Pesan Pilot Aviastar kepada Sepupunya di Bone
A
A
A
WATAMPONE - Pilot pesawat Aviastar, Kapten Iriafriady menyempatkan diri berkunjung ke rumah kerabatnya di Bone, pada Idul Fitri lalu. Dia pun sempat menulis pesan di Facebook.
"Dia datang pada lebaran Idul Fitri baru-baru ini. Dia datang pakai baju pilot bersama rekan-rekannya dari bandara, sekitar 20 orang waktu itu," kata Ahusna, sepupu Kapten Iriafriady saat ditemui di kediamannya di Jalan Pisang Baru, Kelurahan Jeppe'e, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (4/10/2015).
Dengan terbata-bata, Ahusna menceritakan waktu itu Iriafriady memperkenalkan kue gambang (kue khas Bugis) kepada teman-temannya.
Saat itu tidak ada firasat di benak Ahusna bahwa itulah kunjungan terakhir Kapten Iriafriady ke Bone sebelum hilang kontaknya pesawat yang dipilotinya.
Menurut Ahusna, saban tahun pilot tersebut menyempatkan diri mengunjungi keluarganya di Bone. "Waktu datang tiba-tiba Kak Adi (Kapten Iriafriady) minta foto bareng. Padahal itu tidak seperti biasanya begitu kalau dia datang, karena dia itu orangnya tenang dan dia menulis pesan di Facebook kepada saya, terima kasih banyak sudah merepotkan," kata Ahusna.
Kini, Ahusna dan kerabatnya di Bone masih berharap ada mukjizat pesawat yang dipiloti Kapten Iriafriady segera ditemukan.
"Kami pasrah dengan keadaan sekarang ini, semoga segera ada kejelasan keadaan dia dan pesawat yang dipilotinya itu," ujar Ahusna yang juga pegawai tata usaha di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waetuwo Kabupaten Bone.
"Dia datang pada lebaran Idul Fitri baru-baru ini. Dia datang pakai baju pilot bersama rekan-rekannya dari bandara, sekitar 20 orang waktu itu," kata Ahusna, sepupu Kapten Iriafriady saat ditemui di kediamannya di Jalan Pisang Baru, Kelurahan Jeppe'e, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (4/10/2015).
Dengan terbata-bata, Ahusna menceritakan waktu itu Iriafriady memperkenalkan kue gambang (kue khas Bugis) kepada teman-temannya.
Saat itu tidak ada firasat di benak Ahusna bahwa itulah kunjungan terakhir Kapten Iriafriady ke Bone sebelum hilang kontaknya pesawat yang dipilotinya.
Menurut Ahusna, saban tahun pilot tersebut menyempatkan diri mengunjungi keluarganya di Bone. "Waktu datang tiba-tiba Kak Adi (Kapten Iriafriady) minta foto bareng. Padahal itu tidak seperti biasanya begitu kalau dia datang, karena dia itu orangnya tenang dan dia menulis pesan di Facebook kepada saya, terima kasih banyak sudah merepotkan," kata Ahusna.
Kini, Ahusna dan kerabatnya di Bone masih berharap ada mukjizat pesawat yang dipiloti Kapten Iriafriady segera ditemukan.
"Kami pasrah dengan keadaan sekarang ini, semoga segera ada kejelasan keadaan dia dan pesawat yang dipilotinya itu," ujar Ahusna yang juga pegawai tata usaha di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waetuwo Kabupaten Bone.
(zik)