Truk Tabrak Bus Mogok, Tiga Tewas
A
A
A
SEMARANG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Siliwangi, Kota Semarang. Tiga orang tewas saat sebuah truk menabrak bus yang sedang mogok.
Truk yang menabrak adalah truk tangki jenis colt diesel H 1475 PW. Bus yang ditabrak PO Harta Sanjaya AD 1709. Insiden terjadi Minggu (11/10/2015) sekira pukul 02.30, tepatnya di ruas Krapyak, tempat bus-bus sering berhenti.
Bus jurusan Jakarta itu dikemudikan Saripudin (43), warga Sragen, dengan kernet Sunardi (55), warga Solo. Bus terparkir di pinggir jalan, arah timur ke barat karena rusak mesin.
Saksi, Miatun (40), menyebut saat itu jadwal berangkat bus sudah tiba. Sehingga, sopir dan kernet buru-buru memperbaiki. "Busnya di pinggir jalan. Mesinnya di bagian belakang, mereka sedang memperbaiki," kata pegawai penjualan tiket bus di lokasi itu.
Karena kondisi gelap, mereka meminta tolong untuk diberi penerangan senter. Akhirnya, M Chafidin (46), penjual jasa tiket asal Semarang, mendekat sembari membawa senter. Sopir dan kernet bus berada di bawah mesin, sementara Chafidin berdiri menyorot dengan senter. Posisinya membelakangi arah timur ke barat.
Insiden akhirnya terjadi. Diduga mengantuk, truk tangki yang dikemudikan Lukman (89), warga Gunungpati, Semarang, menyeruduk bus tersebut. Lajunya kencang. Tabrakan keras tak terhindarkan. "Ketiganya meninggal dunia," lanjut Miatun.
Insiden itu membuat panik orang di sekitarnya. Tak sedikit yang berusaha menolong. Namun, kondisi korban mengalami luka berat menyebabkan tewas seketika di lokasi kejadian.
Tak lama, polisi lalu lintas datang di lokasi, disusul ambulans. Tiga jenazah dievakuasi. Polisi mengumpulkan sejumlah keterangan, memeriksa kendaraan yang terlibat kecelakaan, dan meminta keterangan saksi.
Kepala Unit Laka Lantas Satuan Lantas Polrestabes Semarang AKP Baihaqi menyebut sopir truk tangki yang menabrak diduga mengantuk karena kelelahan mengemudi.
"Kecelakaan ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia di lokasi," tandasnya.
Truk yang menabrak adalah truk tangki jenis colt diesel H 1475 PW. Bus yang ditabrak PO Harta Sanjaya AD 1709. Insiden terjadi Minggu (11/10/2015) sekira pukul 02.30, tepatnya di ruas Krapyak, tempat bus-bus sering berhenti.
Bus jurusan Jakarta itu dikemudikan Saripudin (43), warga Sragen, dengan kernet Sunardi (55), warga Solo. Bus terparkir di pinggir jalan, arah timur ke barat karena rusak mesin.
Saksi, Miatun (40), menyebut saat itu jadwal berangkat bus sudah tiba. Sehingga, sopir dan kernet buru-buru memperbaiki. "Busnya di pinggir jalan. Mesinnya di bagian belakang, mereka sedang memperbaiki," kata pegawai penjualan tiket bus di lokasi itu.
Karena kondisi gelap, mereka meminta tolong untuk diberi penerangan senter. Akhirnya, M Chafidin (46), penjual jasa tiket asal Semarang, mendekat sembari membawa senter. Sopir dan kernet bus berada di bawah mesin, sementara Chafidin berdiri menyorot dengan senter. Posisinya membelakangi arah timur ke barat.
Insiden akhirnya terjadi. Diduga mengantuk, truk tangki yang dikemudikan Lukman (89), warga Gunungpati, Semarang, menyeruduk bus tersebut. Lajunya kencang. Tabrakan keras tak terhindarkan. "Ketiganya meninggal dunia," lanjut Miatun.
Insiden itu membuat panik orang di sekitarnya. Tak sedikit yang berusaha menolong. Namun, kondisi korban mengalami luka berat menyebabkan tewas seketika di lokasi kejadian.
Tak lama, polisi lalu lintas datang di lokasi, disusul ambulans. Tiga jenazah dievakuasi. Polisi mengumpulkan sejumlah keterangan, memeriksa kendaraan yang terlibat kecelakaan, dan meminta keterangan saksi.
Kepala Unit Laka Lantas Satuan Lantas Polrestabes Semarang AKP Baihaqi menyebut sopir truk tangki yang menabrak diduga mengantuk karena kelelahan mengemudi.
"Kecelakaan ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia di lokasi," tandasnya.
(zik)