Warga Wonogiri Diresahkan Isu Kaburnya Pembunuh Paedofil
A
A
A
WONOGIRI - Tersangka paedofil dan pembunuh siswa Kelas 3 SDN Bulurejo, Riky Fajar (30) dikabarkan lepas dari tahanan Mapolres Wonogiri. Warga Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, pun resah mendengar kabar itu.
Menurut kabar yang beredar di kalangan masyarakat Desa Bulurejo, Riky lepas bersama tujuh tahanan mapolres lainnya. Kabar yang cepat tersebar inipun membuat panik para orangtua di desa setempat.
“Tolong ditanyakan ke kantor polisi mas, biar kami bisa memberi penjelasan kepada warga. Soalnya sekarang ini anak-anak sudah pada ketakutan,” ungkap Ganang (36), warga Bulurejo, Mingggu (8/11/2015).
Kabar lepasnya Riky Fajar dari Tahanan Mapolres ini, berdampak secara psikologis bagi warga Desa Bulurejo. Pasalnya kasus paedopil dan pembunuhan tersangka termasuk sadis dan langka untuk ukuran masyarakat desa.
Tersangka Riky Fajar menjadi tahanan Mapolres Wonogiri lantaran melakukan tindak pencabulan hingga menewaskan Arif Murdika (9), siswa kelas 3 SDN Bulurejo, awal November silam.
Tragisnya, pelaku tega membunuh anak-anak hanya karena korban tidak memberikan uang Rp2000 yang dimintanya. Sebelum korban tewas, pelaku sempat melakukan sodomi dan penyiksaan secara sadis, sebelum membuang mayat korban ke kolong jembatan.
Namun Kasat Reskrim AKP David Manurung membantah kabar lepasnya tahanan Mapolres tersebut. “Infonya dari mana? Sari siapa? Ngacau itu! Enggak ada tahanan yang lepas! Semua tahanan dijaga mas, gak mungkin lepas!” tegas David Manurung.
Bantahan senada juga disampaikan Kasubag Humas Iptu Gunawan. Menurut dia, saat ini ada 16 tahanan yang masih menjalani proses hukum di mapolres, dan semuanya masih utuh (tidak ada yang lepas).
“Silahkan dicek saja, semua tahanan masih aman-aman saja di mapolres. Tidak ada yang dilepaskan,” katanya disela-sela melakukan pengamanan Musyda PKS, di Gedung Giri Cahaya.
Meski membantah, Iptu Gunawan seketika itu langsung mengadakan koordinasi bagian SPK agar memperketat pengamanan dan penjagaan di tahanan mapolres.
Menurut kabar yang beredar di kalangan masyarakat Desa Bulurejo, Riky lepas bersama tujuh tahanan mapolres lainnya. Kabar yang cepat tersebar inipun membuat panik para orangtua di desa setempat.
“Tolong ditanyakan ke kantor polisi mas, biar kami bisa memberi penjelasan kepada warga. Soalnya sekarang ini anak-anak sudah pada ketakutan,” ungkap Ganang (36), warga Bulurejo, Mingggu (8/11/2015).
Kabar lepasnya Riky Fajar dari Tahanan Mapolres ini, berdampak secara psikologis bagi warga Desa Bulurejo. Pasalnya kasus paedopil dan pembunuhan tersangka termasuk sadis dan langka untuk ukuran masyarakat desa.
Tersangka Riky Fajar menjadi tahanan Mapolres Wonogiri lantaran melakukan tindak pencabulan hingga menewaskan Arif Murdika (9), siswa kelas 3 SDN Bulurejo, awal November silam.
Tragisnya, pelaku tega membunuh anak-anak hanya karena korban tidak memberikan uang Rp2000 yang dimintanya. Sebelum korban tewas, pelaku sempat melakukan sodomi dan penyiksaan secara sadis, sebelum membuang mayat korban ke kolong jembatan.
Namun Kasat Reskrim AKP David Manurung membantah kabar lepasnya tahanan Mapolres tersebut. “Infonya dari mana? Sari siapa? Ngacau itu! Enggak ada tahanan yang lepas! Semua tahanan dijaga mas, gak mungkin lepas!” tegas David Manurung.
Bantahan senada juga disampaikan Kasubag Humas Iptu Gunawan. Menurut dia, saat ini ada 16 tahanan yang masih menjalani proses hukum di mapolres, dan semuanya masih utuh (tidak ada yang lepas).
“Silahkan dicek saja, semua tahanan masih aman-aman saja di mapolres. Tidak ada yang dilepaskan,” katanya disela-sela melakukan pengamanan Musyda PKS, di Gedung Giri Cahaya.
Meski membantah, Iptu Gunawan seketika itu langsung mengadakan koordinasi bagian SPK agar memperketat pengamanan dan penjagaan di tahanan mapolres.
(san)