Gempa 6,2 SR di Alor Hancurkan 884 Rumah, Kerugian Rp49,75 M
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penanganan darurat dampak gempa bumi 6,2 SR di Kabupaten Alor, NTT, pada 4 November 2015, masih terus dilakukan hingga kini.
"Wilayah terdampak meliputi 5 kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor," katanya, kepada wartawan, Minggu (8/11/2015).
Ditambahkan dia, dua orang warga menjadi korban dalam peristiwa itu. Seorang mengalami luka ringan warga Kecamatan Alor Timur Laut, dan luka berat dua orang di Desa Maritaing satu orang, serta Desa Subo, Kecamatan Alor Selatan satu orang.
"Sebanyak 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kec Alor Timur 735 unit, Kec Alor Timur Utara 10 unit, Kec Lembur 4, Kec Alor Timur Laut 53 unit, dan Kec Alor Selatan 82 unit," jelasnya.
Dijelaskan dia, kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang, di Kecamatan Alor Timur di mana sebagian besar rumah rusak.
"Selain itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran rusak," jelasnya.
Berdasarkan data sementara, kerugian yang disebabkan akibat gempa mencapai Rp49,75 miliar. Terdiri dari jembatan dan irigasi Rp40 M, perumahan Rp4 M, sarana pendidikan/sekolah Rp1,5 M, rumah ibadah Rp750 juta, dan pemerintahan Rp3,5 M.
"Data ini adalah data sementara dari kerusakan bangunan yang ada. Pendataan masih dilakukan," pungkasnya.
"Wilayah terdampak meliputi 5 kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor," katanya, kepada wartawan, Minggu (8/11/2015).
Ditambahkan dia, dua orang warga menjadi korban dalam peristiwa itu. Seorang mengalami luka ringan warga Kecamatan Alor Timur Laut, dan luka berat dua orang di Desa Maritaing satu orang, serta Desa Subo, Kecamatan Alor Selatan satu orang.
"Sebanyak 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kec Alor Timur 735 unit, Kec Alor Timur Utara 10 unit, Kec Lembur 4, Kec Alor Timur Laut 53 unit, dan Kec Alor Selatan 82 unit," jelasnya.
Dijelaskan dia, kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang, di Kecamatan Alor Timur di mana sebagian besar rumah rusak.
"Selain itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran rusak," jelasnya.
Berdasarkan data sementara, kerugian yang disebabkan akibat gempa mencapai Rp49,75 miliar. Terdiri dari jembatan dan irigasi Rp40 M, perumahan Rp4 M, sarana pendidikan/sekolah Rp1,5 M, rumah ibadah Rp750 juta, dan pemerintahan Rp3,5 M.
"Data ini adalah data sementara dari kerusakan bangunan yang ada. Pendataan masih dilakukan," pungkasnya.
(san)