Dendam, Yusanto Tembak Tetangga Sendiri dengan Senapan Angin
A
A
A
BOYOLALI - Yusanto (42), Warga Dusun Ngancar, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, bertindak nekat. Diduga menggunakan senapan angin, dia menembak Suratno alias Nyaik (43) tetangganya sendiri.
Belum diketahui motif pasti penembakan karena pelaku langsung melarikan diri usai kejadian. Peristiwa berlangsung pada Minggu 13 Desember 2015 pukul 20.30 WIB. Kala itu, Suratno tengah nongkrong di warung angkringan bersama tiga rekannya.
Sesaat kemudian, Yusanto datang dengan naik sepeda motor. Setelah turun dan memanggil Suratno, mendadak Yusanto melepaskan tembakan dengan senapan yang dibawanya.
Tembakan dari jarak dua meter itu mengenai bawah ketiak sisi kanan korban. Usai menembak korbannya pelaku langsung melarikan diri. Sementara korban yang masih sanggup berdiri kemudian langsung melapor ke Mapolsek Banyudono.
Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis akibat peluru yang bersarang di tubuhnya.
“Pasca kejadian, sejumlah warga yang marah dengan ulah Yusanto sekitar pukul 21.00 WIB giliran mendatangi rumahnya,” ungkap Kades Banyudono Gijarna, kepada wartawan, Senin (14/12/2015).
Karena tidak menemukan pelaku, warga melampiaskan kemarahannya dengan merusak teras rumah Yusanto yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi penembakan. Yusanto sendiri merupakan asli warga Ngancar dan tinggal seorang diri.
Hanya saja, perilakunya sering meresahkan, terutama saat sedang mabuk. Sementara antara korban dan pelaku memang sering terjadi gesekan. Sehingga warga tidak terlalu kaget ketika ada peristiwa itu.
Ada dugaan, persoalan dipicu karena masalah pribadi antarkeduanya. Dalam keseharian, Yusanto jarang bergaul dengan warga. Selanjutnya, warga berharap pelaku segera bisa ditangkap polisi karena telah sangat meresahkan.
Terpisah, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono mengatakan, pelaku penembakan saat ini masih dalam pengejaran. Anggota tim telah diterjunkan untuk melacak keberadaannya. Mengenai senjatanya, masih diselidiki.
Begitu pula dengan motif penembakan juga belum diketahui. “Nanti baru diketahui kalau pelaku tertangkap,” tandas Budi Sartono. Pengejaran dilakukan ke sejumlah lokasi yang dimungkinkan menjadi persinggahan pelaku.
Belum diketahui motif pasti penembakan karena pelaku langsung melarikan diri usai kejadian. Peristiwa berlangsung pada Minggu 13 Desember 2015 pukul 20.30 WIB. Kala itu, Suratno tengah nongkrong di warung angkringan bersama tiga rekannya.
Sesaat kemudian, Yusanto datang dengan naik sepeda motor. Setelah turun dan memanggil Suratno, mendadak Yusanto melepaskan tembakan dengan senapan yang dibawanya.
Tembakan dari jarak dua meter itu mengenai bawah ketiak sisi kanan korban. Usai menembak korbannya pelaku langsung melarikan diri. Sementara korban yang masih sanggup berdiri kemudian langsung melapor ke Mapolsek Banyudono.
Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis akibat peluru yang bersarang di tubuhnya.
“Pasca kejadian, sejumlah warga yang marah dengan ulah Yusanto sekitar pukul 21.00 WIB giliran mendatangi rumahnya,” ungkap Kades Banyudono Gijarna, kepada wartawan, Senin (14/12/2015).
Karena tidak menemukan pelaku, warga melampiaskan kemarahannya dengan merusak teras rumah Yusanto yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi penembakan. Yusanto sendiri merupakan asli warga Ngancar dan tinggal seorang diri.
Hanya saja, perilakunya sering meresahkan, terutama saat sedang mabuk. Sementara antara korban dan pelaku memang sering terjadi gesekan. Sehingga warga tidak terlalu kaget ketika ada peristiwa itu.
Ada dugaan, persoalan dipicu karena masalah pribadi antarkeduanya. Dalam keseharian, Yusanto jarang bergaul dengan warga. Selanjutnya, warga berharap pelaku segera bisa ditangkap polisi karena telah sangat meresahkan.
Terpisah, Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono mengatakan, pelaku penembakan saat ini masih dalam pengejaran. Anggota tim telah diterjunkan untuk melacak keberadaannya. Mengenai senjatanya, masih diselidiki.
Begitu pula dengan motif penembakan juga belum diketahui. “Nanti baru diketahui kalau pelaku tertangkap,” tandas Budi Sartono. Pengejaran dilakukan ke sejumlah lokasi yang dimungkinkan menjadi persinggahan pelaku.
(san)