Ribuan Pengungsi Aceh Singkil Tinggalkan Mandumas dan Dairi
A
A
A
TAPANULI - Seluruh pengungsi yang berada di tempat penampungan Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), tadi malam telah kembali ke rumah masing–masing, di Aceh Singkil.
Mereka berangkat dibawah pengawalan ketat personel TNI dan Polri. Kepulangan para pengungsi Aceh Singkil dari wilayah penampungan Tapteng tersebut dipastikan oleh Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung dan Bupati Aceh Singkil Syafriadi.
“Kami dari Pemkab Tapteng dan unsur muspida, bersama pihak Pemkab Aceh Singkil dan muspida, serta pihak–pihak terkait lainnya baru saja selesai melakukan pertemuan dengan para pengungsi tentang rencana kepulangan hari ini. Dipastikan mereka seluruhnya akan pulang selepas makan malam ini,” kata Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung, Jumat (16/10/2015).
Pada kerusuhan itu, dilaporkan satu orang warga meninggal dunia, empat orang mengalami luka–luka, dan tiga unit rumah ibadah dilaporkan terbakar. Paska peristiwa itu, pihak kepolisian mengamankan 40-an lebih terduga pelaku kerusuhan.
“Dari hasil pertemuan dan komunikasi kami dengan pihak Pemkab Aceh Singkil dan lainnya, seluruhnya pengungsi menyatakan kesediaan untuk pulang ke Aceh Singkil asal keselamatan dan keamanan mereka dijamin," jelasnya.
Ditambahkan dia, jaminan keamanan para pengungsi ini disampaikan langsung oleh Bupati Aceh Singkil, sehingga seluruh pengungsi bersedia untuk dipulangkan. Rencana kepulangan para pengungsi ini akan berlangsung malam hari ini juga.
Soal bantuan keberangkatan para pengungsi, Sukran mengatakan, Pemkab Tapteng senantiasa terus membantu para pengungsi, sebagaimana sebelumnya yang dilakukan oleh Pemkab Tapteng ketika para pengungsi berada di wilayah Tapteng.
“Jadi untuk masalah uang, saya tidak katakan. Tapi yang pasti, kami senantiasa membantu para pengungsi, hingga keberangkatan mereka pada malam hari ini,” terang Sukran.
Terpisah, Bupati Aceh Singkil Syafriadi Manik mengatakan, berdasarkan hasil pendataan, ada sekitar 2.700 orang warga Aceh Singkil yang terdata berada di tempat penampungan, di Kecamatan Mandumas yang akan diberangkatkan pada malam hari ini.
Sebelumnya sebanyak 700 orang telah dipulangkan dari tempat pengungsian yang berada di Kabupaten Dairi.
“Seluruh pengungsi yang berada di Kecamatan Manduamas ini sekarang akan diberangkatkan bersama kurang lebih 30 truk, baik itu truk yang berasal dari Pemkab Aceh Singkil, TNI/Polri Aceh, dan TNI/Polri Tapteng,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia memastikan keamanan dan keselamatan para pengungsi sekembalinya ke daerah asal Aceh Singkil. Apalagi, jaminan keamanan dan keselamatan ini juga telah disampaikan dan ditegaskan oleh petinggi TNI dan Polri, khususnya TNI Iskandar Muda dan Polri Aceh serta pihak–pihak terkait.
“Itu pasti. Soalnya selain kami, TNI dan Polri, Komnas HAM dari Jakarta, dan pihak-pihak lainnya juga di sini sekarang. Maka itu, para pengungsi bersedia seluruhnya pulang,” pungkas Syafriadi.
Mereka berangkat dibawah pengawalan ketat personel TNI dan Polri. Kepulangan para pengungsi Aceh Singkil dari wilayah penampungan Tapteng tersebut dipastikan oleh Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung dan Bupati Aceh Singkil Syafriadi.
“Kami dari Pemkab Tapteng dan unsur muspida, bersama pihak Pemkab Aceh Singkil dan muspida, serta pihak–pihak terkait lainnya baru saja selesai melakukan pertemuan dengan para pengungsi tentang rencana kepulangan hari ini. Dipastikan mereka seluruhnya akan pulang selepas makan malam ini,” kata Bupati Tapteng Sukran Jamilan Tanjung, Jumat (16/10/2015).
Pada kerusuhan itu, dilaporkan satu orang warga meninggal dunia, empat orang mengalami luka–luka, dan tiga unit rumah ibadah dilaporkan terbakar. Paska peristiwa itu, pihak kepolisian mengamankan 40-an lebih terduga pelaku kerusuhan.
“Dari hasil pertemuan dan komunikasi kami dengan pihak Pemkab Aceh Singkil dan lainnya, seluruhnya pengungsi menyatakan kesediaan untuk pulang ke Aceh Singkil asal keselamatan dan keamanan mereka dijamin," jelasnya.
Ditambahkan dia, jaminan keamanan para pengungsi ini disampaikan langsung oleh Bupati Aceh Singkil, sehingga seluruh pengungsi bersedia untuk dipulangkan. Rencana kepulangan para pengungsi ini akan berlangsung malam hari ini juga.
Soal bantuan keberangkatan para pengungsi, Sukran mengatakan, Pemkab Tapteng senantiasa terus membantu para pengungsi, sebagaimana sebelumnya yang dilakukan oleh Pemkab Tapteng ketika para pengungsi berada di wilayah Tapteng.
“Jadi untuk masalah uang, saya tidak katakan. Tapi yang pasti, kami senantiasa membantu para pengungsi, hingga keberangkatan mereka pada malam hari ini,” terang Sukran.
Terpisah, Bupati Aceh Singkil Syafriadi Manik mengatakan, berdasarkan hasil pendataan, ada sekitar 2.700 orang warga Aceh Singkil yang terdata berada di tempat penampungan, di Kecamatan Mandumas yang akan diberangkatkan pada malam hari ini.
Sebelumnya sebanyak 700 orang telah dipulangkan dari tempat pengungsian yang berada di Kabupaten Dairi.
“Seluruh pengungsi yang berada di Kecamatan Manduamas ini sekarang akan diberangkatkan bersama kurang lebih 30 truk, baik itu truk yang berasal dari Pemkab Aceh Singkil, TNI/Polri Aceh, dan TNI/Polri Tapteng,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia memastikan keamanan dan keselamatan para pengungsi sekembalinya ke daerah asal Aceh Singkil. Apalagi, jaminan keamanan dan keselamatan ini juga telah disampaikan dan ditegaskan oleh petinggi TNI dan Polri, khususnya TNI Iskandar Muda dan Polri Aceh serta pihak–pihak terkait.
“Itu pasti. Soalnya selain kami, TNI dan Polri, Komnas HAM dari Jakarta, dan pihak-pihak lainnya juga di sini sekarang. Maka itu, para pengungsi bersedia seluruhnya pulang,” pungkas Syafriadi.
(san)