Perombakan PNS di Pemprov DKI Pengaruhi Penyerapan Anggaran

Sabtu, 07 November 2015 - 02:37 WIB
Perombakan PNS di Pemprov...
Perombakan PNS di Pemprov DKI Pengaruhi Penyerapan Anggaran
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali merombak 328 PNS pejabat eselon III dan IV. Perombakan ini merupakan yang ke enam kalinya dilakukan sejak awal Januari lalu.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi mengatakan, perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI memang harus dilakukan untuk menemukan formasi yang mampu mendukung percepatan terobosan-terobosan pembangunan. Namun, sayangnya pergantian dilakukan dengan cepat ini malah menghambat mobilitas pembangunan.

Hal itu pun terlihat dari tiga tahun kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di DKI yang di mana penyerapannya terus di bawah 50%. "Tidak mudah untuk beradaptasi menjalani program kegiatan kalau cuma dengan waktu evaluasi tiga bulan. Akibatnya penyerapan rendah. Belanja modal itu belanja publik yang dampaknya dirasakan masyarakat," kata Sanusi saat dihubungi Jumat 6 November 2015 kemarin.

Politikus Partai Gerindra itu pun mempertanyakan asessment pergantian pejabat yang dilakukan Pemprov DKI. Menurut Sanusi, apabila asessment dilakukan dengan baik dan benar, tentunya pergantian pejabat tidak akan terus dilakukan.

"Kalau sebentar-sebentar diganti, berartikan ada persoalan asement. Jangan-jangan penilaiannya tidak objektif, fit dan proper test-nya tidak ada. Kalau pakai standarisasi HRD yang pas seharusnya tidak diganti. Kalau baru dilantik kemudian distaf-kan, bagaimana itu," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menampik jika perombakan mengganggu penyerapan anggaran. Menurut Ahok, perombakan yang dilakukan selama ini cukup efektif.

Hal itu terlihat dari kebersihan Jakarta yang menjadi lebih bersih. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sudah semakin cepat proses perizinan.

Pejabat yang bermain anggaran terus diketahui. Terpenting, lanjutnya, banyak staf-staf pejabat yang melaporkan tingkah laku atasannya dalam bekerja. Kendati demikian, Mantan Bupati Belitung Timur itu masih melihat lemahnya kinerja para pejabat dilingkunganya.

"Ini ibarat klub sepak bola. Eselon II ini pelatih, saya manajer dan masyarakat pemiliknya. Kalau pelatih tidak bisa buat penyerangnya cetak gol, saya ganti pelatihnya. Nah silakan pilih pemainnya kalau tidak mau diganti. Intinya Jakarta jangan sampai kebobolan masih ada masyarakatnya yang perut dan dompetnya kosong," ungkapnya
(whb)
Berita Terkait
4 Gubernur Jakarta yang...
4 Gubernur Jakarta yang Dulunya Wagub dari Henk Ngantung hingga Djarot Saiful Hidayat
Penasaran, Ini Mahakarya...
Penasaran, Ini Mahakarya Gubernur DKI dari Sutiyoso hingga Anies
Saefullah, Sekda DKI...
Saefullah, Sekda DKI 4 Gubernur dari Jokowi, Ahok, Djarot hingga Anies
PDIP Godok Kader Internal...
PDIP Godok Kader Internal di Pilgub DKI: Ada Ahok, Djarot, Risma, dan Andika Perkasa
F-PDIP Sarankan DKI...
F-PDIP Sarankan DKI Ikuti Jejak Ahok Relokasi Warga Kampung Akuarium ke Rusun Rawa Bebek
Ahok, Gibran, dan Risma...
Ahok, Gibran, dan Risma Masuk Bursa Cagub DKI di Internal PDIP
Berita Terkini
2 Jambret Apes di Surabaya,...
2 Jambret Apes di Surabaya, 1 Tewas Tenggelam usai Kabur dari Amukan Warga
18 menit yang lalu
Profil Mayjen TNI Piek...
Profil Mayjen TNI Piek Budyakto yang Dimutasi Jadi Pangdam Udayana
1 jam yang lalu
Gas 3 Kg Meledak di...
Gas 3 Kg Meledak di Depok, 5 Orang Terluka
2 jam yang lalu
Eddy Soeparno Bersama...
Eddy Soeparno Bersama Anggota DPR PAN Gelar Bazar Murah di Subang
2 jam yang lalu
Bersihkan Sumur Limbah...
Bersihkan Sumur Limbah Pabrik, 3 Pekerja di Sumedang Tewas
3 jam yang lalu
Kabupaten Bandung Kembali...
Kabupaten Bandung Kembali Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved