Sebulan Dirawat di RS, Korban Kebakaran Gunung Lawu Meninggal
A
A
A
NGAWI - Salah satu korban tragedi kebakaran Gunung Lawu yang terjadi 18 Oktober 2015, meninggal dunia, Kamis (19/11/2015) dini hari di RS Dr Moewardi Solo. Korban kesembilan yang meninggal dunia itu bernama Novi Dwi Istiwanti (17).
Novi meninggal setelah menjalani perawatan intensif selama satu bulan. Kondisi luka bakarnya yang cukup parah mengharuskan korban dirawat di rumah sakit dan menjalani delapan kali operasi, terakhir berupa amputasi beberapa jari tangan dan pemulihan wajah.
Menurut Suharno, paman korban, selama perawatan korban dalam kondisi sadar. "Masa kristis hingga koma terjadi seminggu menjelang kematiannya," kata Suharno.
Novi merupakan korban kesembilan atau korban terakhir dari sembilan pendaki yang terjebak kebakaran di Gunung Lawu, pertengahan Oktober lalu. Dia menyusul ayah dan kakaknya yaitu Sumarwan dan Nanang yang tewas terlebih dahulu di lokasi kejadian.
Sebelumnya Novi berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup bersama pamannya, Eko Nurhadi. Eko akhirnya juga meninggal setelah di rawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Jenazah Novi, warga Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi tiba di rumah ibunya, Sumiyatun, Kamis (19/11/2015) pagi. Setelah proses persemayaman, dengan diantar para warga dan puluhan rekan sekolah, jenazah Novi diberangkatkan menuju pemakaman desa setempat untuk dimakamkan tidak jauh dari kuburan ayah dan kakaknya.
Novi meninggal setelah menjalani perawatan intensif selama satu bulan. Kondisi luka bakarnya yang cukup parah mengharuskan korban dirawat di rumah sakit dan menjalani delapan kali operasi, terakhir berupa amputasi beberapa jari tangan dan pemulihan wajah.
Menurut Suharno, paman korban, selama perawatan korban dalam kondisi sadar. "Masa kristis hingga koma terjadi seminggu menjelang kematiannya," kata Suharno.
Novi merupakan korban kesembilan atau korban terakhir dari sembilan pendaki yang terjebak kebakaran di Gunung Lawu, pertengahan Oktober lalu. Dia menyusul ayah dan kakaknya yaitu Sumarwan dan Nanang yang tewas terlebih dahulu di lokasi kejadian.
Sebelumnya Novi berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup bersama pamannya, Eko Nurhadi. Eko akhirnya juga meninggal setelah di rawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Jenazah Novi, warga Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi tiba di rumah ibunya, Sumiyatun, Kamis (19/11/2015) pagi. Setelah proses persemayaman, dengan diantar para warga dan puluhan rekan sekolah, jenazah Novi diberangkatkan menuju pemakaman desa setempat untuk dimakamkan tidak jauh dari kuburan ayah dan kakaknya.
(zik)