Kronologi Penyerangan Anggota TNI Yonif 712 Wiratama di Poso
A
A
A
POSO - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjend Idham Azis menyebut, penembakan anggota TNI pada Minggu 29 November 2015, dilakukan oleh teroris kelompok Santoso. Berikut kronologinya.
Saat satu regu patroli TNI dari Yonif 712 Wiratama melakukan patroli sekitar 7 Km dari Dusun Gayatri, dari Puncak Bukit dengan berkekuatan 15 orang langsung melakukan penembakan.
"Peristiwa itu terjadi saat 10 personel anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama melakukan patroli sekitar 7 Km dari Dusun Gayatri," kata Kapolda Sulteng Brigjend Idham Azis, Senin (30/11/2015).
Saat serangan mendadak itu, anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama Serka Zaenuddin tewas terkena tembakan. Dalam serangan itu, kelompok teroris Santoso mengerahkan kekuatan 15 orang.
"Kami telah memerintahkan kepada personel yang tergabung dalam Satgas Camar Maleo 4 untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi untuk mencari anggota kelompok teroris yang tewas," terangnya.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan akan dilakukannya olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penembakan yang menewaskan seorang anggota TNI pada Minggu 29 November 2015.
"Kami belum akan melakukan penambahan kekuatan pasukan, baik dari Polri maupun TNI di Poso Pesisir Utara," terangnya.
Untuk membahas serangan tersebut, hari ini sejumlah petinggi TNI/Polri melakukan pertemuan di markas Kepolisian Resort Poso. Pertemuan difokuskan pada Operasi Camar Maleo 4.
Saat satu regu patroli TNI dari Yonif 712 Wiratama melakukan patroli sekitar 7 Km dari Dusun Gayatri, dari Puncak Bukit dengan berkekuatan 15 orang langsung melakukan penembakan.
"Peristiwa itu terjadi saat 10 personel anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama melakukan patroli sekitar 7 Km dari Dusun Gayatri," kata Kapolda Sulteng Brigjend Idham Azis, Senin (30/11/2015).
Saat serangan mendadak itu, anggota TNI dari Yonif 712 Wiratama Serka Zaenuddin tewas terkena tembakan. Dalam serangan itu, kelompok teroris Santoso mengerahkan kekuatan 15 orang.
"Kami telah memerintahkan kepada personel yang tergabung dalam Satgas Camar Maleo 4 untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi untuk mencari anggota kelompok teroris yang tewas," terangnya.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan akan dilakukannya olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi penembakan yang menewaskan seorang anggota TNI pada Minggu 29 November 2015.
"Kami belum akan melakukan penambahan kekuatan pasukan, baik dari Polri maupun TNI di Poso Pesisir Utara," terangnya.
Untuk membahas serangan tersebut, hari ini sejumlah petinggi TNI/Polri melakukan pertemuan di markas Kepolisian Resort Poso. Pertemuan difokuskan pada Operasi Camar Maleo 4.
(san)