
Ia menyebut, tak lama setelah kejadian, mendapat informasi tas cangklongnya ditemukan di pinggiran Jalan S Parman, dekat Mes Pertamina, Kota Semarang. Saat dicek, ternyata betul tasnya, namun isinya sudah raib.
Terpisah, Kepala Subbagian Humas Polrestabes Semarang Kompol Suwarna mengatakan, laporan yang masuk akan ditindaklanjuti petugas Reserse Kriminal.
"Kalau sudah ada bukti-bukti kuat, diselidiki, bisa naik ke tahapan tahapan selanjutnya," kata dia.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat hati-hati menyimpan barang berharganya. Sebab, kejahatan bisa terjadi menyasar siapa saja dengan waktu yang acak.
Soal komplotan pecah kaca ini, sebelumnya Polrestabes Semarang menangkap tiga orang yang masih satu keluarga. Pelaku utama adalah HI (45) dan MA (31). Keduanya warga asli Palembang yang kos di Cakung Barat, Jakarta Timur.
Seorang lainnya yang ditangkap bernama Ka, istri HI. Dia turut ditangkap karena diduga ikut menikmati hasil curian suaminya. Mereka ditangkap Selasa (8/12/2015). Modusnya, melempar pecahan busi yang diberi air liur ke kaca mobil.
Aksi terakhirnya, diketahui di Jalan Gajah Mada Kota Semarang, pada Jumat (6/11/2015) sekira pukul 14.45 WIB. Korban bernama Trisyanto Wicaksono (43), warga Jagalan Semarang. Saat itu, uang sebesar Rp743 juta miliknya yang disimpan dalam mobil raib digasak pelaku.
Pada penangkapan ini, ada beberapa orang yang belum tertangkap. Mereka juga eksekutornya.
Catatan KORAN SINDO, komplotan dengan modus serupa juga ditangkap tim Kejahatan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah pada pekan ketiga November lalu. Tersangkanya ada enam.
(zik)