Heli Angkasa Semesta Kehilangan Tenaga saat Terbang
A
A
A
SAMOSIR - Penyebab jatuhnya helikopter EC 130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) di Desa Onan Runggu, Samosir, Sumatera Utara, mulai terungkap, setelah tim gabungan berhasil menemukan satu dari lima korban dalam keadaan hidup.
Direktur Sarana dan Prasarana (Dir-Sarpras) Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda (Marsma) SP Supriadi mengatakan, dari keterangan korban yang diterimanya diketahui, helikopter itu terjatuh Minggu (11/10/2015) sekitar pukul 11.20 dan tenggelam sekitar pukul 11.25. Hal itu terjadi karena kehilangan tenaga saat terbang dari Desa Sihotang menuju Bandara Kuala Namu.
"Dari keterangan korban yang kita terima, helikopter itu kehilangan tenaga saat melintas di antara Onan Runggu dan Balige menuju Silangit. Tetapi, mengapa kehilangan tenaga itu ranahnya KNKT untuk melakukan investigasi," kata dia kepada KORAN SINDO MEDAN, Rabu (14/10/2015).
Apalagi, sambung dia, cuaca di kawasan Samosir sedang buruk karena tertutup asap tebal dengan jarak pandang sekitar 500 meter. Sehingga, saat berbalik arah menuju Silangit, helikopter yang dicarter salah seorang pengusaha kapal tongkang di Jakarta bermarga Simbolon itu terjatuh di danau. "Memang, jika terjadi cuaca buruk pesawat itu harus kembali, Prosedurnya begitu," ujar dia.
Saat ini, tim gabungan akan kembali melakukan pencarian di sepanjang Balige dan Onan Runggu menggunakan kapal karena koordinat jatuhnya pesawat hingga saat ini belum diketahui.
PILIHAN:
Kasus Sandal Berlafal Allah, Gus Ipul: Saya Harap Ini yang Terakhir
Direktur Sarana dan Prasarana (Dir-Sarpras) Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda (Marsma) SP Supriadi mengatakan, dari keterangan korban yang diterimanya diketahui, helikopter itu terjatuh Minggu (11/10/2015) sekitar pukul 11.20 dan tenggelam sekitar pukul 11.25. Hal itu terjadi karena kehilangan tenaga saat terbang dari Desa Sihotang menuju Bandara Kuala Namu.
"Dari keterangan korban yang kita terima, helikopter itu kehilangan tenaga saat melintas di antara Onan Runggu dan Balige menuju Silangit. Tetapi, mengapa kehilangan tenaga itu ranahnya KNKT untuk melakukan investigasi," kata dia kepada KORAN SINDO MEDAN, Rabu (14/10/2015).
Apalagi, sambung dia, cuaca di kawasan Samosir sedang buruk karena tertutup asap tebal dengan jarak pandang sekitar 500 meter. Sehingga, saat berbalik arah menuju Silangit, helikopter yang dicarter salah seorang pengusaha kapal tongkang di Jakarta bermarga Simbolon itu terjatuh di danau. "Memang, jika terjadi cuaca buruk pesawat itu harus kembali, Prosedurnya begitu," ujar dia.
Saat ini, tim gabungan akan kembali melakukan pencarian di sepanjang Balige dan Onan Runggu menggunakan kapal karena koordinat jatuhnya pesawat hingga saat ini belum diketahui.
PILIHAN:
Kasus Sandal Berlafal Allah, Gus Ipul: Saya Harap Ini yang Terakhir
(zik)