Identitas 15 Korban Tertimbun Longsor di Bengkulu Utara
A
A
A
JAKARTA - Hingga Jumat (4/12/2105) pukul 12.00, Tim SAR Gabungan terus mencari 15 korban longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, 15 orang yang belum ditemukan tersebut adalah Syamsul Komarudin (Laki-laki, 50), Alif (L, 1), Fadila (Perempuan, 20). Akhmad Hanafi (L, 23), dan Alfin (L, 20). Mereka adalah warga Desa Lebong Tambang.
Sementara, dua warga Desa Kampung Jawa yang menjadi korban adalah Joni (L, 40) dan Mameng (L, 45).
Tiga warga Desa Tunggang juga masih tertimbun yakni Karmedi (L, 20), Erma (P, 28), dan 10 Ara (P, 2,5).
Selanjutnya, empat warga Desa. Ladang Palembang yang tertimbun longsor adalah Felsi (P, 4), Yen (P, 28), Ade (L, 20), dan Safari (L, 30).
Seorang korban lainnya adalah Tias (L,35), warga Desa Lokasari.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor.
"Lokasi longsor dari Kecamatan Napal Putih menggunakan molek (alat transportasi khas di Lebong Tandai) sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit. Dari Sumpit menggunakan molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki 3 jam hingga sampai lokasi longsor," jelas Sutopo dalam rilisnya, Jumat (4/12/2015).
Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak adalah logistik untuk petugas dan masyarakat yang terisolir akibat putusnya jalan.
Diberitakan sebelumnya, 18 orang diperkirakan tertimbun longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dua orang ditemukan tewas yakni Mudi (Laki-laki, 40) dan Marlian (Laki-laki, 20).
Seorang lainnya, Irzal (Laki-laki, 20) luka berat di kaki. Korban luka dibawa ke Kabupaten Lebong.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, 15 orang yang belum ditemukan tersebut adalah Syamsul Komarudin (Laki-laki, 50), Alif (L, 1), Fadila (Perempuan, 20). Akhmad Hanafi (L, 23), dan Alfin (L, 20). Mereka adalah warga Desa Lebong Tambang.
Sementara, dua warga Desa Kampung Jawa yang menjadi korban adalah Joni (L, 40) dan Mameng (L, 45).
Tiga warga Desa Tunggang juga masih tertimbun yakni Karmedi (L, 20), Erma (P, 28), dan 10 Ara (P, 2,5).
Selanjutnya, empat warga Desa. Ladang Palembang yang tertimbun longsor adalah Felsi (P, 4), Yen (P, 28), Ade (L, 20), dan Safari (L, 30).
Seorang korban lainnya adalah Tias (L,35), warga Desa Lokasari.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Dinas Kesehatan berjalan kaki menuju lokasi longsor.
"Lokasi longsor dari Kecamatan Napal Putih menggunakan molek (alat transportasi khas di Lebong Tandai) sampai Ronggeng, kemudian berjalan kaki sejauh 10 km ke Sumpit. Dari Sumpit menggunakan molek sekitar 15 km ke Desa Karang Suluh, yang selanjutnya berjalan kaki 3 jam hingga sampai lokasi longsor," jelas Sutopo dalam rilisnya, Jumat (4/12/2015).
Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak adalah logistik untuk petugas dan masyarakat yang terisolir akibat putusnya jalan.
Diberitakan sebelumnya, 18 orang diperkirakan tertimbun longsor di Dusun Karang Sulu, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dua orang ditemukan tewas yakni Mudi (Laki-laki, 40) dan Marlian (Laki-laki, 20).
Seorang lainnya, Irzal (Laki-laki, 20) luka berat di kaki. Korban luka dibawa ke Kabupaten Lebong.
(zik)