Tak Dikenali, Korban Hercules Dimakamkan Massal
A
A
A
MEDAN - Pihak Lanud TNI AU Soewondo Medan, Kamis (29/10/2015) ini memakamkan secara massal lima jenazah dan dua kantong berisi body part atau potongan tubuh korban peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C 130 pada tanggal 30 Juni 2015 di Jalan Jamin Ginting, Medan.
Pemakaman massal ini dilakukan setelah Tim DVI Polda Sumatera Utara memastikan identitas jenazah sudah tidak dikenali meski pemeriksaan sudah dilakukan selama empat bulan.
Lima jenazah dan dua kantong potongan tubuh korban jatuhnya Hercules C 130 dibawa dengan menggunakan ambulans ke lokasi pemakaman umum Lanud TNI AU Soewondo di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia, Kamis siang. Pemakaman massal ini dihadiri sejumlah pejabat TNI, Polri, serta Muspida Sumatera Utara dan Kota Medan, serta perwakilan pihak keluarga korban.
Isak tangis keluarga pun mewarnai pemakaman massal saat satu per satu peti jenazah para korban dalam bentuk jasad dan potongan tubuh diturunkan ke dalam satu liang lahat.
Berdasarkan data dari pihak DVI Polda Sumatera Utara, nama ketujuh jenazah yang tidak dikenali tersebut lima di antaranya mengaku sebagai penumpang pesawat yakni Defri, Nasiah Purba, Uresti Ramdan, Wan Despita, dan Sufia Verawati. Sedangkan dua lainnya merupakan pegawai panti pijat Oukup BS yakni Siti Sarah Saragih dan Catur Khaerani.
Komandan Lanud TNI AU Soewondo Kolonel TNI Arifien mengungkapkan, pemakaman massal ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah pihak DVI Polda Sumut memastikan kelima jasad utuh dan dua kantong potongan tubuh para korban dipastikan tidak teridentifikasi meski sudah dilakukan penyelidikan lewat ante mortem dan post mortem dalam kurun waktu empat bulan.
Sementara itu, Cik Rusnah, orangtua Wan Despita yang mengaku sebagai salah satu penumpang pesawat yang tidak teridentifikasi mengaku pasrah dengan pemakaman massal ini.
Cik Rusnah mengaku putrinya berada di pesawat nahas itu saat akan pulang ke kampung halamannya di Natuna, Kepulauan Riau.
Pemakaman massal ini sekaligus menandakan bahwa penyelidikan teradap seluruh identitas korban resmi ditutup. Sedangkan mengenai penyebab pasti jatuhnya pesawat Hercules C 130 tersebut, Arifien mengaku sejauh ini masih diselidiki tim khusus yang dibentuk pihak Mabes TNI Angkatan Udara.
PILIHAN:
Prototype Kereta Gantung Bandung Mejeng di Kantor Ridwan Kamil
Pemakaman massal ini dilakukan setelah Tim DVI Polda Sumatera Utara memastikan identitas jenazah sudah tidak dikenali meski pemeriksaan sudah dilakukan selama empat bulan.
Lima jenazah dan dua kantong potongan tubuh korban jatuhnya Hercules C 130 dibawa dengan menggunakan ambulans ke lokasi pemakaman umum Lanud TNI AU Soewondo di Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia, Kamis siang. Pemakaman massal ini dihadiri sejumlah pejabat TNI, Polri, serta Muspida Sumatera Utara dan Kota Medan, serta perwakilan pihak keluarga korban.
Isak tangis keluarga pun mewarnai pemakaman massal saat satu per satu peti jenazah para korban dalam bentuk jasad dan potongan tubuh diturunkan ke dalam satu liang lahat.
Berdasarkan data dari pihak DVI Polda Sumatera Utara, nama ketujuh jenazah yang tidak dikenali tersebut lima di antaranya mengaku sebagai penumpang pesawat yakni Defri, Nasiah Purba, Uresti Ramdan, Wan Despita, dan Sufia Verawati. Sedangkan dua lainnya merupakan pegawai panti pijat Oukup BS yakni Siti Sarah Saragih dan Catur Khaerani.
Komandan Lanud TNI AU Soewondo Kolonel TNI Arifien mengungkapkan, pemakaman massal ini merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah pihak DVI Polda Sumut memastikan kelima jasad utuh dan dua kantong potongan tubuh para korban dipastikan tidak teridentifikasi meski sudah dilakukan penyelidikan lewat ante mortem dan post mortem dalam kurun waktu empat bulan.
Sementara itu, Cik Rusnah, orangtua Wan Despita yang mengaku sebagai salah satu penumpang pesawat yang tidak teridentifikasi mengaku pasrah dengan pemakaman massal ini.
Cik Rusnah mengaku putrinya berada di pesawat nahas itu saat akan pulang ke kampung halamannya di Natuna, Kepulauan Riau.
Pemakaman massal ini sekaligus menandakan bahwa penyelidikan teradap seluruh identitas korban resmi ditutup. Sedangkan mengenai penyebab pasti jatuhnya pesawat Hercules C 130 tersebut, Arifien mengaku sejauh ini masih diselidiki tim khusus yang dibentuk pihak Mabes TNI Angkatan Udara.
PILIHAN:
Prototype Kereta Gantung Bandung Mejeng di Kantor Ridwan Kamil
(zik)