Otoritas Bandara: Heli Angkasa Semesta Tak Perlu Izin Terbang
A
A
A
MEDAN - Helikopter EC 130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta ternyata tidak perlu izin terbang untuk mengudara. Karena hanya mengangkut di bawah 30 penumpang. (Baca: Heli Angkasa Semesta Hilang Kontak Diduga Terhalang Kabut Asap).
"Tidak perlu ada Flight Approve (FA) izin terbang. Yang perlu izinnya itu penerbangan di atas 30 seat (penumpang), kalau di bawah 30 seat tidak perlu, apalagi Helikopter," jelas Kabid Pelayanan dan Pengoperasian Bandara Udara Otban Wilayah II Medan Hasanuddin saat dihubungi, Koran SINDO, Minggu (11/10/2015).
Namun pihaknya tidak mengetahui secara pasti urusan apa para penumpang menyewa helikopter dari Samosir ke KNIA atau sebaliknya. (Baca juga: Warga Samosir Lihat Heli Angkasa Semesta Terbang Rendah).
"Kita enggak tahu apa urusannya. Namanya carter fligt (menyewa pesawat), urusan apa enggak tahu kita," timpalnya.
Sejauh ini, pihaknya masih melakukan pencarian dan deteksi signal kontak Helikopter EC 130 PK-BKA.
"Masih kita cari tahu lokasinya dimana. Kita sudah berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT untuk membentu proses pencarian Helikopter," tukas Hasanuddin.
Helikopter jenis E-130 PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) hilang kontak sejak Minggu siang (11/10/2015) dengan rencana penerbangan (fly plan) Siparmahan (Pantai Barat Danau Toba) menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) via Pematang Siantar.
Menurut data yang diperoleh helikopter registrasi PK BKA mengangkut tiga penumpang yang diketahui bernama Nurhayanto, Giyanto dan Frans. Sedangkan pilot diketahui bernama Kapten Pnb Teguh Mulyatno dan seorang teknisi bernama Hari Poerwantono.
"Tidak perlu ada Flight Approve (FA) izin terbang. Yang perlu izinnya itu penerbangan di atas 30 seat (penumpang), kalau di bawah 30 seat tidak perlu, apalagi Helikopter," jelas Kabid Pelayanan dan Pengoperasian Bandara Udara Otban Wilayah II Medan Hasanuddin saat dihubungi, Koran SINDO, Minggu (11/10/2015).
Namun pihaknya tidak mengetahui secara pasti urusan apa para penumpang menyewa helikopter dari Samosir ke KNIA atau sebaliknya. (Baca juga: Warga Samosir Lihat Heli Angkasa Semesta Terbang Rendah).
"Kita enggak tahu apa urusannya. Namanya carter fligt (menyewa pesawat), urusan apa enggak tahu kita," timpalnya.
Sejauh ini, pihaknya masih melakukan pencarian dan deteksi signal kontak Helikopter EC 130 PK-BKA.
"Masih kita cari tahu lokasinya dimana. Kita sudah berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT untuk membentu proses pencarian Helikopter," tukas Hasanuddin.
Helikopter jenis E-130 PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) hilang kontak sejak Minggu siang (11/10/2015) dengan rencana penerbangan (fly plan) Siparmahan (Pantai Barat Danau Toba) menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) via Pematang Siantar.
Menurut data yang diperoleh helikopter registrasi PK BKA mengangkut tiga penumpang yang diketahui bernama Nurhayanto, Giyanto dan Frans. Sedangkan pilot diketahui bernama Kapten Pnb Teguh Mulyatno dan seorang teknisi bernama Hari Poerwantono.
(sms)