Detik-detik Meninggalnya Ben Anderson di Kota Batu
A
A
A
BATU - Pengelola hotel Royal Orchid, Kota Batu, dikejutkan dengan kematin seorang tamu hotel Benedict Richard O'Gorman Anderson. Almarhum dikenal sebagai penulis buku dan pengamat politik Indonesia asal Amerika Serikat.
Kematian Anderson langsung dilaporkan ke Polres Batu. Lalu ditindak lanjuti dengan pemeriksaan saksi, serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasubag Humas Polres Batu AKP Waluyo menegaskan, alrmahum meninggal dunia diduga karena serangan jantung. Sekarang jenazahnya di semayamkan di Adiyatsa, Jalan Demak Surabaya.
"Alrmahum berkunjung ke Kota Batu ditemani asisten dan sopirnya. Tiba di hotel Orchid pukul 19.30 Wib. Setelah cek in langsung masuk kamar pukul 20.00 Wib," terang Waluyo, Minggu (13/12/2015).
Setelah menerima informasi dari pengelola hotel atas kematian Anderson, polisi segera melakukan olah TKP. Untuk mengumpulkan barang bukti serta minta keterangan saksi.
Tidak ditemukan tanda penganiyaan di tubuh Anderson. Saat Anderson tidak sadarkan diri, Langsung dibawa ke RS Baptis, Kota Batu untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, takdir berkata lain. Nyawa Anderson tidak tertolong lagi. "Kita sarankan untuk dilakukan autopsi. Namun pihak kerabat menolaknya. Karena semasa hidupnya, Anderson memiliki riwayat penyakit jantung," terang Waluyo.
Waktu bermalam di hotel Orchid, Anderson ditemani Edward dan Wagito sopirnya. Menurut Waluyo, Edward mengetahui kalau tengah malam Anderson sempat bangun tidur lalu menuju kamar kecil.
Selang 10 menit, Edward dan Wagito mendengar suara dengkuran yang keras dari tubuh majikannya. Melihat kondisi tidak wajar Endward berusaha untuk membangunkan Anderson. Namun gagal, karena Anderson tidak sadarkan diri.
"Setelah itu Edward menghubungi reception hotel. Lantas tubuh Anderson dibawa ke unit gawat darurat (UGD) RS Baptis, Kota Batu," ungkap Waluyo.
Waktu tiba di rumah sakit, tubuh Anderson membiru. "Dokter UGD RS Baptis memastikan Anderson sudah meninggal dunia. Karena detak jantungnya sudah tidak terasa lagi," sebut Waluyo.
Menurut Waluyo, Anderson berkunjung ke Kota Batu untuk berwisata menikmati udara sejuk Kota Batu setelah melaunching bukunya Anarkisme dan Nasionalisme di Jogyakarta. Serta memperkenalkan bukunya Imagined Communities.
Semasa hidupnya Anderson merupakan pakar geopolitik di Indonesia. Buku karyanya menjadi rujukan akademisi dan mahasiswa Indonesia. Salah satu bukunya berjudul Java in a Time of Revolution, Debating World Literature, Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia dan Imagined Communities.
Analisa dan pandangannya yang kritis menyebabkan Anderson dilarang masuk ke Indonesia. Tepatnya saat masa orde baru. Setelah memasuki reformasi, Anderson diizinkan masuk Indonesia lagi.
Setiap tahunnya, Anderson dua kali berkunjung ke Indonesia. Saat dikonfirmasi, pengelola hotel Orchid menyerahkan masalah ini ke Polres Batu.
Kematian Anderson langsung dilaporkan ke Polres Batu. Lalu ditindak lanjuti dengan pemeriksaan saksi, serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasubag Humas Polres Batu AKP Waluyo menegaskan, alrmahum meninggal dunia diduga karena serangan jantung. Sekarang jenazahnya di semayamkan di Adiyatsa, Jalan Demak Surabaya.
"Alrmahum berkunjung ke Kota Batu ditemani asisten dan sopirnya. Tiba di hotel Orchid pukul 19.30 Wib. Setelah cek in langsung masuk kamar pukul 20.00 Wib," terang Waluyo, Minggu (13/12/2015).
Setelah menerima informasi dari pengelola hotel atas kematian Anderson, polisi segera melakukan olah TKP. Untuk mengumpulkan barang bukti serta minta keterangan saksi.
Tidak ditemukan tanda penganiyaan di tubuh Anderson. Saat Anderson tidak sadarkan diri, Langsung dibawa ke RS Baptis, Kota Batu untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, takdir berkata lain. Nyawa Anderson tidak tertolong lagi. "Kita sarankan untuk dilakukan autopsi. Namun pihak kerabat menolaknya. Karena semasa hidupnya, Anderson memiliki riwayat penyakit jantung," terang Waluyo.
Waktu bermalam di hotel Orchid, Anderson ditemani Edward dan Wagito sopirnya. Menurut Waluyo, Edward mengetahui kalau tengah malam Anderson sempat bangun tidur lalu menuju kamar kecil.
Selang 10 menit, Edward dan Wagito mendengar suara dengkuran yang keras dari tubuh majikannya. Melihat kondisi tidak wajar Endward berusaha untuk membangunkan Anderson. Namun gagal, karena Anderson tidak sadarkan diri.
"Setelah itu Edward menghubungi reception hotel. Lantas tubuh Anderson dibawa ke unit gawat darurat (UGD) RS Baptis, Kota Batu," ungkap Waluyo.
Waktu tiba di rumah sakit, tubuh Anderson membiru. "Dokter UGD RS Baptis memastikan Anderson sudah meninggal dunia. Karena detak jantungnya sudah tidak terasa lagi," sebut Waluyo.
Menurut Waluyo, Anderson berkunjung ke Kota Batu untuk berwisata menikmati udara sejuk Kota Batu setelah melaunching bukunya Anarkisme dan Nasionalisme di Jogyakarta. Serta memperkenalkan bukunya Imagined Communities.
Semasa hidupnya Anderson merupakan pakar geopolitik di Indonesia. Buku karyanya menjadi rujukan akademisi dan mahasiswa Indonesia. Salah satu bukunya berjudul Java in a Time of Revolution, Debating World Literature, Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia dan Imagined Communities.
Analisa dan pandangannya yang kritis menyebabkan Anderson dilarang masuk ke Indonesia. Tepatnya saat masa orde baru. Setelah memasuki reformasi, Anderson diizinkan masuk Indonesia lagi.
Setiap tahunnya, Anderson dua kali berkunjung ke Indonesia. Saat dikonfirmasi, pengelola hotel Orchid menyerahkan masalah ini ke Polres Batu.
(san)