Ratusan Kolam Ikan di Bantul Berada di Kawasan Banjir

Rabu, 02 Desember 2015 - 01:00 WIB
Ratusan Kolam Ikan di...
Ratusan Kolam Ikan di Bantul Berada di Kawasan Banjir
A A A
BANTUL - Ratusan kolam ikan dari delapan kelompok pembudidaya ikan di Bantul terancam banjir. Kolam-kolam tersebut berada di daerah rawan banjir lantaran pemilihan lokasi yang tidak sesuai dengan cara budidaya ikan yang baik (CBIB).

Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Istriyanti mengungkapkan, dalam catatan yang ada di DKP selama tahun 2014 hingga 2015 ini, delapan kelompok tersebut mengalami kerugian karena kolam-kolam mereka diterjang banjir.

Kelompok-kelompok ini tidak mengindahkan anjuran untuk CBIB yang diberikan oleh DKP kepada mereka. "Memang mereka berada di daerah rawan banjir karena didirikan di bantaran sungai," tuturnya, Selasa (1/12/2015).

Meski begitu, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan apapun terhadap para pembudidaya yang berada di daerah rawan banjir ini.

Pihaknya tetap berusaha agar pembudidaya ikan tersebut tetap berproduksi dengan cara maksimal. Meski berada di daerah yang rawan bencana tetapi pihak DKP tetap melakukan pendampingan.

Selain pendampingan bagaimana agar tetap berproduksi maksimal, DKP juga melakukan pendampingan pembudidaya ikan ketika mereka terkena banjir.

Mereka diberi teknik antisipasi sendiri ketika air sumber untuk kolam mereka. Hal ini dilakukan agar kerugian pembudidaya ikan tidak semakin besar dari tahun-tahun sebelumnya. "Ini memang penting, karena mereka berada di daerah rawan banjir," tambahnya.

Istriyani mencontohkan, Kelompok Gawe Mino dan kawasan budidaya di Sorowajan Baru. Lokasi kolam Kelompok Gawe Mino hampir seluruhnya berada di sekitar sempadan Kali Gawen.

Padahal jika banjir besar, penampang Kali Gawen dipastikan tak mampu menahan luapan air dari hulu. Begitu juga dengan kawasan budidaya ikan di Sorowajan Baru, Banguntapan.

Puluhan kolam yang ada di kawasan ini berada di sekitar aliran jaringan irigasi. Itulah sebabnya, jika ada penutupan pintu jaringan, air di kolam pun bisa meluap.

Ia mengakui hingga kini pihaknya memang belum memiliki masterplan terkait pemetaan lokasi budidaya di Bantul. Rencananya, baru tahun 2016 mendatang, pihaknya akan mengajukan anggaran untuk menyusun masterplan tersebut.

"Masterplan ini perlu. Agar para peminat budidaya ikan tidak menggunakan tanah yang rawan banjir untuk memeliharanya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)