Soal Bentrok di Aceh Singkil, Ketua DPR Minta Aparat Bertindak Cepat
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, peristiwa bentrokan yang melibatkan ratusan orang di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, kembali menggugah rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia sebagai sesama anak bangsa. Apa pun alasannya, kekerasan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah.
"Apa pun latar belakangnya, kekerasan tidak pernah menjadi pilihan bagi sebuah agama dalam menjalankan ajaran dan mencapai misinya," ujar Setya dalam keterangan pers yang diterima Sindonews, Rabu (14/10/2015).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) itu menyayangkan peristiwa kekerasan yang menimbulkan korban jiwa tersebut. Aksi yang dilakukan oleh kelompok manapun, tidak pernah memperoleh pembenaran atas alasan apa pun di bumi pertiwi Indonesia.
"Apalagi jika aksi kekerasan itu melibatkan sentimen keagamaan. Sentimen yang seharusnya mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis, sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama," ucap Setya.
Dia mengimbau aparat penegak hukum untuk mengambil langkah cepat dan responsif, agar kondisi tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Setya juga meminta kepada pihak-pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri dan menyerahkan mekanisme penyelesaian kepada pihak yang berwenang.
"Hanya dengan itu, kita dapat menjaga kerukunan dan kedamaian. Hanya dengan itu, kita membuktikan bahwa perbedaan adalah rahmat dan bagian dari kebhinnekaan kita sebagai anak bangsa."
"Apa pun latar belakangnya, kekerasan tidak pernah menjadi pilihan bagi sebuah agama dalam menjalankan ajaran dan mencapai misinya," ujar Setya dalam keterangan pers yang diterima Sindonews, Rabu (14/10/2015).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) itu menyayangkan peristiwa kekerasan yang menimbulkan korban jiwa tersebut. Aksi yang dilakukan oleh kelompok manapun, tidak pernah memperoleh pembenaran atas alasan apa pun di bumi pertiwi Indonesia.
"Apalagi jika aksi kekerasan itu melibatkan sentimen keagamaan. Sentimen yang seharusnya mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis, sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama," ucap Setya.
Dia mengimbau aparat penegak hukum untuk mengambil langkah cepat dan responsif, agar kondisi tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Setya juga meminta kepada pihak-pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri dan menyerahkan mekanisme penyelesaian kepada pihak yang berwenang.
"Hanya dengan itu, kita dapat menjaga kerukunan dan kedamaian. Hanya dengan itu, kita membuktikan bahwa perbedaan adalah rahmat dan bagian dari kebhinnekaan kita sebagai anak bangsa."
(zik)