Delapan Santriwati Ini Keracunan Setelah Makan Malam
A
A
A
LUBUK BASUNG - Delapan santriwati Pondok Pesantren Bulaan Kamba di Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, keracunan massal seusai makan malam, Rabu (28/10/2015). Lauk yang dibeli di warung di sekitar pondok pesantren diduga sebagai penyebab keracunan.
Sedikitnya delapan orang santri aliyah dan madrasah itu tiba-tiba mengeluhkan mual, pusing, dan muntah-muntah. Para ustazah pesantren dibantu warga berusaha menyelamatkan para santri yang mengalami keracunan dengan membawanya ke Puskesmas Kubang Putiah. Namun, karena banyak yang mengalami keracunan dan tenaga medis tidak mencukupi, para santri ini dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi.
"Gejalanya sesak napas, pusing, dan sakit perut, tapi tidak ada yang muntah, ini terindikasi keracunan makanan," kata Vivi, petugas puskesmas.
Pengurus Ponpes Bulaan Kamba Didit Nur Al Hamdi mengungkapkan, delapan santriwati yang keracunan merupakan teman satu kamar yang tidak berlangganan lauk katering. Sebelum makan malam sebelum Salat Isya, mereka belanja lauk di warung di sekitar pondok. "Dari delapan orang ini tidak semuanya yang muntah-muntah, mungkin ada yang penyebabnya telat makan atau lainnya," ujar Didit.
Sekitar dua jam setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, lima dari delapan orang santri yang keracunan diizinkan kembali ke pondok. Sementara tiga orang santri lainnya harus dirawat inap di rumah sakit.
Sedikitnya delapan orang santri aliyah dan madrasah itu tiba-tiba mengeluhkan mual, pusing, dan muntah-muntah. Para ustazah pesantren dibantu warga berusaha menyelamatkan para santri yang mengalami keracunan dengan membawanya ke Puskesmas Kubang Putiah. Namun, karena banyak yang mengalami keracunan dan tenaga medis tidak mencukupi, para santri ini dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi.
"Gejalanya sesak napas, pusing, dan sakit perut, tapi tidak ada yang muntah, ini terindikasi keracunan makanan," kata Vivi, petugas puskesmas.
Pengurus Ponpes Bulaan Kamba Didit Nur Al Hamdi mengungkapkan, delapan santriwati yang keracunan merupakan teman satu kamar yang tidak berlangganan lauk katering. Sebelum makan malam sebelum Salat Isya, mereka belanja lauk di warung di sekitar pondok. "Dari delapan orang ini tidak semuanya yang muntah-muntah, mungkin ada yang penyebabnya telat makan atau lainnya," ujar Didit.
Sekitar dua jam setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, lima dari delapan orang santri yang keracunan diizinkan kembali ke pondok. Sementara tiga orang santri lainnya harus dirawat inap di rumah sakit.
(zik)