Penambang di Gunungkidul Tewas Tertimpa Batu Besar
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Watimin (40) warga Dusun Purwo, Desa Karansgari Semin tewas mengenaskan saat menambang batu besar di alas Topak dusun tersebut, Rabu (30/9/2015). Tubuhnya tergencet batu dengan diameter delapan meter dan nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa ini berawal ketika korban bersama rekannya Sutimin warga setempat menambang batu di alas Topak.
Keduanya kemudian mencoba mencongkel batu dengan menggunakan peralatan tradisional linggis. Tiba-tiba saja batuan yag dicongkel mulai runtuh dan bergerak ke bawah.
Nahas, saat batu runtuh Watimin tidak berhasil menyelamtkan diri. Tubuhnya tertimpa batu yang sangat besar tersebut.
Rekan korban Sutimin pun shock dan langsung berteriak minta tolong warga. Warga kemudian berdatangan dan berusaha melakukan evakuasi. Tubuh korban berhasil ditarik setelah warga mencoba menggali tanah di sekitar tubuh korban.
”Bagian kepalanya pecah karena tertimpa batu besar,” tutur Sukimin rekan Watimin saat menggali batu kepada wartawan, Rabu (30/9/2015).
Kapolsek Semin AKP Agus Sunaryo mengungkapkan,setelah berhasil dievakusi, korban diperiksa dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga. ”Ini murni kecelakaan dan karena ketelodran penambang,” ungkapnya.
Pihak kepolisian juga langsung menutup lokasi tambang tersebut lantaran membahayakan warga.”Ini harus ditutup, kita sudah meminta warga menutup karena berbahaya,” kata dia.
Sementara Camat Semin Huntoro Purbo Wargono mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan warga untuk tidak melakukan kegiatan pertambangan. Pertama karena membutuhkan izin dan kedua kegiatan tersebut membahayakan.
”Akhir tahun lalu satu warga juga tewas terkena batu yang ditambang. Ini harusnya jadi peringatan bersama,” tandasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa ini berawal ketika korban bersama rekannya Sutimin warga setempat menambang batu di alas Topak.
Keduanya kemudian mencoba mencongkel batu dengan menggunakan peralatan tradisional linggis. Tiba-tiba saja batuan yag dicongkel mulai runtuh dan bergerak ke bawah.
Nahas, saat batu runtuh Watimin tidak berhasil menyelamtkan diri. Tubuhnya tertimpa batu yang sangat besar tersebut.
Rekan korban Sutimin pun shock dan langsung berteriak minta tolong warga. Warga kemudian berdatangan dan berusaha melakukan evakuasi. Tubuh korban berhasil ditarik setelah warga mencoba menggali tanah di sekitar tubuh korban.
”Bagian kepalanya pecah karena tertimpa batu besar,” tutur Sukimin rekan Watimin saat menggali batu kepada wartawan, Rabu (30/9/2015).
Kapolsek Semin AKP Agus Sunaryo mengungkapkan,setelah berhasil dievakusi, korban diperiksa dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga. ”Ini murni kecelakaan dan karena ketelodran penambang,” ungkapnya.
Pihak kepolisian juga langsung menutup lokasi tambang tersebut lantaran membahayakan warga.”Ini harus ditutup, kita sudah meminta warga menutup karena berbahaya,” kata dia.
Sementara Camat Semin Huntoro Purbo Wargono mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan warga untuk tidak melakukan kegiatan pertambangan. Pertama karena membutuhkan izin dan kedua kegiatan tersebut membahayakan.
”Akhir tahun lalu satu warga juga tewas terkena batu yang ditambang. Ini harusnya jadi peringatan bersama,” tandasnya.
(sms)