Ribuan Kondom Disita dari Minimarket dan Toko Obat di Luwu

Senin, 07 Desember 2015 - 14:16 WIB
Ribuan Kondom Disita...
Ribuan Kondom Disita dari Minimarket dan Toko Obat di Luwu
A A A
BELOPA - Bupati Luwu H Andi Mudzakkar tetap mengambil kebijakan dengan menarik seluruh kondom yang dijual bebas di minimarket dan toko obat tidak berizin, Senin (7/12/2015).

Tidak kurang dari 1.000 bungkus kondom disita Pemerintah Kabupaten Luwu melalui operasi yang dipimpin Kasatpol PP Andi B Tenrieasa bersama Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (BP3M), Senin, (7/12/2015).

Sasaran utama operasi ini adalah kondom yang dijual bebas di swalayan dan minimarket lokal maupun minimarket yang ternama.

Tidak terkecuali, razia juga mendatangi sejumlah toko obat bahkan apotik yang selama ini memiliki laporan menjual kondom ke pelajar.

Menurut Andi B Tendriesa, bahwa sebelum mereka turun kemarin, pemerintah telah melayangkan surat edaran Bupati Luwu terkait larangan penjualan kondom khusus di minimarket dan swalayan serta kehati-hatian penjualan kondom di apotik dan toko obat.

"Jadi tidak ada alasan bagi minimarket untuk menjual alat kontrasepsi jenis apapun termasuk kondom. Hari ini kami sita dan berikan peringatan kepada mereka yang menjual, dalam razia ikut pula BP3M yang khusus menangani izin, jika kami turun lagi dan didapati masih menjual, BP3M akan cabut izinnya tanpa terkecuali," timpal Kasatpol PP.

Khusus bagi toko obat dan apotik yang berizin juga tetap diberi imbauan agar berhati-hati dalam menjual kondom.

"Biar apotik atau toko obat jika ada laporan dan terbukti menjual kondom secara bebas seperti ke pelajar atau pria/wanita yang lajang tetap BP3M cabut izin," kata dia.

Seperti yang dijelaskan Bupati Luwu, HA Mudzakkar bahwa berdasarkan laporan masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan pemantaun lapangan serta hasil razia tempat hiburan, hotel dan kosan ditemukan banyak penggunaan kondom tidak semestinya.

"Ini adalah aib bagi masyarakat dan pemerintah, namun harus saya sampaikan dan mengambil kebijakan tegas meski nantinya mendapat penolakan oleh sejumlah pihak ataupun teguran dari pemerintah, biak pusat maupun provinsi. Karena, penjualan kondom secara bebas bisa merusak moral anak bangsa kedepannya," kata dia.

Terkait kebijakan Bupati Luwu ini ternyata ditengah masyarakat masih pro-kontra bahkan sejumlah anggota DPRD menyatakan penolakannya dan ada pula yang mendukung kebijakan tersebut.

Tokoh masyarakat Luwu, Syamsul To Kambesse, mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah.

"Pemerintah ingin menekan angka kelahiran bayi di negara ini tapi tidak memikirkan dampak rusaknya moral anak bangsa atas penggunaan kondom secara bebas, seks bebas merajalela, rusaklah moral bangsa ini kedepannya," kata pria yang juga adalah Ketua Dewan Pengawas Pendidikan Kabupaten Luwu ini.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)