Kapal Wihan Sejahtera Sudah Miring Sejak Berangkat
Kapal Wihan Sejahtera Sudah Miring Sejak Berangkat
A
A
A
SURABAYA - Penyebab tenggelamnya Kapal Motor Wihan Sejahtera di Perairan Teluk Lamong diduga kuat akibat ketidakseimbangan beban muatan yang menyebabkan kapal miring.
Namun selain itu, juga muncul dugaan penyebab tenggalamnya kapal adalah akibat benturan dengan benda yang diduga bangkai kapal hingga merobek lambung kapal.
Kepala Syahbandar Surabaya Rusdana menjelaskan, ketidak seimbangan tersebut terjadi karena banyaknya muatan kendaraan.
Diketahui bahwa ada 62 kendaraan di dalam kapal itu. Diantaranya adalah 43 kendaraan besar, 10 kendaraan sedang, 7 kendaraan kecil dan dua sepeda motor.
“Sejak awal berangkat dari Tanjung Perak, Kapal sudah terlihat miring,” kata Rusdana, Senin (16/11/2015). Namun, lanjutnya, untuk kepastian dari penyebab tenggelamnya kapal tersebut, pihaknya menyerahkan ke KNKT yang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini KNKT sudah menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Terkait dengan jumlah penumpang, Rusdana mengaku ada perbedaan jumlah. Berdasarkan manifest dari kapal, ada 163 penumpang.
Namun jumlah itu belum termasuk dari anak buah kapal, sehingga total mencapai 173 orang. Sementara data dari kepolisian menyebutkan ada 153 penumpang belum termasuk anak buah kapal.
Berdasarkan data dari KPLP diketahui jumlah anak buah kapal sebanyak 26 orang, sehingga totalnyga mencapai 199 orang.
“Untuk memastikan data jumlah penumpang, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.” kata Rusdana. Dia merasa yakin jika semua penumpang sudah berhasil dievakuasi dan semua dalam kondisi selamat.
Kapten Kapal Polisi Perkutut 3005 Aiptu Antonius Trias menjelaskan bahwa ada dugaan kapal tersebut menabrak benda yang diduga bangkai kapal sehingga mengalami robek pada bagian lunas. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran hingga akhirnya miring ke kanan dan tenggelam.
“Hingga siang tadi kami berhasil melakukan evakuasi. Sekarang kami melakukan pengamanan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal,” katanya.
Namun selain itu, juga muncul dugaan penyebab tenggalamnya kapal adalah akibat benturan dengan benda yang diduga bangkai kapal hingga merobek lambung kapal.
Kepala Syahbandar Surabaya Rusdana menjelaskan, ketidak seimbangan tersebut terjadi karena banyaknya muatan kendaraan.
Diketahui bahwa ada 62 kendaraan di dalam kapal itu. Diantaranya adalah 43 kendaraan besar, 10 kendaraan sedang, 7 kendaraan kecil dan dua sepeda motor.
“Sejak awal berangkat dari Tanjung Perak, Kapal sudah terlihat miring,” kata Rusdana, Senin (16/11/2015). Namun, lanjutnya, untuk kepastian dari penyebab tenggelamnya kapal tersebut, pihaknya menyerahkan ke KNKT yang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini KNKT sudah menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Terkait dengan jumlah penumpang, Rusdana mengaku ada perbedaan jumlah. Berdasarkan manifest dari kapal, ada 163 penumpang.
Namun jumlah itu belum termasuk dari anak buah kapal, sehingga total mencapai 173 orang. Sementara data dari kepolisian menyebutkan ada 153 penumpang belum termasuk anak buah kapal.
Berdasarkan data dari KPLP diketahui jumlah anak buah kapal sebanyak 26 orang, sehingga totalnyga mencapai 199 orang.
“Untuk memastikan data jumlah penumpang, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.” kata Rusdana. Dia merasa yakin jika semua penumpang sudah berhasil dievakuasi dan semua dalam kondisi selamat.
Kapten Kapal Polisi Perkutut 3005 Aiptu Antonius Trias menjelaskan bahwa ada dugaan kapal tersebut menabrak benda yang diduga bangkai kapal sehingga mengalami robek pada bagian lunas. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran hingga akhirnya miring ke kanan dan tenggelam.
“Hingga siang tadi kami berhasil melakukan evakuasi. Sekarang kami melakukan pengamanan di sekitar lokasi tenggelamnya kapal,” katanya.
(sms)
Explore More